Suara.com - Pengalaman melatih dalam industri sepak bola selalu menghadirkan tantangan yang beragam, terutama ketika berhadapan dengan perbedaan budaya dan lingkungan yang baru. Mantan pelatih RANS Nusantara FC, Rodrigo Santana, membagikan cerita menarik tentang pengalamannya yang unik saat ia terlibat dalam Liga 1 Indonesia.
Meski perjalanan ini tidak berlangsung lama, namun cerita yang ia bawa pulang sangatlah berharga.
Rodrigo Santana, seorang pelatih asal Brasil, mencoba tantangan baru dengan menerima tawaran untuk melatih RANS Nusantara FC. Namun, ia menghadapi kendala yang tidak terduga saat beradaptasi dengan lingkungan yang sangat berbeda.
Salah satu tantangan yang ia hadapi adalah perbedaan kuliner lokal yang sangat mencolok, terutama dalam hal rasa pedas yang menjadi ciri khas masakan Indonesia.
Dalam wawancara dengan media Brasil Globo.com, Santana mengungkapkan bahwa ia merindukan keluarganya di Brasil selama berada di Indonesia. Ia juga mengakui kesulitan dalam beradaptasi dengan makanan pedas yang dominan di Indonesia.
Kondisi ini mengakibatkan penurunan berat badannya hingga mencapai 13 kg. Meski tantangan ini begitu berat, namun Santana tetap memandang pengalaman ini sebagai pembelajaran berharga.
“Pengalaman itu (melatih di Liga 1) berharga, mengenal budaya baru. Mengenai makanan, saya mengalami banyak kesulitan, berat badan saya turun 13 kg,” kata Rodrigo Santana.
Sepanjang masa jabatannya, Rodrigo Santana berusaha keras untuk memberikan hasil terbaik bagi tim RANS Nusantara FC. Namun, performa tim tidak sesuai dengan harapan.
Setelah menggantikan posisi Rahmad Darmawan sebagai pelatih di paruh kedua musim, tidak ada perubahan yang signifikan dalam gaya bermain tim. Hasilnya, tim ini mengakhiri musim di posisi juru kunci klasemen Liga 1, dengan hanya mengumpulkan 19 poin dari 34 pertandingan yang dimainkan.
Baca Juga: Hasil BRI Liga 1: Borneo FC Ditahan Imbang RANS Nusantara FC di Segiri
Yang menarik, selama masa kepemimpinan Santana, tim ini hanya meraih dua poin saja dari 13 pertandingan yang dimainkan. Meski begitu, hasil ini tidak mewakili sepenuhnya kapasitas dan kemampuan Santana sebagai seorang pelatih.
Kontributor: Aditia Rizki
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
Terkini
-
Shin Tae-yong Masih Dirindukan Meski Timnas Indonesia Sudah Punya Calon Pelatih
-
Maarten Paes Akhiri Musim Lebih Cepat, Tak Ada FIFA Matchday Jadi Salah Satu Alasannya
-
Daftar Calon Pelatih Timnas Indonesia Makin Mengerucut, Siapa Saja?
-
Pemain Keturunan Gabung Persija Jakarta, Pelatih Brasil Pantau Perkembangan
-
Psywar Dingin Bintang Brasil, Satu Kalimat yang Jadi Alarm Bahaya untuk Timnas Indonesia U-17
-
4 Fakta Mengerikan di Balik 16 Kemenangan Beruntun Bayern Munich, PSG Jadi Korban
-
Pelatih Selangor FC: Mari Kita Buat Persib Kesulitan
-
Prediksi Legenda Futsal Indonesia di Piala Asia Futsal 2026, Yakin Bisa Lolos Grup
-
Pelatih Persija Akui Timnas Indonesia U-17 Bakal Susah Kalahkan Brasil, Kenapa?
-
Kata-kata Ole Romeny yang Akhirnya Comeback Bermain di Oxford United