Suara.com - Timnas Indonesia bakal menjajal kekuatan Timnas Curacao dalam laga persahabatan FIFA Matchday yang akan berlangsung pada Sabtu (24/9/2022) dan Selasa (27/9/2022).
Kedua duel Timnas Indonesia vs Curacao itu masing-masing akan digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Kota Bandung dan Stadion Pakansari di Kabupaten Bogor.
Melansir Antara, Jumat (23/9/2022), banyak orang di Indonesia mungkin tak tahu apa dan di mana itu Curacao, serta mengapa Indonesia memutuskan bertanding melawan mereka.
Curacao terletak di Karibia, tepatnya 60 km sebelah utara Venezuela dan sekaligus daratan benua Amerika. Bersama Aruba dan Bonaier, dulunya negara ini masuk wilayah seberang lautan Kerajaan Belanda.
Pernah menjadi koloni Belanda sampai 1954 dan kemudian setelah itu sampai 2010 menjadi Antila Belanda, negara pulau ini kemudian dinamai Country of Curacao atau Negara Curacao.
Terdiri atas Pulau Curacao dan pulau kecil Klein Curacao yang tak berpenghuni, negara yang beribu kota di Willemstad ini hanya berluas 444 km persegi atau hampir sama dengan luas Kota Palembang di Sumatera Selatan, dan berpenduduk 158.665 jiwa atau hampir sama dengan jumlah penduduk Kota Baubau di Sulawesi Tenggara.
Pertanyaannya, mengapa Indonesia menggelar laga persahabatan dengan negara mini ini?
Selain karena masuk agenda FIFA, ternyata walau bagaikan noktah kecil dibandingkan dengan Indonesia yang raksasa, Curacao memiliki peringkat FIFA yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Indonesia dan seluruh negara Asia Tenggara.
Berdasarkan peringkat FIFA terakhir, negara ini memiliki peringkat 84, sedangkan Indonesia berperingkat 155.
Baca Juga: Lirik Tanah Airku, Lagu yang Dinyanyikan Timnas Indonesia Bersama Suporter Usai Pertandingan
Memang mencengangkan jika melihat peringkat mereka, tetapi jika menilik komposisi pemain timnas mereka, Anda mungkin akhirnya bisa memaklumi mengapa negara sekecil itu bisa lebih kuat sepak bolanya dibandingkan Indonesia yang berluas 1,9 juta km dan berpenduduk 270 juta jiwa itu.
Indonesia tak perlu menganggap remeh negara ini karena ternyata dalam kurun 2 tahun ini saja Curacao pernah dijadikan mitra tanding oleh tim sepak bola yang jauh lebih besar posturnya.
Oktober tahun lalu, Bahrain dan Selandia Baru dijajal negara ini dalam laga persahabatan, sedangkan Mei tahun ini giliran Ajax Amsterdam yang mereka hadapi.
Curacao juga sudah terbiasa tampil dalam zona kompetisi yang menjadi langganan tampil dalam Piala Dunia, tidak seperti Asia Tenggara yang sampai kini belum bisa mengirimkan wakilnya ke putaran final Piala Dunia.
Curacao yang berada di kawasan Karibia itu masuk zona Concacaf (Amerika utara, tengah dan Karibia) yang mana sejumlah anggotanya sudah lama melintang dalam Piala Dunia, khususnya Meksiko dan Amerika Serikat yang hampir tak pernah absen dari putaran final Piala Dunia dan kerap lolos ke fase gugur.
Bukan hanya berada dalam zona kompetisi yang lebih kompetitif, komposisi tim mereka juga menarik karena dihuni para pemain yang merasakan kompetisi Eropa, MLS di Amerika Serikat, dan lainnya termasuk Liga-A Australia.
Para pemain mereka, termasuk yang dibawa ke Indonesia untuk laga persahabatan di Bandung dan Bekasi itu, berasal dari klub-klub mendunia yang mungkin dikenal oleh penggemar sepak bola Indonesia.
Rasa Eropa
Mereka membawa pemain-pemain yang tengah berlaga untuk klub-klub seperti Cardiff City dan Birmingham City yang kini bermain di divisi dua Liga Championship tapi pernah juga malang melintang di Liga Premier Inggris.
Seterusnya pemain-pemain mereka bermain untuk Boavista di liga utama Portugal, Willem II di Belanda dan banyak lagi klub liga sepak bola Belanda termasuk klub lapis dua PSV Eindhoven dan Utrecht, selain CFR Cluj di Rumania yang lumayan sering dalam kompetisi Eropa termasuk Liga Champions.
Dua andalan mereka dalam mencetak gol pun merupakan pemain-pemain jebolan klub-klub itu, tepatnya Leandro Bacuna yang bermain untuk Cardiff City dan Rangelo Janga yang memperkuat klub divisi utama Rumania, CFR Cluj.
