Suara.com - Asprov PSSI Jateng mengeluarkan putusan terkait kericuhan yang berujung pengeroyokan wasit dalam turnamen antarkampung atau tarkam Piala Bupati Semarang.
Total PSSI Jateng melalui sidang Komisi Disiplin (Komdis) mengeluarkan setidaknya 10 surat putusan, Senin (10/6/2024).
Wasit yang jadi korban pengeroyokan, Hadi Suroso juga tak luput dari sanksi berat.
"Larangan menjadi perangkat pertandingan sepakbola dalam naungan PSSI selama seumur hidup," dalam rilis putusan yang dilansir dari laman PSSI Jateng, Selasa (11/6/2024).
Sementara jenis pelanggaran Hadi Suroso adalah tanggung jawab pada penerbitan administrasi pendukung terselenggaranya kegiatan serta kewenangan dalam menugaskan perangkat pertandingan.
"Keputusan menghukum Askab PSSI Semarang dengan saudara Hadi Suroso selaku ketua berupa teguran keras dan diminta menjaga etika berorganisasi serta memperbaiki tata kelola organisasi Askab PSSI Semarang," tambah pernyataan tersebut.
Dalam unggahan akun Instagram @Pengamatsepakbola, tak sedikit warganet yang mengaitkan sanksi tersebut dengan tingkah laku Hadi Suroso.
"Wasitnya sudah terkenal mafia di Askab bang jadinya pantas kalau seumur hidup," tulis @bayuadi***.
"Aksi selalu menimbulkan reaksi. Gak mungkin pemain mukulin kalau wasitnya fair fair aja. Setelah ditelisik lebih lanjut, memang ada permainan disana," tulis @king***.
Baca Juga: Wacana 8 Pemain Asing di Indonesia Bikin Gaduh, Liga Malaysia dan Thailand Ternyata Lebih Banyak
"Wasitnya ketua Askab, seharusnya secara etika gak boleh bertugas pasti multitafsir dan sarat kepentingan. Makanya di hukum seumur hidup," timpal @sepakbo***.
"YTTA aja bang, kalo orang askab sptnya udah paham beliau ini gmn kinerjanya," balas @lulut***.
"Wasitnya terkenal mafia bro.. Yang dia pimpin pasti rusuh," timpal @enjang***.
Sementara itu, Ketua Komdis Asprov PSSI Jateng Ismu Puruhito menjelaskan, keputusan tersebut telah sesuai dengan ketentuan Kode Disiplin PSSI.
"Hal tersebut tertuang di Kode Disiplin PSSI 2023 Pasal 50 ayat 1 dan ayat 2, pasal 68 dan 69 tentang tingkah laku buruk terhadap perangkat pertandingan serta kegagalan panitia dalam menjalankan tanggung jawab," kata Ismu dilansir dari laman resmi PSSI Jateng, Selasa (11/6/2024).
Ismu juga mengatakan bahwa langkah tegas ini diharapkan mampu menyadarkan semua pelaku sepakbola di Jawa Tengah.
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Mikel Arteta Ajak Arsenal Nikmati Setiap Kemenangan usai Kembali ke Puncak Liga Inggris
-
AFC Nations League Resmi Diluncurkan, Timnas Indonesia Siap Hadapi Kompetisi Baru Asia
-
Drawing Piala AFF 2026 di Jakarta, Misi Timnas Indonesia Raih Juara
-
AFC Rancang Nations League, Jadwal Timnas Indonesia Bakal Super Padat
-
Gelandang Man City Keturunan Indonesia Semringah Bisa Cetak Gol di Kandang
-
Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
-
Kata-kata Emil Audero Usai Tampil Heroik di Laga Lazio vs Cremonese
-
Fabio Lefundes Sebut Laga Borneo FC vs Persebaya Berkualitas Tinggi Meski Tak Full Team
-
Media Belanda Sebut Penasihat Teknis PSSI Gabung Ajax Amsterdam Februari 2026
-
Sukses di SEA Games 2025, Pengamat Ingatkan Segera Fokus Hadapi Asian Games dan Olimpiade