Suara.com - Chow Yun Damanik, seorang talenta muda yang baru-baru ini bergabung dengan Timnas Indonesia dalam pemusatan latihan (TC) di Jerman, menarik perhatian banyak orang. Dia adalah pemain diaspora.
Chow Yun Damanik lahir dengan ibu berdarah Indonesia, yang berasal dari kota Medan. Sementara itu, ayahnya memiliki akar dari Pantai Gading.
Keduanya kemudian memutuskan untuk menetap di Swiss, di mana Chow Yun Damanik akhirnya dilahirkan pada tanggal 24 Agustus 2007, di Lausanne, Swiss.
Sebagai seorang anak, Chow Yun Damanik tumbuh besar dan menetap di Swiss bersama kedua orang tuanya.
Namun, bakatnya dalam sepak bola segera mencuri perhatian para pencari bakat klub terkemuka di Liga Swiss, yang berkompetisi di divisi teratas.
Kini, dia menjadi bagian dari tim junior FC Lausanne Sport di Swiss, sebuah langkah yang menunjukkan kemampuannya yang luar biasa.
Dengan tinggi badan mencapai 177 cm, Chow Yun Damanik memiliki fleksibilitas dalam bermain di beberapa posisi utama. Dia telah memperlihatkan kecakapan di lapangan tengah sebagai gelandang tengah, gelandang bertahan, dan bahkan sebagai gelandang serang.
Salah satu hal yang membedakan Chow Yun Damanik adalah kesadarannya akan akarnya yang kental dengan Indonesia. Dalam sebuah langkah yang menggembirakan banyak pihak, Chow Yun Damanik telah menyatakan keinginannya untuk memperkuat Timnas Indonesia.
Impiannya akhirnya menjadi kenyataan ketika Chow Yun Damanik diundang untuk bergabung dengan Timnas Indonesia U-17 dalam persiapan mereka untuk Piala Dunia U-17.
Baca Juga: Jadwal Timnas Indonesia vs Ekuador, Panama dan Maroko di Laga Piala Dunia U-17
Proses TC yang mereka jalani di Jerman menjadi langkah awal yang menjanjikan bagi perjalanan karirnya.
Setibanya di Timnas Indonesia U-17, Chow Yun Damanik langsung memamerkan bakatnya dengan penampilan gemilang di posisi sentral Tim Garuda Muda, sebagai seorang gelandang serang.
Perhatian publik semakin terkait dengannya ketika dia mencetak gol debutnya dalam pertandingan uji coba melawan FC Koln U-17 pada Jumat (20/10).
Tendangan penalti cemerlang dari Chow Yun Damanik menjadi pembeda dalam pertandingan tersebut, meskipun Indonesia harus menerima kekalahan dengan skor 2-3 dari FC Koln.
Di usianya yang baru 16 tahun, dia dipandang sebagai andalan baru dalam lini tengah Timnas Indonesia U-17.
Chow Yun Damanik adalah contoh nyata bahwa bakat sepak bola tidak mengenal batas geografis. Ia mewakili semangat globalisasi dalam dunia olahraga, yang menggabungkan budaya dan akar yang beragam menjadi satu kesatuan untuk kemajuan Timnas Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pelatih Baru FC Twente Ungkap Tak Ada Kemajuan Soal Situasi Mees Hilgers
-
Cole Palmer Kritik Rekan Setim Usai Chelsea Kalah dari Bayern Munich
-
4 Pemain Timnas Indonesia yang Ucapkan Selamat kepada Erick Thohir Usai Jadi Menpora
-
Jose Mourinho Resmi Latih Benfica, Ada Klausul Aneh
-
Bek Real Madrid Raul Asencio Terjerat Kasus Dugaan Penyebaran Video Asusila
-
Pelatih Irak Terapkan Filosofi Baru, Bikin Timnas Indonesia Wajib Waspada
-
Puja-puji Manis Hansi Flick untuk Marcus Rashford
-
Emil Audero Realistis: Timnas Indonesia Bukan Favorit, Tapi Lolos Piala Dunia Jadi Momen Bersejarah
-
Klasemen Liga Champions: Eintracht Frankfurt Duduk Manis di Puncak, PSG Kedua
-
Marcus Rashford Menggila, Tamparan Keras Buat Ruben Amorim