Skor nirgol bertahan hingga 120 menit pertandingan yang peluang terbaik hanya berupa tendangan bebas tipis dari Prosinecki untuk Red Star dan sundulan melenceng Waddle bagi Marseille.
Dalam adu penalti, sesi latihan tembakan 12 pas yang dilakukan berulang-ulang sehari sebelum final membuahkan hasil.
Red Star yang mendapat giliran menendang pertama sukses memimpin ketika Prosinecki menaklukkan kiper Pascal Olmeta. Sebaliknya penendang pertama Marseille Manuel Amoros bisa dihentikan oleh Stevan Stojanovic.
Lima penendang Red Star seluruhnya sukses menceploskan bola ke gawang Marseille hingga Darko Pancev menjadi penentu kemenangan 5-3.
Sekira 20 tahun setelah membantu Red Star membawa pulang trofi Piala Champions ke Yugoslavia, Mihajlovic serta merta menyebut pertandingan yang mereka jalani kontra Marseille sebagai final paling membosankan dalam sejarah kompetisi itu.
"Final itu masih hangat di ingatan saya. Saya pikir itu final paling membosankan dalam sejarah Piala Champions," kata Mihajlovic dikutip lama sportal.rs pada 7 Oktober 2011.
"Beberapa jam sebelum pertandingan, kami diperlihatkan rekaman pertandingan Marseille. Saya ingat Ljupko Petrovic bilang: 'Jika kita menyerang, sama saja mengundang serangan balik'. Itu membuat kami bertanya apa yang harus kami lakukan. Ia menjawab 'Ketika mendapatkan bola, kembalikan ke mereka'."
"Jadi kami menghabiskan 120 menit praktis tanpa menyentuh bola," kenang Mihajlovic seperti dimuat Antara.
Yugoslavia Tercerai berai
Baca Juga: Riko Simanjuntak: Saya Lebih Suka Bikin Assist Ketimbang Cetak Gol
Tak sampai sebulan setelah kemenangan Red Star, Yugoslavia tercerai berai. Pada 25 Juni 1991, Kroasia dan Slovenia mendeklarasikan kemerdekaan mereka dari Yugoslavia.
Republik Makedonia menyusul pada 8 September 1991 yang diikuti Republik Bosnia dan Herzegovina beberapa bulan kemudian, tepatnya 3 Maret 1992.
Yugoslavia kemudian terpecah lagi menjadi Serbia dan Montenegro pada 2006, yang disusul lagi oleh Kosovo dua tahun kemudian.
Praktis Red Star menjadi satu-satunya klub Yugoslavia yang menjuarai kompetisi antarklub tingkat Eropa.
Nasib Red Star sendiri tidak berbeda jauh dengan Yugoslavia.
Talenta-talenta menjanjikan mereka satu per satu diboyong oleh klub-klub elit Eropa.
Berita Terkait
-
6 Tahun Perkuat Manchester United, Bruno Fernandes Ungkap Alasan Dirinya Bertahan
-
Di Ambang Pemecatan, Xabi Alonso Akui Nikmati Semua Tekanan di Real Madrid
-
Tekanan Memuncak! Xabi Alonso Diberi Kesempatan Terakhir, Kalah Lagi Bakal Dipecat
-
Siapa Dani van den Heuvel? Kiper Keturunan Indonesia yang Dipermalukan Arsenal di Liga Champions
-
Juventus Menang Beruntung! Fabio Capello Sebut Penampilan I Bianconeri Memalukan
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Runtuhkan Dominasi Thailand, Timnas Futsal Indonesia Juara SEA Games 2025!
-
6 Tahun Perkuat Manchester United, Bruno Fernandes Ungkap Alasan Dirinya Bertahan
-
Prediksi Tottenham vs Liverpool: Spurs Dihantui Rekor Buruk, The Reds Datang dengan Pede
-
Harry Kane Puji Kualitas Wonderkid 17 Tahun Bayern Munich
-
PT I.League Tak Ubah Jadwal Meski Sejumlah Wilayah di Pulau Sumatra Terdampak Bencana
-
Prediksi Dortmund vs Borussia Monchengladbach: Kevin Diks Cetak Gol Lagi?
-
Segera Jadi Pelatih Timnas Indonesia, John Herdman Ternyata Sudah Menganggur Setahun
-
Eks Striker Timnas Indonesia Tegaskan Pelatih Baru Wajib Beri Hasil, Bukan Sekadar Proses
-
Bastoni Tegaskan Pentingnya Piala Super Italia 2025, Inter Milan Siap Hadapi Bologna
-
Jika Gabung ke Persib Bandung, Maarten Paes Bakal Pecahkan Rekor Thom Haye