Suara.com - Shin Tae-yong tak main-main dengan keputusannya menerima tawaran PSSI untuk melatih timnas Indonesia. Dia punya target besar yang ingin diwujudkan.
Shin Tae-yong resmi menjadi pelatih timnas Indonesia sejak Desember 2019 di mana dia dikontrak selama empat tahun.
Meski hingga belum mampu mempersembahkan gelar juara bagi timnas Indonesia, Shin Tae-yong tetap dipercaya PSSI karena besarnya perubahan positif yang dia berikan.
Juru taktik asal Korea Selatan itu memilih untuk mengandalkan pemain muda alih-alih senior di Skuad Garuda. Hasilnya cukup baik di mana Asnawi Mangkualam dan kawan-kawan jadi runner-up Piala AFF 2020.
Terkini, Shin dalam wawancara dengan Masters yang diunggah melalui YouTube, menegaskan bahwa dirinya punya tekad untuk mengubah sistem sepak bola Indonesia.
Menurut Shin Tae-yong, Indonesia harus bisa membangun sepak bola dari level bawah, alih-alih selalu fokus untuk meraih prestasi di ajang-ajang bergengsi.
"Sebenarnya saya ke Indonesia untuk mengubah sistem sepak bolanya. Daripada terlalu menitikberatkan pada prestasi, saya berpikir akarnya harus kuat, agar ke atasnya juga kuat," ujar Shin Tae Yong.
Shin Tae-yong menjelaskan bahwa saat ini dirinya secara perlahan mulai membenahi sepak bola Indonesia, salah satunya dengan banyak memanggil para pemain muda ke timnas.
"Tidak bisa hanya membebankan prestasi di kancah senior kepada pelatih. Sebelum saya masuk, Indonesia adalah tim dengan rata-rata pemain tertua di Asia Tenggara," beber Shin.
Baca Juga: Lawan Bangladesh, Shin Tae-yong Akan Hadapi Eks Pelatih Akademi Barcelona
"Tapi sekarang di tangan saya rata-ratanya 21,5 tahun. Tim seniornya rata-rata berumur 21,5 tahun. Saya benar-benar merekrut pemain-pemain muda," tambahnya.
Shin Tae-yong turut berpesan kepada para pemangku jabatan di sepak bola Indonesia untuk benar-benar memikirkan pembinaan usia muda jika ingin sukses.
"Karena saya bukanlah orang yang akan terus berada di sana. Bagaimanapun saya harus menempa pemain muda dan mengubah sistemnya. Saya berusaha membuat tim dengan pemikiran seperti itu," ujar eks pelatih timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 itu.
Berita Terkait
-
3 Alasan Timnas Indonesia Bisa Kalahkan Bangladesh
-
Bikin Kesengsem Kaesang Pangarep, Persis Solo Bidik Bek Timnas Indonesia di Piala AFF 2020
-
Reaksi Nadeo Dijamu Tretan Muslim Thai Tea dan Mango Sticky Rice, Nostalgia 4-0
-
Menjadi Bintang di Piala AFF, Nadeo Argawinata Diguyur Bonus Besar
-
Sweet Banget, Intip Momen Lamaran Witan Sulaiman dan Rismahani
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Hasil Liga Spanyol: Jungkalkan Villarreal, Real Madrid Kembali Puncaki Klasemen
-
Calvin Verdonk Dicoret dari Skuad Lille, Lobi PSSI demi Kualifikasi Piala Dunia 2026?
-
Justin Hubner Tampil Gemilang, Bawa Fortuna Sittard Menang 1-0 atas Volendam
-
Breaking News! Patrick Kluivert Semringah, Maarten Paes Is Back
-
5 Fakta Kemenangan Chelsea atas Liverpool: Gol Ajaib, Rekor Baru, dan Krisis The Reds
-
Insiden Horor di Bundesliga! Grimaldo Tumbang Usai Benturan dengan Rekan Setim
-
Minus Emil Audero, Cremonese Dilumat Inter: Lautaro Martinez Cetak 158 Gol
-
Hasil Premier League: Chelsea Perpanjang Rekor Buruk Liverpool
-
Arsenal Gebuk West Ham! Bukayo Saka Cetak Sejarah, Lampaui Harry Kane dan Haaland
-
7 Fakta Kemenangan Manchester United atas Sunderland: 11 Tahun Tanpa Kekalahan