Suara.com - Panitia Pelaksana Pertandingan (Panpel) Madura United FC mengumumkan penundaan kompetisi Liga 1 Indonesia 2022-2023. Pengumuman itu dilakukan melalui media sosial klub sepakbola itu, Selasa malam.
Hal itu menyusul adanya keputusan resmi dalam PSSI dan PT LIB selaku operator pertandingan karena tragedi Kanjuruhan.
"Kompetisi BRI Liga 1 2022/2023 dan Liga 2 2022/2023 ditunda," demikian pengumuman tertulis di akun instagram klub Madura United FC.
Menurut Ketua Panpel Mohammad Alwi, sesuai jadwal, Madura United FC akan menjamu PSIS Semarang di Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan Pamekasan.
"Persiapan sebenarnya sudah 70 persen. Semua izin sudah kami kirim, baik ke Polres Pamekasan maupun ke Satgas COVID-19 Pemkab Pamekasan," katanya, Selasa malam.
Namun karena ada tragedi di Stadion Kanjuruhan yang menyebabkan ratusan orang meninggal dunia, maka kompetisi sementara ditunda.
Tragedi ini, sambung dia, tentu menjadi pembelajaran bagi kita semua sebagai panitia pelaksana.
"Kami menunggu hasil evaluasi penyelenggaraan, tentu dari evaluasi itu ada rekomendasi-rekomendasi yang harus kita lakukan dalam rangka mempersiapkan pertandingan yang nyaman dan aman bagi pemain dan penonton dan bagi kami sebagai panitia pelaksana," katanya.
Rekomendasi itu akan kami tindak lanjuti, dengan pihak keamanan dan pihak suporter harus bisa melaksanakan rekomendasi yang dibuat oleh federasi nanti.
Baca Juga: Lebih dari 100 Orang Dibunuh Polisi, Kata Fans Bayern Muenchen
Warganet dan suporter Madura United FC memahami keputusan pemerintah, PSSI dan PT Liga Baru Indonesia menunda kompetisi itu.
"Kami mendukung usulan presiden klub yang meminta agar tragedi Kanjuruhan diusut tuntas. Meski kami kecewa kompetisi ditunda, akan tetapi atas nama kemanusiaan, kami mendukung upaya mengusut hingga tuntas tragedi di Kanjuruhan," kata Ketua Suporter Taretan Dhibi Sutrisno.
Usulan menunda kompetisi Liga 1 Indonesia 2022/2023 sebelumnya sempat disampaikan Presiden Klub Madura United FC Achsanul Qosasi atas nama kemanusiaan dan perbaikan sistem kompetisi yang lebih baik.
Selain meminta kompetisi ditunda hingga pengusutan kasus dilakukan secara tuntas, Achsanul juga meminta pengurus PSSI mundur, karena telah dinilai gagal mengelola kompetisi yang aman, nyaman dan tanpa kerusuhan, apalagi hingga menewaskan ratusan orang.
Sejak tragedi 1 Oktober 2022 itu, semua jenis gambar dan foto di sejumlah media sosial klub sepakbola ini berlatar warna hitam sebagai bentuk bela sungkawa atas tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur itu.
Sementara itu, berdasarkan data terakhir, korban meninggal dunia akibat tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya pada 1 Oktober 2022 itu sebanyak 125 orang dengan jumlah korban luka-luka sebanyak 323 orang. (Antara)
Berita Terkait
-
Didenda Rp115 Juta, Manajemen Persib Bandung Buka Suara
-
Daftar 3 Pemenang FIFA Puskas Award Paling Underrated, Rizky Ridho Bisa Jadi Selanjutnya!
-
Ivar Jenner, Marselino Ferdinan Bakal Main di SEA Games 2025? Indra Sjafri: Gak Gampang
-
PSSI Target Timnas Raih Emas Sea Games 2025, Indra Sjafri Justru Pesimis!
-
Piala AFF 2026 Digelar Saat Liga Eropa Libur, Timnas Indonesia Bisa Turunkan Skuad Penuh!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Timnas Indonesia U-22 Takluk 0-3 dari Mali: Indra Sjafri Banyak PR Jelang SEA Games 2025
-
Toni Kroos Tegas: Arda Guler Bukan Penerus Saya di Real Madrid
-
Lamine Yamal Desak Barcelona dan Spanyol Berdamai Demi Laga Melawan Lionel Messi
-
Badai Cedera Hantam Chelsea! Enzo Maresca Pusing Berat
-
Giovanni van der Poel, Pemain Keturunan Indonesia Junior Dean James di Go Ahead
-
Timnas U-22 Indonesia Tertinggal 0-2 dari Mali, Banyak Peluang Nihil Gol
-
Disingkirkan Amorim, Masa Depan Kobbie Mainoo di Manchester United Kian Suram
-
Charly van Oosterhout, Wonderkid Ajax Keturunan Indonesia: Kakek Lahir di Sorong
-
Norwegia Hampir Pasti ke Piala Dunia 2026, Erling Haaland Menggila di Ruang Ganti
-
Jesse Lingard Tak Menyesal Tinggalkan MU Kini Hidup Mewah di Korea bak Bintang K-Pop