Rafel Struick Cs Demam, Fans 'FOMO' Timnas Indonesia Jadi Kambing Hitam

Suara.com - Timnas Indonesia diterpa badai cedera karena beberapa pemain mengalami demam. Hal ini membuat fans FOMO dituduh sebagai kambing hitam.

Sebagai informasi, FOMO merupakan singkatan dari Fear of Mising Out yang merupakan ketakutan seseorang kehilangan momen berharga dengan orang lain.

Merjukuk ke fans FOMO artinya penggemar merasa takut akan kehilangan momen berharga dengan idolanya. Ini terjadi ketika skuad Garuda melakukan persiapan melawan Vietnam.

Pasalnya salah satu pemain, Rafael Struick mendapatkan banyak hadiah, ajakan foto dari fans yang didominasi kaum hawa.

Bahkan beberapa fans tersebut hadir berburu foto bersama penggawa timnas Indonesia baik di tempat latihan hingga hotel menginap.

Fenomena ini dituding menjadi penyebab Rafael Struick serta pemain timnas Indonesia mengalami demam. Banyak yang beranggapan hadiah tersebut bisa menjadi perantara penularan virus.

"Jadi kepikiran apa karena terlalu banyak fans yang ngajakin pemain interaksi. Atau dari hadiah-hadiah itu virusnya Soalnya dilihat over banget fans kemarin," komentar odo***

"Kenapa area timnas tidak steril sama sekali sampai ke hotel. Pemain butuh fokus dan istirahat," seru sep***

"Virus dari fans yang norak itu, pegang-pegang," timpal gua***

Baca Juga: Resmi! Sandy Walsh Hingga Nadeo Argawinata Absen Bela Timnas Indonesia vs Vietnam di Leg Kedua Selasa Besok

"Selain kemungkinan tertulah, berpergian jauh di tengah cuaca kaya gini memang menguji imun," sahut tx***

Adapun dokter Tirta juga ikut menyoroti kasus pemain timnas Indonesia demam. Menurutnya kasus ini memang sedang naik di tanah air.

"Kasus demam dan radang memang lagi naik 2 minggu terakhir. Di beberpa igd emang lagi naik. Apalagi ditambah cuaca yang suhu tinggi lalu tiba-tiba hujan deras, jadi pengaruh ke kebugaran tubuh," cuitnya di X.

Sementara itu, Ketum PSSI Erick Thohir melaporkan lima pemain mengalami demam. Mereka adalah Rafael Struick, Sandy Walsh, Ivar Jenner, Nadeo Argawinata, dan Muhammad Riyandi.