Suara.com - Juru bicara PSSI Ahmad Riyadh buka suara terkait desakan sebagian pecinta sepak bola Indonesia yang menuntut Ketua Umum Mochamad Iriawan mundur dari jabatannya sebagai bentuk tanggung jawab atas Tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, pada 1 Oktober lalu.
Seperti diketahui Insiden tersebut menewaskan 131 orang dan melukai ratusan lainnya. Banyak pihak menilai PSSI tidak bisa lepas tanggung jawab atas tragedi tersebut.
Desakan mundurnya Iriawan bahkan diwujudkan dalam bentuk petisi di laman change.org. Mantan Kapolda Metro Jaya itu disebut harus mundur sebagai Ketum PSSI sebagai bagian dari tanggung jawab.
Ahmad Riyadh menjelaskan bentuk tanggung jawab bukan hanya mundur. Justru, harus dibuktikan perubahan supaya bisa menjadi lebih bagus lagi.
"Bentuk tanggung jawab tidak harus mundur ketua umum. Dengan membuktikan mengubah PSSI jadi lebih baik," kata Ahmad Riyadh saat ditemui di Kemenko-polhukam, Selasa (11/10/2022).
Riyadh yang juga anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI itu menyebut pergantian pengurus PSSI bisa dilakukan saat Kongres Luar Biasa (KLB) pada 2023 alias di masa akhir jabatan Mochamad Iriawan.
"Kongres yang nanti menentukan pergantian pengurus atau tidak," pungkas Ahmad Riyadh.
Adapun Tragedi Kanjuruhan menjadi sejarah kelam sepakbola Tanah Air. Ratusan suporter harus kehilangan nyawa.
Sejauh ini Polri telah menetapkan enam tersangka salah satunya Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita.
Baca Juga: Pertemuan PSSI dan TGIPF Rampung, Mochamad Iriawan Keluar dari Pintu Belakang, Hindari Wartawan?
Bahkan, Presiden Joko Widodo sampai turun tangan menangani kasus ini. Disebutkan, pemerintah, FIFA, dan AFC bakal membentuk tim transformasi sepak bola Indonesia agar lebih baik lagi.
Berita Terkait
-
Targetnya Emas, tapi Pelatih 'Buta' Kekuatan Lawan: Timnas U-23 Bisa Apa di SEA Games 2025?
-
Didenda Rp115 Juta, Manajemen Persib Bandung Buka Suara
-
Daftar 3 Pemenang FIFA Puskas Award Paling Underrated, Rizky Ridho Bisa Jadi Selanjutnya!
-
Ivar Jenner, Marselino Ferdinan Bakal Main di SEA Games 2025? Indra Sjafri: Gak Gampang
-
PSSI Target Timnas Raih Emas Sea Games 2025, Indra Sjafri Justru Pesimis!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Graham Potter Misuh-misuh Striker Rp2,4Triliun Belum Bisa Dimainkan Gegara Cedera
-
Ternyata Sampai Tanggal Segini Batas Voting Gol Indah Rizky Ridho di Puskas Awards 2025
-
Statistik Timur Kapadze saat Menangani Uzbekistan, Cocok untuk Timnas Indonesia?
-
Siapa Kapten Timnas Indonesia U-22di SEA Games 2025?3Nama Jadi Kandidat!
-
Jelang SEA Games 2025, Seperti apa Kondisi Penyerang Timnas Indonesia U-22?
-
Bruno Fernandes Bongkar Reaksi Tak Terduga Cristiano Ronaldo Usai Dapat Kartu Merah
-
Sir Alex Ferguson: Senne Lammens Pembelian Terbaik Manchester United
-
Indra Sjafri: Timnas Indonesia U-22 Gak Main Jelek Kok, Cuma Kalah 3-0
-
3 Laga Timnas Indonesia U-22 Tanpa Menang, Indra Sjafri Ogah Disamakan dengan Gerald Vanenburg
-
Timnas Indonesia U-22 Takluk 0-3 dari Mali: Indra Sjafri Banyak PR Jelang SEA Games 2025