Suara.com - Nama Peter Gontha tiba-tiba melontarkan kritik pedas terhadap PSSI pasca Timnas Indonesia menorehkan hasil cukup baik di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Sekian banyak kritik Peter Gontha dilontarkan tak lama setelah Timnas Indonesia berhasil menahan imbang Australia pada matchday kedua putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Dalam kritiknya itu, Peter Gontha mempersoalkan banyaknya pemain keturunan di skuad Timnas Indonesia saat melawan Australia.
Ia menyebut harga diri bangsa Indonesia hancur karena itu, kritik Peter Gontha ini menjadi polemik dan perdebatan banyak pihak di media sosial.
Namun mayoritas netizen tidak sependapat dengannya, sosok Peter Gontha yang dianggap kontroversial karena klaim sepihaknya.
Sontak netizen yang bersilaturahmi ke akun media sosialnya membuat Peter Gontha memilih untuk mematikan kolom komentar.
Menariknya lagi, postingan eks Dubes Indonesia untuk Polandia yang berisi kritik terhadap PSSI dan pemain naturalisasi tiba-tiba menghilang.
Terpantau pada Sabtu (14/9/2024) postingan dengan unggahan lambang PSSI itu tidak ada dalam beranda akun Peter Gontha.
Meski begitu, segala kritik yang dilontarkan pria bernama lengkap Peter Frans Gontha sudah tersebar di kanal-kanal berita Tanah Air.
Baca Juga: Media Belanda Sebut Prospek 4 Pemain Keturunan yang Bisa Timnas Indonesia
Untuk mengingatkan kembali, berikut delapan kritik Peter Gontha terhadap PSSI perihal masalah naturalisasi pemain.
1. Apakah anda cinta PSSI? (saya cinta)
Ya, begitulah curahan hati Peter Gontha yang mengaku cinta PSSI, namun tidak tahu dalam bentuk apa ia mencintai PSSI.
Erick Thohir yang tersengat dengan kritiknya bahkan sampai mengingatkan agar tidak mempertanyakan dedikasi serta perjuangan PSSI saat ini dalam membangun Timnas Indonesia.
2. Apakah anda cinta bangsa? (saya cinta)
Peter Gontha mengaku cinta bangsa Indonesia, namun opini dan narasi yang ia berikan sangat berseberangan dengan mayoritas publik Tanah Air.
Khususnya pecinta sepak bola Indonesia, di saat timnas tampil menjanjikan di Kualifikasi Piala Dunia justru membagikan narasi buruk.
3. Apakah anda tidak malu lihat PSSI 9 pemainnya adalah bangsa asing yang dinaturalisasi? (Saya malu).
Ia merasa malu karena mayoritas pemain Timnas Indonesia disebutnya diisi oleh bangsa asing, tanpa tahu latar belakang mereka.
Bahwa para pemain yang dinaturalisasi memiliki garis keturunan Indonesia, namun semudah itu Gontha menyebutnya bangsa asing.
4. Apakah kita bangsa besar? (saya rasa demikian)
Pernyataan Peter Gontha ini cukup meragukan Indonesia sebagai bangsa yang besar, ia mungkin ingin berurusan dengan fan sepak bola Tanah Air.
Menilik riwayat tokoh lain, seperti Ganjar Pranowo yang membuat Piala Dunia U-20 batal digelar di Indonesia, saat Pilpres lalu suarana anjlok.
5. Apakah anda tau bahwa naturalisasi mereka hanya sementara, karena mereka mempunyai dua paspor, nanti kalau sudah selesai main di Indonesia mereka akan buang status WNI mereka?(saya tau)
Pernyataan ini memang mengerikan, jika tidak disertai dengan bukti yang sesungguhnya, maka hanya akan menjadi fitnah.
Sementara pihak Dirjen Imigrasi menegaskan bahwa para pemain keturunan sudah memberikan semua paspor negara lamanya.
6. Apakah mereka mau membuang tunjangan sosial mereka dinegara nya begitu saja? (saya rasa tidak).
Pernyataan Peter Gontha yang satu ini juga harus disertai bukti kuat, ia perlu membuktikan jika para pemain naturalisasi demikian.
Jika tidak ada bukti dan tidak bisa membuktikan, maka pernyataan di atas merupakan fitnah dan narasi yang keji.
7. Apakah menurut anda tidak lebih baik membina pemain kita dari muda (SD s/d Dewasa)?( saya rasa demikian)
Peter Gontha mungkin tidak mengikuti perkembangan sepak bola usia dini di Indonesia, sehingga dapat berkomentar demikian.
Kompetisi usia dini sudah diselenggarakan PSSI bahkan sejak musim lalu dan musim-musim sebelumnya.
8. Apakah tidak lebih baik kalah dengan terhormat dari pada Menang atau seri dengan cara yang merendahkan martabat bangsa?(saya malu).
Bagian merendahkan bangsa yang mana dan harus dijelaskan Peter Gontha secara rinci, sedetail mungkin.
Karea Timnas Indonesia bermain dengan pemain keturunan yang memiliki nenek atau kakek dengan kelahiran serta tinggal di Indonesia.
Kontributor: Eko
Berita Terkait
-
Media Belanda Sebut Prospek 4 Pemain Keturunan yang Bisa Timnas Indonesia
-
Here We Go! Welber Jardim Dkk Bakal Kompetisi di Spanyol
-
Posisinya Digeser Calvin Verdonk, Pratama Arhan Bisa Dimaksimalkan di Posisi Winger?
-
Tudingan Pemain Naturalisasi Berpaspor Ganda, PSSI Berikan Bantahan
-
Ramai Dirumorkan, 3 Pemain Ini Resmi Tidak 'Eligible' untuk Bela Timnas Indonesia
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Aspire Zone Bergemuruh! Pelatih Zambia Kagum dengan Suporter Timnas Indonesia U-17
-
Arsenal Menggila di Liga Champions! Rekor 122 Tahun Pecah!
-
Lupakan Kekalahan Zambia, Mathew Baker Tegaskan Siap Tempur Lawan Brasil
-
Rooney Sindir Van Dijk, Kapten Liverpool Balas dengan Elegan Usai Kalahkan Real Madrid
-
Real Madrid Tumbang di Anfield, Xabi Alonso: Kami Coba Bertahan tapi Liverpool Terlalu Kuat
-
Media Belanda: Karier Mees Hilgers Tragis
-
Pelatih Brasil Pantang Remehkan Timnas Indonesia U-17, Kenapa?
-
Pelatih Jay Idzes Murka: Kalau Lu Nggak Tampil Maksimal Maka Akan...
-
Dirumorkan ke Timnas Indonesia, Roberto Donadoni Resmi Gabung Klub Italia
-
Timnas Indonesia Satu Grup dengan Irak dan Korea Selatan di Piala Asia Futsal 2026