Suara.com - Insiden kerusuhan suporter yang berujung tragedi maut yang menghilangkan ratusan nyawa di Stadion Kanjuruhan, Malang akhir pekan lalu tentu menjadi sejarah kelam sepak bola Indonesia. Bisa dibilang titik nadir sepak bola nasional, namun, PSSI melihat masih ada secercah harapan.
Hal ini seperti disampaikan Wakil Ketua Umum PSSI, Iwan Budianto. Menurutnya, akan banyak perubahan serta evaluasi agar kejadian serupa tidak kembali terjadi ke depannya.
Salah satunya adalah mengenai pembinaan suporter. Ke depan akan diatur sedemikian rupa agar penonton bisa nyaman di stadion, tidak lagi bermusuhan satu sama lain karena sudah ada komitmen seluruh pihak.
"Pertama kami sedih dengan adanya kejadian ini, berduka. Tapi, masih ada secercah harapan bagi PSSI untuk sepak bola Indonesia, soal suporter. Kalau kita mengikuti safety FIFA maka dari semua stadion itu minimal single seat," kata Iwan Budianto di Gedung Kemenpora, Kamis (6/10/2022).
"Dengan itu, panpel pertandingan bisa jual tiket sesuai seat. Panpel juga bisa dapat identitas dari penonton tersebut. Pak Presiden (Joko Widodo) akan audit dan minimal 18 (klub) peserta Liga 1 stadionnya sudah seperti ini," sambungnya.
"Apabila semua stadion itu sesuai nanti diterbitkan peraturannya, saya rasa terkait kekhawatiran suporter itu bisa diminimalisir."
Lebih lanjut, Iwan Budianto menyebut adanya dukungan penuh dari FIFA agar sepak bola Indonesia bisa bangkit usai tragedi Kanjuruhan.
Dikatakan Iwan, otoritas tertinggi sepak bola dunia itu sama sekali tidak menyinggung ihwal sanksi FIFA untuk Indonesia.
"Sehari setelah kejadian kami komunikasi aktif ke FIFA. Pak Jokowi bisa telepon FIFA itu setelah komunikasi dengan kami.FIFA ucapkan belasungkawa dan dukungan disampaikan melalui Sekjen FIFA," ungkap Iwan.
Baca Juga: Tiga Penggawa Persib Dipanggil TC Timnas Indonesia U-20
"Beberapa tragedi besar di dunia menyebabkan sepak bola di negara jadi maju. Dia dukung penuh Indonesia pulih dan tidak ada sanksi. Mungkin juga akan bantu finansial," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Tak Bisa Dipungkiri, Dipecatnya Patrick Kluivert Jadi Efek Domino di Timnas
-
Respons Shin Tae-yong soal Pemecatan Kluivert Jadi Sorotan
-
Timnas Indonesia, Patrick Kluivert dan Hattrick Pemecatan Memalukan yang Harus Ditanggungnya
-
Menelaah Pesan Perpisahan Patrick Kluivert, Sepertinya Ada Hal yang Janggal!
-
Pecat Patrick Kluivert, PSSI Harusnya Tak Gengsi untuk Tiru Langkah Arab Saudi!
Terpopuler
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Daftar HP Xiaomi yang Terima Update HyperOS 3 di Oktober 2025, Lengkap Redmi dan POCO
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- 7 Fakta Nusakambangan, Penjara di Jawa Tengah yang Dihuni Ammar Zoni: Dijuluki Pulau Kematian
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Analisis: Dari Heavy Metal ke Simfoni, Revolusi Taktik Liverpool Era Arne Slot
-
Satu Syarat FC Twente Buat Mees Hilgers Jika Ingin Main Lagi: Take it or leave it!
-
Napoli Terkapar Diseruduk Banteng Turin, Conte Kehilangan 2 Pemain Penting
-
Langka! 5 Pemain yang Pernah Bela Liverpool dan Manchester United
-
Liverpool vs Manchester United: Siapa Klub Terbesar Inggris? Jawabannya Mengejutkan
-
Intip Kerasnya Tarkam Inggris: Perkelahian Massal Pemain vs Penonton
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Ruben Amorim Ngarep Manchester United Dapat Penalti Saat Lawan Liverpool
-
Rapor Miliano Jonathans Usai FC Utrecht Tekuk Volendam: Mauro Zijlstra Duduk Manis
-
Pep Guardiola Was-was! Manchester City Terlalu Bergantung pada Haaland