Suara.com - Kisah Tsubasa Oozora bersama Nankatsu ternyata tak hanya menjadi inspirasi sekaligus hiburan bagi anak-anak di era 90-an.
Sebab, klub sepak bola yang berawal dari manga ini tak hanya berhenti sebagai kisah fiktif saja. Nyatanya, saat ini ada klub sepak bola yang juga bernama Nankatsu SC.
Manga berjudul Captain Tsubasa ini diciptakan oleh Yoichi Takahashi, seorang mangaka asal Jepang yang mengangkat kisah seorang anak yang bercita-cita menjadi pemain sepak bola.
Pada awalnya, Captain Tsubasa diterbitkan oleh majalah mingguan, Shonen Jump, pada 1981 dan kemudian berkembang menjadi anime dan ditayangkan di televisi.
Setelah 30 tahun berselang, Takahashi ternyata tak berhenti di situ saja untuk terus menghidupi Nankatsu SC.
Sebab, dia memutuskan untuk membeli klub sepak bola lokal asal Tokyo, Tokiwa Football Club, pada medio 2012.
Ketersediaan dana yang dimiliki Takahashi memang terbatas. Oleh sebab itu, ia hanya bisa mengakuisisi klub sepak bola yang secara kasta memang berada di level rendah.
Saat itu, Tokiwa yang berbasis di Katsushika, Tokyo, adalah klub yang berkompetisi di Divisi III Liga Tokyo.
Meskipun demikian, perubahan nama dari Tokiwa Football Club menjadi Nankatsu SC tak semudah membalikkan telapak tangan.
Baca Juga: Ruy Goncalves Ramos, Pemain Naturalisasi Pertama Jepang yang Kini Jadi Artis
Sebab, mereka harus melalui perjalanan yang cukup berliku. Setelah sempat promosi ke Divisi II, perubahan nama klub menjadi Nankatsu SC juga membuat mereka kembali merosot ke Divisi III.
“Saya berharap, kami tida pernah menyerah. Bergaung dengan 71 klub lain di Divisi III Liga Tokyo, kami para pesepak bola amatir, ingin mewujudkan mimpi menjadi profesional,” ujar Takahashi dikutip dari Transfermarkt.
Perjalanan Nankatsu SC
Meskipun gagal mencapai tujuan awal menjadi klub sepak bola profesional pada tahun 2020, Nankatsu SC telah menjalani sejumlah perjalanan yang menarik.
Mulai tahun 2015, misalnya, mereka membuka sekolah sepak bola di Hawaii bekerja sama dengan klub asal Brasil, Ituano FC, dan klub asal Spanyol, CE Sabadell.
“Saat ini kami tidak memiliki rencana untuk kolaborasi lebih lanjut. Tetapi kami ingi terus berusaha membuat nama kami dikenal berkat Kapten Tsubasa,” ujar Takahashi.
Uniknya, dari seluruh pesepak bola yang bermain untuk Nankatsu SC, tak ada satu pun yang diperkenankan untuk mengenakan nomor punggung 10.
Sebab, bagi Takahashi, nomor punggung ini dianggap keramat karena hanya Tsubasa Oozora yang berhak menggunakannya.
“Nomor ini hanya disediakan untuk Kapten Tsubasa,” kata Takahashi.
Promosi ke Kasta Keenam dan Target ke J-League
Berkat perluasan sepak bola Jepang yang hingga mencapai tingkat divisi enam regional dua tingkat negara, sekarang Nankatsu SC bisa unjuk gigi kepada dunia.
Sebab, mereka sebagai sebuah tim bisa menampilkan diri ke dunia untuk pertama kalinya sebagai tim yang baru dipromosikan.
“2020 adalah tahun yang sulit. Setiap kemenangan sangat berarti bagi kami, karena kami memiliki lebih sedikit pertandingan di liga karena pandemi,” kata Ito, media officer Nankatsu SC.
Kini materi pemain Nankatsu SC diisi oleh sejumlah pemain yang pernah berkompetisi di J League dan Liga Champions Asia. Mereka antara lain Junpei Kusukami (ex Cerezo Osaka, Shimizu S-Pulse, dan Western Sydney Wanderers), Shinichiro Kawamata (ex Kashima Antlers), dan Akito Kawamoto (ex Ventforet Kofu).
Masahito Noto, nama yang pernah membela Persiba Balikpapan. Saat ini ia tengah membela Nankatsu SC sejak bergabung musim 2019.
Selain memiliki tim utama, Nankatsu SC juga memiliki tim wanita bernama Nankatsu SC Wings. Nama tersebut berarti sayap, atau dalam bahasa Jepang disebut 'tsubasa', serta tim akademi Nankatsu Youth.
Hal ini menjadi bukti keseriusan Nankatsu SC dalam berkontribusi di dunia sepak bola Jepang. Sebab mereka menargetkan bisa promosi ke J-League pada 2030 mendatang.
Kontributor: Muh Adif
Berita Terkait
-
Sandy Walsh Gabung Buriram United, Netizen Sepakat Boikot Yokohama dan Liga Jepang
-
Nasib Sandy Walsh dan Tak Ramahnya Tanah Matahari Terbit bagi Pesepak Bola Indonesia
-
Karier Singkat di Yokohama, Sandy Walsh Siap Pindah ke Buriram United
-
Sandy Walsh Perpanjang Rekor Miris Pemain Timnas Indonesia di Liga Jepang
-
Eks Pemain AC Milan: Sandy Walsh Bisa Jadi Contoh Pemain Indonesia ke Liga Jepang
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
AS Trencin, Klub Anyar Marselino Ferdinan Dari Slovakia Rasa Indonesia
-
Gabung ke AS Trencin, Marselino Ferdinan Dilatih 'Musuh' Nathan Tjoe-A-On
-
Viral! Wasit Wanita FIFA Dihantam Pemain Kolombia, Lapangan Jadi Ricuh
-
Bek MU: Christian Eriksen Cabut Biasa Aja, Rasmus Hojlund Hengkang Bikin Kaget
-
Luis Suarez Kambuh Lagi! Dihukum Berat Gara-Gara Ludahi Pelatih Lawan
-
Susunan Pemain Timnas Indonesia U-23 vs Macau: Buffon Starter, Struick di Bench
-
Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
-
Timnas Indonesia U-17 Gelar TC di Bulgaria, Panggil 5 Pemain Diaspora
-
Pintu Timnas Inggris Masih Ditutup Thomas Tuchel, Mason Greenwood Membelot ke Jamaika?