3 Pemain Keturunan Grade A yang Bisa Digaet Timnas Indonesia jika Lolos ke Piala Dunia 2026

Suara.com - Shin Tae-yong dan PSSI masih punya kesempatan untuk menambah kekuatan Timnas Indonesia dengan mendapatkan pemain keturunan Grade A.

Sejauh ini para pemain keturunan dan naturalisasi terbukti mampu mendongkrak penampilan Timnas Indonesia. Terbaru, Indonesia menang dua kali atas Vietnam.

Dua kemenangan beruntun di laga Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia itu membuat peringkat Indonesia di ranking FIFA diprediksi menembus 130 besar.

Untuk memperkuat Timnas Indonesia dan meraih hasil maksimal lain, pemain-pemain Grade A bisa segera dinaturalisasi oleh PSSI.

Apalagi jika berhasil lolos ke babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 atau bahkan Piala Dunia 2026, tentu butuh tambahan amunisi yang mumpuni untuk bersaing.

Berikut tiga pemain Grade A yang bisa digaet Timnas Indonesia:

1. Pascal Struijk

Salah satu pemain keturunan Indonesia Grade A yang paling mentereng adalah Pascal Struijk. Itu tidak terlepas dari performa impresifnya sejak naik kelas ke tim utama Leeds United pada Januari 2020.

Setelah bergabung dengan Leeds United, Struijk menjadi bagian dalam sejarah klub tersebut. Dia ikut berjasa menjuarai English Footbal League (EFL) atau Divisi Championship yang merupakan kasta kedua di sepak bola Inggris.

Baca Juga: Indra Sjafri Prihatin Philippe Troussier Dipecat Timnas Vietnam, Tapi Itu Wajar Saja

Momen itu terjadi di musim 2019/20 yang sekaligus mengantarkan Leeds promosi ke Premier League setelah 16 tahun lamanya. Meski kini Leeds United kembali terdegradasi ke Championship, Pascal Struijk masih menjadi andalan The Whites.

2. Jairo Riedewald

Jairo Riedewald dikabarkan berminat membela Timnas Indonesia. Kabar ketertarikan Jairo Riedewald muncul dari akun fanbase @pemainketurunan.id.

Eks pemain Timnas Belanda itu dikabarkan membuka pintu untuk membela timnas Indonesia. Hal itu setelah ia ditanya apakah sudah pernah dihubungi oleh PSSI.

Musim ini pemain Crystal Palace berusia 27 tahun itu tidak banyak mendapat kesempatan. Ia baru tampil 7 kali di semua kompetisi.

3. Emil Audero