Suara.com - Bagi kalangan atlet hingga selebriti top Tanah Air, nama Asep Azis sudah kondang sebagai fisioterapis. Jasa pria berusia 33 tahun itu pun kini digunakan Timnas Indonesia U-19, yang terus bersiap diri jelang turun di dua event bergengsi, Piala Asia U-19 dan Piala Dunia U-20 2021.
Sebagai sport physiotherapist, Asep pernah menangani sejumlah atlet profesional. Ada sederet pesepakbola top Indonesia macam Evan Dimas, Andik Vermansyah, Otavio Dutra, bahkan juga petenis Christopher Rungkat, hingga pembalap F2 Sean Gelael.
Sementara di kalangan selebriti, pria kelahiran Kota Banjar, Jawa Barat itu pernah digandeng nama-nama beken macam Dian Sastrowardoyo, Luna Maya, Bunga Citra Lestari, hingga Ariel Noah. Semuanya pernah merasakan tangan dingin Asep sebagai fisioterapis pribadi mereka.
Asep memulai perjalanannya menuju fisioterapis top dengan mengambil kuliah fisioterapi di Universitas Esa Unggul Jakarta pada 2004-2008 silam.
Setelah lulus, ia langsung terjun mempraktekan ilmunya. Ia tercatat sebagai fisioterapis pertama yang bergabung bersama klub basket profesional Indonesia, CLS Knights Surabaya.
Tahun 2012, Asep mendirikan Physiopreneur Sport Physiotherapy, namun baru dikelolanya secara profesional di bawah bendera PT. Indo Sehat Fisioterapi di Jakarta pada tahun 2016.
"Awal saya mendirikan Sport Physiotherapy karena saya sangat suka olahraga, ditambah background pendidikan kuliah. Saat itu saya melihat banyak orang yang masih bingung bagaimana memulihkan cedera dan salah penanganan, sehingga banyak yang berkonsultasi ke saya baik secara langsung maupun di media sosial," ungkap Asep dalam keterangannya yang diterima Suara.com, Selasa (8/12/2020).
Berangkat dari situ, Asep secara secara rutin sering berbagi ilmu via Twitter, Facebook dan Instagram ihwal cedera dalam olahraga, fisioterapi, serta tips kesehatan lainnya hingga akhirnya memberikan manfaat lebih banyak kepada banyak kalangan selain atlet.
"Maka saya membuka Physiopreneur Sport Physiotherapy pertama kali di Kota malang bersama kawan kuliah saya, dan akhirnya diikuti di Surabaya, Jakarta, Bandung dan Makassar," papar Asep, yang pernah menjabat sebagai project manager untuk Asian Games Medical Support pada 2018 lalu.
Baca Juga: 5 Hits Bola: Ketum PSSI Sebut Shin Tae-yong Sosok Keras Kepala, Tapi...
Dalam kesehariannya, Asep bukan hanya memberikan pelayanan fisioterapi seperti penanganan cedera saja, namun juga pencegahan cedera (pengurangan resiko cedera), layanan recovery, serta peningkatan performance berolahraga.
Hal ini karena jenis cedera kian hari semakin beragam seperti ankle sprain, cedera ligamen lutut (ACL, MCL, PCL, LCL), hingga cedera meniscus lutut baik operasi maupun tanpa operasi.
Selain cedera olahraga, Physiopreneur pun menangani beberapa keluhan yang berkaitan dengan lifestyle dan daily working seperti frozen shoulder, lower back pain, tension headache, serta yang berkaitan dengan usia macam knee osteoarthritis (pengapuran lutut).
Di tahun 2020 ini, Asep sendiri membuka layanan sport science dan body performance, yaitu KINETICX di Surabaya, dimana layanan utamanya adalah edukasi kepada pasien mengenai pengukuran dari gerakan, kekuatan otot, power, dan lain-lain secara objektif yang dibantu dengan teknologi, sehingga datanya bisa digunakan untuk program rehabilitasi maupun program improvement performance.
"Kualitas fisioterapis di Indonesia sebenarnya tidak kalah dengan fisioterapis di luar negeri, hanya perlu meningkatkan kepercayaan diri dan komunikasi yang baik sehingga pasien menjadi lebih termotivasi juga untuk segera pulih dari cederanya," kata Asep.
"Ya, sehingga orang Indonesia bisa mendapatkan kualitas pelayanan yang standarnya diterima oleh internasional dan diakui keprofesionalannya."
Berita Terkait
-
Jalani Karier di Liga Kamboja, Sulthan Zaky Ikuti Jejak Bintang Timnas Indonesia U-19
-
Posisi Baru Eliano Reijnders di PEC Zwolle Jadi Sorotan, Siap Beri Kejutan?
-
AFF Womens Championship U-19 2025: Indonesia Tergabung di Grup Neraka
-
Dulu Calon Bintang Timnas Indonesia, Jagoan Indra Sjafri Malah Ditendang Klub Kasta Terbawah
-
Thom Haye: Saya Merasa Sedih untuk Kevin Diks
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Taktik IQ 1000! Gol Luar Biasa Pemain Bodo/Glimt di Liga Champions
-
Barcelona Tanpa Lamine Yamal Hadapi Neraka St James Park, Rashford Jadi Tumpuan
-
Diego Simeone Meledak di Anfield, Fan Liverpool Ngaku Jadi Biang Kerok
-
PSG Tak Mau Bayar Mahal, Donnarumma Justru Rebut Hati Pep Guardiola
-
Kontroversi Ma Ning, Wasit Laga Indonesia vs Iraq: Pernah Beri 3 Pinalti untuk Qatar
-
Persib Bandung Batal Menang, Lion City Sailors Samakan Kedudukan di Menit Akhir
-
Ketika Ijazah Erick Thohir Bikin Banyak Orang Tertawa, Aman Kan...
-
Prediksi Susunan Pemain Manchester City vs Napoli: 5 Pemain Terkapar
-
Man City vs Napoli: Haaland Tinggal Selangkah Lagi Lampaui Rekor Van Nistelrooy
-
Intip Rating Pemain Timnas Indonesia di EA FC 26