Suara.com - Sejumlah klub curhat setelah PSSI menghentikan Liga 2 2022/2023. Cerita mereka membuat sedih hingga menyentuh hati.
PSSI dalam rapat Komite Eksekutif (Exco) memutuskan Liga 2 2022/2023 dengan berbagai pertimbangan, Kamis (13/1/2023) malam. Salah satunya adalah adanya permintaan dari sebagian klub yang tidak disebutkan rinciannya.
Imbasnya BRI Liga 1 2022/2023 berlangsung tanpa sistem degradasi. Selain itu, liga 3 putaran nasional juga dihentikan.
Di antara klub yang merasa dirugikan setelah keputusan itu adalah PSIM Jogja. Mereka merasa perjuangannya mengarungi kompetisi terasa sia-sia.
CEO PSIM Jogja, Bima Sinung Widagdo mengaku timnya sudah melakukan persiapan matang.
“Harapan kami kejadian seperti ini tidak terulang di kemudian hari agar dapat tercipta suatu kompetisi yang baik, berkualitas dan terjamin kesinambungan nya,” ungkap Bima dalam keterangannya, Jumat (13/1/2023).
FC Bekasi City juga merasa dirugikan. COO FC Bekasi City, Wafa Amri mengatakan keputsuan itu menghancurkan mimpi mereka promosi ke kasta tertinggi.
Padahal FC Bekasi City sedang memuncaki klasemen sementara Grup Tengah Liga 2 musim ini dengan perolehan 16 poin dari tujuh pertandingan.
Menurutnya, tidak sedikit jerih payah dari segi moral dan materi agar bisa berkompetisi.
"Untuk membangun tim yang hebat, tak cuma tenaga, waktu, dan pikiran. Kami pun rela menggelontorkan dana yang tidak sedikit. Bahkan, selama Liga 2 berhenti pun gaji tetap lancar dan penuh," jelasnya.
Sementara itu Persipura Jayapura menganggap PSSI gegabah. Persipura kecewa dengan keputusan yang dikeluarkan Exco PSSI karena dianggap terburu-buru, padahal banyak klub yang menginginkan kompetisi kasta kedua itu dilanjut.
Manajer Persipura Yan Mandenas menjelaskan PSSI tertutup dalam masalah ini.
Tidak dijelaskan secara gamblang klub-klub mana saja yang menginginkan kompetisi dihentikan.
"Suara klub ini bukan hanya 20 klub yang telah disebutkan tetapi banyak klub juga yang menginginkan kompetisi dilanjutkan untuk menjaga eksistensi di Tanah Air," jelasnya.
Yan menambahkan keputusan PSSI harusnya mempertimbangkan tim-tim lain yang menginginkan kompetisi dilanjutkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
Cerita Patrick Kluivert Nyaris Raih Ballon dOr, Ungguli Maldini hingga Zola
-
Sang Ayah Siapkan Pesta! Isyarat Lamine Yamal Jadi Peraih Ballon dOr 2025?
-
Skandal! Pemenang Ballon dOr 2025 Bocor, Lamine Yamal Kalahkan Dembele?
-
Jelang Hadapi Timnas Indonesia, Legenda Arab Saudi Ragu dengan Pelatih Timnya
-
Bos Venezia Bongkar Fakta Lain di Balik Kepindahan Jay Idzes ke Sassuolo
-
Kongkalikong Gelar Ballon dOr: Skandal 2013 Masih Jadi Misteri
-
Ballon dOr 2025: Dembele atau Vitinha? PSG Bisa Pecah Suara, Lamine Siap Curi Panggung
-
Kylian Mbappe Ungkap Jagoannya di Ballon dOr 2025: Saya Dukung Dia!
-
Badai Petir Bisa Bikin Ousmane Dembele Gagal Raih Ballon dOr 2025?
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun