Suara.com - Terdapat alasan tersendiri mengapa gol penalti Palestina di laga melawan Indonesia pada Kualifikasi Piala Asia U-17 2023 dianulir.
Duel Palestina melawan timnas Indonesia U-17 dalam lanjutan Kualifikasi Piala Asia U-17 2023 digelar pada Jumat (7/10/2022) di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor.
Hadiah penalti didapat Palestina tak lama setelah timnas Indonesia U-17 mencetak gol kedua lewat Habi Abdillah pada menit ke-51.
Husam Alshaer menjadi eksekutor penalti yang ditunjuk Palestina saat itu, eksekusi sang pemain sempat membentur mistar gawang.
Meski begitu bola memantul dan melewati garis gawang yang dijaga Andrika Fathir Rachman, sebelum disambar kembali oleh Husam Alshaer dan masuk.
Akan tetapi, Ahmed Al-Shammari selaku wasit pemimpin laga tersebut menganulir gol Alshaer setelah mengacu pada IFAB Laws of the Game terbaru.
Ketidakadanya VAR membuat sulit untuk melihat detail momen tersebut terjadi, keputusan wasit pun membuat pihak Palestina terkejut.
Alih-alih memberi sepakan penalti ulang, Ahmed justru memberi tendangan bebas untuk Indonesia setelah kejadian tersebut.
Bahkan komentator yang bertugas mengawal pertandingan tersebut sempat kebingungan dan butuh waktu cukup lama mencari tahu penyebab dan menjelaskannya.
Baca Juga: Timnas Indonesia U-17 vs Malaysia, Bima Sakti: Kita akan Tampilkan yang Terbaik
Hingga pada akhirnya diketahui bahwa eksekutor penalti dilarang menyambar bola rebound yang menyentuh mistar gawang lebih dulu.
Gol akan menjadi sah jika bola rebound hasil terbentur mistar gawang disambar pemain lain selain eksekutor tersebut.
"Penendang dilarang menyentuh bola lagi sebelum menyentuh pemain lain, akan dikenakan tendangan bebas tidak langsung." bunyi aturan IFAB.
Sementara itu skor 2-0 bertahan hingga pertandingan usai, kemenangan atas Palestina membuat Indonesia semakin kokoh berada di puncak klasemen sementara dengan raihan 9 poin.
Indonesia masih menyisakan satu laga pamungkas di fase kualifikasi melawan Malaysia, digelar pada Minggu (9/10/2022).
Kontributor: Eko Isdiyanto
Berita Terkait
-
PBB Beberkan Data Mengerikan Serangan Israel, Tiap 8 Menit Jatuhkan Satu Bom di Gaza
-
Blak-blakan! Presiden FIFA Puji Prestasi Timnas Indonesia di Depan Prabowo
-
Ranking FIFA Timnas Indonesia Bisa Tembus 110 Besar Jika Lakukan Ini pada Oktober
-
3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
-
Marselino Ferdinan Terpinggirkan, Warisan Shin Tae-yong Mulai Pudar?
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Ranking FIFA Timnas Indonesia Bisa Tembus 110 Besar Jika Lakukan Ini pada Oktober
-
3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
-
Ucapan Blunder Facundo Garces Kembali Jadi Sorotan usai Malaysia Disanksi FIFA
-
Kontrak Segera Habis, Masa Depan Kim Sang-sik di Timnas Vietnam Jadi Sorotan
-
Timnas Indonesia Bisa Manfaatkan Satu Celah Fatal di Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Kisah Timor Leste saat Palsukan Dokumen seperti Malaysia, Sanksinya Sangat Berat
-
Timnas Indonesia di Putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026: Siapa Starter Lini Belakang Garuda?
-
Fleksibilitas Lini Tengah Timnas Indonesia Jelang Hadapi Arab Saudi dan Irak
-
Suporter Vietnam Tunggu Sanksi Timnas Malaysia, Berharap Menang WO 3-0
-
Statistik 4 Penyerang Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026 Oktober