Suara.com - Maurizio Sarri menghadiri konferensi pers perdananya sebagai pelatih Juventus. Sesi tanya jawab dengan awak media dihelat di Juventus Stadium, Turin, Italia, Kamis (20/6/2019) sore WIB.
Seperti diketahui, Sarri baru-baru ini resmi diplot sebagai allenatore anyar Juventus, menggantikan Massimiliano Allegri. Sarri sendiri sejatinya belum lama ini sukses mengantarkan klub Inggris, Chelsea, menjuarai Liga Europa.
Sempat terganggu masalah uang kompensasi kepada Chelsea, Juventus akhirnya resmi mengontrak Sarri untuk tiga musim ke depan pada 16 Juni lalu.
Sarri sendiri bukanlah sosok yang asing dengan Liga Italia Serie A. Pelatih asal Italia berusia 60 tahun itu telah kurang lebih 30 tahun menjalani karier manajerial di Negeri Pizza.
Meski demikian, periode 2015-2018 bersama Napoli, di mana tim asal Naples itu menjelma menjadi penantang utama Juventus dalam perebutan Scudetto, jelas menjadi highlight bagi Sarri dalam kariernya di Italia.
Tak ayal, banyak pihak lantas penasaran dengan kiprah Sarri bersama Juventus di musim 2019/2020. Pernyataan pun muncul terkait formasi ataupun taktik apa yang akan diterapkan sang allenatore di Juventus musim depan.
Sarri ternyata mencoba bersikap fleksibel terkait taktik, bahkan juga filosofi. Ini dilihat dari jawaban yang dilontarkan pelatih yang dikenal doyan merokok tersebut.
"Itu tidak sesimpel Anda mengusung sebuah sistem atau formasi, lantas mengesampingkan beberapa pemain atau membawa mereka masuk starting eleven. Kami harus menemukan dua atau tiga pemain yang bisa membuat perbedaan," lanjut pelatih berkacamata itu.
Baca Juga: VIDEO: Tengok Kantor Baru di Juventus, Maurizio Sarri Naik Jet Pribadi
"Soal formasi secara spesifik, saya sebelumnya sangat sering menerapakan 4-3-1-2 sepanjang karier kepelatihan saya. Itu sebelum saya memainkan 4-3-3 dalam beberapa tahun terakhir. Untuk Juventus musim depan, kita lihat saja nanti," tuturnya dengan jawaban mengambang.
"Untuk filosofi, ada beberapa pelatih yang menang dengan filosofi sepakbola yang sangat jauh berbeda dengan saya. Apa pun itu, faktanya bukan hanya satu cara saja untuk menang. Seorang pelatih harus tetap jujur pada dirinya sendiri dan visinya, serta sadar betul akan kemungkinan untuk gagal," tandas Sarri.
Berita Terkait
-
Prediksi Juventus vs Torino: Ujian Luciano Spalletti di Derby della Mole
-
Reaksi Tak Biasa Luciano Spalletti Usai Juventus Ditahan Imbang Sporting
-
Serie A Liga Italia: Puncak Klasemen Memanas, 4 Tim Beda Satu Poin Saja
-
Prediksi Juventus vs Sporting Lisbon: Menanti Tuah Spalletti di Liga Champions
-
Bedah Taktik Brilian Luciano Spalletti di Laga Debut yang Berbuah Manis
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Hasil Tottenham vs Manchester United: De Ligt Selamatkan Setan Merah dari Kekalahan
-
Kelemahan Pemain Timnas Indonesia Terekspos saat Dibantai Brasil U-17, Ucapan STY Terbukti Benar
-
Tamparan Keras untuk PSSI! Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Brasil Bikin Federasi Mawas Diri
-
Pernah Juara Piala Asia, Eks Pelatih Tottenham Hotspur Disebut Cocok Tukangi Timnas Indonesia
-
Benjamin Sesko Dihujani Kritik, Amorim Pasang Badan: Dia akan Terbiasa
-
Makin Moncer! Pemain Keturunan Ini Bisa Jadi The Next Calvin Verdonk dan Dean James
-
Hasil Super League: Dua Gol Sundulan Runtukahu Bawa Persija Menang Comeback atas Arema FC
-
Florian Wirtz Dituding Penghancur Liverpool Oleh Arsene Wenger, Ini Kata Arne Slot
-
Mengerikan! Hooligan Eks Klub Eliano Reijnders Picu Kerusuhan, Anak-anak Jadi Korban
-
Tampil Gemilang, Emil Audero Frustrasi Sebut Cremonese Tak Layak Kalah dari Pisa