Bacuna dan Janga masing-masing sudah mencetak 14 dan 13 gol selama memperkuat timnas Curacao.
Jadi, secara teoritis Curacao bukan tim sembarangan. Sebaliknya "rasa Eropa" mereka bisa membuat mereka menjadi tim yang menantang pemain-pemain Indonesia mengerahkan kemampuan terbaiknya persis saat bertanding dalam laga kompetitif.
Namun karena memang tak begitu luas dikenal dunia, kecuali peringkatnya yang lebih tinggi itu, wajar jika Indonesia masih awam dengan Curacao.
"Jujur enggak ada yang tahu tentang Curacao, jadi sampai sebelum pertandingan, mungkin besok akan dianalisis dulu tentang tim Curacao seperti apa," kata pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong usai sesi latihan di Lapangan Sidolig, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin.
Bahkan seorang Shin Tae-yong pun belum tahu kekuatan Curacao. Akan tetapi pernyataan dia sama sekali tidak mengisyaratkan pesan yang menyepelekan lawan. Sebaliknya Shin tertantang untuk menghadapi lawan yang masih sangat asing kekuatannya itu.
Untuk menghadapi Curacao ini, Shin sudah memanggil 23 pemain yang empat di antaranya debutan, yakni Muhammad Ramadhan dan Yakob Sayuri dari PSM, Muhammad Ferarri dari Persija, Dendy Sulistyawan dari Bhayangkara FC, dan Muhammad Rafli dari Arema FC.
Sisanya adalah pemain-pemain yang sudah sering bolak balik memperkuat timnas, termasuk Nadeo Argawinata, Ricky Kambuaya, Marc Klok, Asnawi, Pratama Arhan, dan Egy Vikri.
Walaupun tidak eksplisit mengungkapkan target, kemenangan adalah hasil utama yang diinginkan Shin dari Curacao.
Pesan lebih jelas disampaikan oleh Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan yang menginginkan kemenangan dari laga melawan Curacao ini karena hasil maksimal ada hubungannya dengan perbaikan peringkat FIFA mengingat ini adalah laga persahabatan FIFA.
"Mudah-mudahan mereka (timnas Indonesia) melakukan yang terbaik untuk menaikkan ranking FIFA, yang tadinya 179 sekarang sudah 155. Kalau menang nantinya FIFA yang hitung, nantinya akan naik lagi," kata Iriawan.
Dia beranggapan timnas perlu mencari lawan berperingkat jauh di atasnya. "Untuk memberikan pengalaman tambahan kepada kita," kata Iriawan.
Pertandingan untuk mencari pengalaman tambahan itu juga bisa menjadi tontonan yang menarik untuk penggemar sepak bola Indonesia karena walau tim liliput, Curacao adalah tim rasa Eropa mengingat kebanyakan anggota skuad mereka malang melintang dalam kompetisi sepak bola Eropa, demikian Antara.
Berita Terkait
-
3 Alasan Timnas Indonesia Bisa Bungkam Curacao di FIFA Matchday, Kalah Ranking? Tak Masalah!
-
PSSI Beri Kode, Jordi Amat dan Sandy Walsh Tampil di Piala AFF 2022?
-
Coret JIS dan Pilih Pakansari, PSSI Kini Jual Tiket Timnas Indonesia vs Curacao dengan Harga Tinggi
-
Beda dengan Indonesia, PSSI-nya Curacao Dipimpin oleh Eks Pesepak Bola: Usung Target ke Piala Dunia 2026
-
Ranking FIFA Jomplang dengan Curacao, Timnas Indonesia Dihimbau Jangan Kalah Sebelum Tanding
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
-
Cerita Haru Patrice Evra Saat Sang Ibu Kehilangan Satu Kaki
-
Pesta Gol ke Gawang FC Koln, Bayern Munich Lewati Rekor Gila AC Milan
-
Curhat Sedih Anak Patrick Kluivert: Orang-orang Selalu Mencari Kesalahan
-
Alasan Haru Paul Scholes Tinggalkan Pekerjaan Jadi Pundit di TV
-
Pasang Badan Saat Kisruh El Clasico, Raphinha Layak Jadi Kapten Barcelona
-
5 Fakta Menarik Laga Premier League Akhir Pekan Ini: Arne Slot Bakal Dipecat?
-
Selamat Tinggal Vinicius Jr, Selamat Datang Erling Haaland
-
Manchester United Masih Punya Banyak Duit, Siapa Lagi yang Mau Dibeli?
-
Ingat Namanya Divine Mukasa, The Next Kevin De Bruyne
-
Liverpool Berada di Titik Nadir, Jurgen Klopp Bakal Pulang ke Anfield?