Suara.com - Fans Lazio kembali bikin ulah. Mereka dituding melakukan tindakan rasisme dan ekspresi anti-semit (prasangka dan kebencian terhadap Yahudi-Red) dalam laga kontra AS Roma akhir pekan lalu.
Otoritas sepak bola Italia kini tengah menyelidiki dugaan ekspresi anti-semit dan rasisme yang dilakukan fans Lazio dalam laga Derby della Capitale di Stadion Olimpico, Roma tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, liga papan atas Italia itu mengatakan bahwa "investigasi lanjutan" akan dilakukan untuk memverifikasi sejumlah fans yang mengumandangkan seruan bernada ofensif.
Seruan itu terekam dalam video yang beredar di media sosial setelah Lazio menang 1-0 atas Roma pada Minggu (6/11/2022) sebagaimana dilansir dari Antara.
Serie A mengatakan cemooh "kasar, keterlaluan, dan diskriminatif bernuansa agama" ditujukan kepada para penggemar Roma "beberapa kali sebelum pertandingan dan sekali selama pertandingan itu sendiri".
Ini bukan kali pertama fans Lazio dituding bersikap rasis. Citra itu kian melekat lantaran pendukung garis keras tim berjuluk Elang Ibu Kota itu juga memiliki koneksi ke sayap kanan ekstrem yang setidaknya sudah ada sejak tahun 1970-an.
Kelompok ultra sejarah Lazio, "Irriducibili", memiliki hubungan persahabatan dengan rekan-rekan sayap kanan mereka yang senada di Inter Milan dan Verona.
Pada musim lalu, tokoh maskot elang Lazio memuji diktator Benito Mussolini dan Francisco Franco setelah diskors oleh klub karena melakukan penghormatan ala fasis (paham nasionalis ekstrem yang menganjurkan pemerintahan otoriter-Red) di akhir pertandingan.
Benito Mussolini adalah politisi Italia dan pemimpin Partai Fasis Nasional. Pria kelahiran Predappio, Italia pada 1883 silam itu merupakan diktator yang memimpin Italia pada 1925-1945, sebagaimana dilansir History.com.
Baca Juga: AS Roma Takluk di Derby della Capitale, Jose Mourinho Tuding Lazio Parkir Bus
Sebagai kawan dekat diktator Jerman, Adolf Hitler, Mussolini yang menjadi Predana Menteri Italia pada 1922 banyak dibenci lantaran memimpin negara dengan kekerasan dan ideologi fasis.
Kematiannya juga tragis di mana dia ditembak bersama sang kekasih, Clara Petacci, dan mayatnya dibuang begitu saja di area gedung Piazzale Loreto.
Mayat Mussolini lalu diludahi, ditendangi oleh warga disekitar kawasan, sebelum akhirnya digantung secara terbalik di atas atap pom bensin Esso.
Citra buruk Mussolini nyatanya tidak memengaruhi keputusan Lazio untuk menerima cicit sang diktator, Romano Floriani Mussolini untuk klub mereka.
Meski sang pemain saat ini belum tampil dalam pertandingan tim utama Lazio dan mengaku tidak tertarik pada politik, kehadirannya di skuad muda Elang Ibu Kota jelas kian mempertegas hubungan klub dengan sang diktator.
Apalagi, ibu pemain berusia 19 tahun itu, Alessandra Mussolini, adalah seorang mantan politisi sayap kanan yang pernah menjadi anggota Partai Neo-Fasis Gerakan Sosial Italia.
Berita Terkait
-
Cremonese vs Milan Berakhir 0-0, Stefano Pioli Akui Timnya Tampil di Bawah Standar
-
Hasil Liga Italia: Napoli Tekuk Empoli, AC Milan Ditahan Imbang Cremonese
-
Prediksi Cremonese vs AC Milan, Serie A 9 November: Head to Head, Susunan Pemain dan Skor Pertandingan
-
Jadwal Bola Malam Ini Live TV: Cremonese vs Milan, Osasuna vs Barcelona hingga Brentford vs Gillingham FC
-
Profil Olivier Giroud, Striker AC Milan yang Cetak Gol Lalu Dikartu Merah
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Aspire Zone Bergemuruh! Pelatih Zambia Kagum dengan Suporter Timnas Indonesia U-17
-
Arsenal Menggila di Liga Champions! Rekor 122 Tahun Pecah!
-
Lupakan Kekalahan Zambia, Mathew Baker Tegaskan Siap Tempur Lawan Brasil
-
Rooney Sindir Van Dijk, Kapten Liverpool Balas dengan Elegan Usai Kalahkan Real Madrid
-
Real Madrid Tumbang di Anfield, Xabi Alonso: Kami Coba Bertahan tapi Liverpool Terlalu Kuat
-
Media Belanda: Karier Mees Hilgers Tragis
-
Pelatih Brasil Pantang Remehkan Timnas Indonesia U-17, Kenapa?
-
Pelatih Jay Idzes Murka: Kalau Lu Nggak Tampil Maksimal Maka Akan...
-
Dirumorkan ke Timnas Indonesia, Roberto Donadoni Resmi Gabung Klub Italia
-
Timnas Indonesia Satu Grup dengan Irak dan Korea Selatan di Piala Asia Futsal 2026