Suara.com - Ingatkah Anda ketika salah satu klub sepak bola ternama Italia, AS Roma, menyambangi Jakarta pada 25 Juli 2015?
Pertandingan ekshibisi bertajuk "AS Roma Indonesia Day 2015" di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) ini menjadi momen tak terlupakan bagi para penggemar sepak bola di Indonesia.
Terlebih, AS Roma juga membawa legenda hidup mereka, Francesco Totti, yang semakin menambah semarak acara tersebut.
Dalam laga yang terbagi menjadi dua tim, yakni AS Roma Merah dan Putih, tensi pertandingan berlangsung sangat tinggi. Meski hanya sebatas pertandingan persahabatan, para pemain AS Roma tampil all out dalam laga yang berlangsung selama 2 x 35 menit.
Sorotan utama pertandingan tentu saja tertuju pada kapten legendaris AS Roma, Francesco Totti. Pemain bernomor punggung 10 ini tampil gemilang dan berhasil mencetak dua gol yang membawa timnya meraih kemenangan.
Sebelum meraih kemenangan, tim AS Roma Merah sempat tertinggal lebih dulu setelah Seydou Keita mencetak gol untuk tim putih.
Selain Totti, sejumlah pemain bintang AS Roma lainnya seperti Daniele De Rossi dan Radja Nainggolan juga turut serta dalam pertandingan ini. Kehadiran mereka semakin menambah daya tarik pertandingan dan membuat para penonton terhibur.
Alasan AS Roma Batal Lawan Timnas atau Klub Indonesia
Uniknya, pertandingan AS Roma di Jakarta saat itu bukanlah laga persahabatan melawan klub lokal. Hal ini dikarenakan sanksi yang diberikan FIFA terhadap sepak bola Indonesia. Akibatnya, AS Roma terpaksa menggelar pertandingan internal dengan membagi tim menjadi dua.
Baca Juga: On This Day: Kala Kopral Korea Utara Buat Italia Terhina di Piala Dunia
Sebagai informasi, FIFA menjatuhkan sanksi terhadap sepak bola Tanah Air buntut dari konflik antara PSSI dengan pemerintah dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Saat itu, Menpora Imam Nahrawi mengeluarkan Surat Keputusan bernomor 0137 tentang pembekuan PSSI pada 17 April 2015.
Menpora membekukan PSSI karena federasi sepak bola nasional dianggap tak menggubris rekomendasi Badan Olahraga profesional Indonesia, BOPI soal larangan mengikutsertakan Arema Cronus dan Persebaya Surabaya di kompetisi kasta teratas yang saat itu bernama QNB League.
Arema Cronus dan Persebaya Surabaya dianggap tak lolos persyaratan kompetisi liga karena adanya dualisme dalam kepengurusan.
Keputusan Kemenpora membuat FIFA turun tangan. Mereka menganggap adanya intervensi pemerintah sehingga menjatuhkan sanksi pembekuan terhadap sepak bola Indonesia.
Sebelum memberi sanksi berat itu, FIFA lebih dulu memberi waktu kepada PSSI dan Kemenpora untuk mengakhiri polemik. Namun, hingga tenggat waktu 29 Mei 2015 berakhir, tidak ada kesepakatan tercipta.
Berita Terkait
-
On This Day: di Balik Skuad Mewah Antar PSM Makassar Juara Liga 1 1999/2000, 5 Sosok Ini Jadi Legenda Paling Subur
-
Totti De Rossi, Media Italia Terkejut dengan Nama Bocah Asal Indonesia
-
Dahului Maarten Paes, Kiper Timnas Australia Resmi Gabung AS Roma
-
Sudah Tak Sabar Debut di Serie A, Jay Idzes: Saya Akan Melawan Juventus, AC Milan, AS Roma!
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Prahara Klub Kevin Diks: Jalan Borussia Milik Roland Virkus Dipertanyakan
-
Football Institute Rilis Survei Kepuasan Suporter dengan PSSI Erick Thohir, Hasilnya Bikin Kaget
-
Phil Foden: Napoli Tim Menyebalkan, De Bruyne Tetap Raja Etihad
-
Bau Busuk Ma Ning Wasit Timnas Indonesia vs Irak: Daftar Hitam PSSI-nya China
-
Rapor Pemain Indonesia di Liga Thailand 2025, Siapa yang Paling Bersinar Musim Ini?
-
Beda Gaji Bak Langit dan Bumi, Emil Audero Lebih Jago Dibanding Kiper Juventus
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Stadion San Siro Akan Rata dengan Tanah, AC Milan-Inter Banjir Cuan
-
Conte Murka! Kartu Merah Di Lorenzo Hancurkan Rencana, Kevin De Bruyne Jadi Korban
-
Tiga Kontroversi Wasit Sivakorn Pu-udom Bikin Suporter Timnas Indonesia Cemas Hadapi Irak