Sebagai informasi, Stadion Valley Parade saat itu tergolong tua dan menggunakan kayu sebagai fondasi.
Selain itu, secara fasilitas, stadion ini sangat minim termasuk soal keamanannya. Lalu secara kondisi, stadion pun bisa dikatakan tak layak karena di sela-sela kursi terdapat tumpukan sampah.
Saat laga dimulai, seperti biasa tak ada kejanggalan terjadi. barulah saat pertandingan memasuki menit ke-40, api mulai terlihat di tribun pojok kanan.
Api tersebut muncul karena seseorang membuat puntung rokok ke tempat duduk yang memiliki banyak tumpukan sampah.
Karena saat itu cuaca berangin serta kondisi stadion masih terbilang klasik, api pun dengan cepat membesar dan melahap seisi stadion.
Sontak hal tersebut membuat keadaan menjadi kacau. Para suporter dengan cepat mencoba melarikan diri dari tempat api muncul.
Sayangnya, tak semuanya selamat. 56 orang harus terjebak di tengah kobaran api yang melahap salah satu tribun Stadion Valley Parade dan 256 orang mengalami luka-luka.
Ironisnya, saat api itu kian membesar, suporter Bradford City di tribun lainnya malah bersorak merayakan lolosnya tim mereka ke Divisi II.
Akibat tragedi itu, regulasi sepak bola Inggris segera diubah seperti mengubah tempat duduk serta larangan merokok di dalam stadion.
Baca Juga: Peringati Tragedi Hillsborough, Liga Inggris Digelar 7 Menit Lebih Lambat
Pasca tragedi tersebut pula, Bradford City dan pemerintahan setempat dinyatakan bersalah karena mengindahkan protokol keselamatan untuk membersihkan tumpukan sampah yang bisa memicu kebakaran di dalam stadion.
Kontributor: Zulfikar
Berita Terkait
-
Kanjuruhan hingga Itaewon, Ini Rentetan Tragedi Kerumunan Mematikan di Dunia
-
Tragedi Hillsborough: Timeline 30 Tahun Menuntut Keadilan atas Kematian 96 Suporter Liverpool
-
Tragedi Kanjuruhan Catatkan Rekor Kelam, Lampaui Insiden Hillsborough
-
5 Tragedi Sepak Bola Terparah Sepanjang Sejarah, Kerusuhan Kanjuruhan Jadi Rekor Baru
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Diego Simeone Meledak di Anfield, Fan Liverpool Ngaku Jadi Biang Kerok
-
PSG Tak Mau Bayar Mahal, Donnarumma Justru Rebut Hati Pep Guardiola
-
Kontroversi Ma Ning, Wasit Laga Indonesia vs Iraq: Pernah Beri 3 Pinalti untuk Qatar
-
Persib Bandung Batal Menang, Lion City Sailors Samakan Kedudukan di Menit Akhir
-
Ketika Ijazah Erick Thohir Bikin Banyak Orang Tertawa, Aman Kan...
-
Prediksi Susunan Pemain Manchester City vs Napoli: 5 Pemain Terkapar
-
Man City vs Napoli: Haaland Tinggal Selangkah Lagi Lampaui Rekor Van Nistelrooy
-
Intip Rating Pemain Timnas Indonesia di EA FC 26
-
Panas! Wonderkid Manchester United Jadi Rebutan Chelsea hingga Man City
-
Jejak Busuk Wasit Manchester City vs Napoli: Terlibat Kasus Match Fixing