Suara.com - Keberadaan pemain naturalisasi di Timnas Indonesia belakangan jadi kontroversi. Sejumlah pihak menganggap keputusan PSSI untuk melakukan naturalisasi bukam hal tepat untuk Timnas Indonesia di masa depan.
Kontroversi mengenai adanya pemain berdarah campuran di skuat satu negara tidak hanya dialami Timnas Indonesia. Mundur beberapa tahun ke belakang, Italia juga alami hal sama.
Pada 2003, publik sepak bola Italia terbelah. Hal ini lantaran pemain Juventus kala itu, Mauro Camoranesi melakoni debut bersama Azzurri. Camoranesi debut bersama Italia pada 12 Februari 2003 saat laga persahabatan melawan Portugal.
Di Italia, orang seperti Camoranesi disebut Oriundo. Camoranesi saat itu jadi oriundo pertama yang membela Azzurri dalam 40 tahun terakhir.
Oriundo merupakan kata dari bahasa Italia dan Portugis yang menggambarkan seorang imigran di suatu negara, yang leluhurnya berasal dari negara yang sama.
Mauro Camoranesi sendiri diketahui memiliki syarat untuk menjadi warga negara Italia dan membela Azzurri. Kakek buyut Camoranesi diketahui bernama Luigi dan pada 1873 tercatat berimigrasi dari Argentina ke wilayah Marche, Italia.
Pelatih Italia saat itu, Giovanni Trapattoni jadi sasaran tembak sejumlah pihak yang tidak setuju Camoranesi membela Italia. Pasalnya Trapattoni jadi pelatih pertama Italia setelah 1963 yang gunakan jasa oriundo.
Dikutip dari Forza Italia Football, Italia terakhir dibela oleh pemain berdarah campuran pada 1963. Oriundo pertama yang membela Azzurri ialah Angelo Sormani yang diketahui kelahiran Brasil.
Setelah Camoranesi, sejumlah oriundo banyak yang bela Italia, seperti striker Eder, Pablo Osvaldo, Franco Vazquez hingga pemain kelahiran Brasil, Romulo yang dipanggil pelatih Cesare Prandelli pada Piala Dunia 2014.
Baca Juga: Perbandingan Harga Pasar Timnas Indonesia vs Bahrain, Fans Garuda Jangan Kaget
Kabar Terbaru Mauro Camoranesi
Mauro Germán Camoranesi Serra begitu nama lengkapnya. Ia lahir di Tandil, Argentina pada 4 Oktober 1976. Karier sepak bolanya berawal saat bela Aldosivi pada 1995.
Pemain yang punya julukan El Cholo itu kemudian sempat membela, Banfield dan Cruz Azul. Baru pada 2000, ia hijrah ke negara leluhurnya, Italia.
Klub Verona jadi persinggahan pertama El Cholo di Italia. Tercatat ia menorehkan 54 caps di semua kompetisi dan mencetak 7 gol.
Dua musim ini Verona, Juventus tertarik kepada Camoranesi. Awalnya Si Nyonya Tua jadikan El Cholo sebagai pemain bersama dengan Verona.
Baru pada 2003, Juventus rogoh kocek 5 juta euro untuk merekrut Camorenesi secara penuh. Di klub ini, ia bersinar hingga mempersembahkan banyak gelar.
Singkat cerita, setelah tiga tahun dari debutnya bersama Italia, Camoranesi jadi penggawa Italia saat meraih gelar Piala Dunia 2006. Ia pun dianggap sebagai oriundo tersukses di Azzurri.
Pada 2014, Camoranesi memutuskan gantung sepatu. Ia pun alih profesi sebagai pelatih. Menariknya, Camoranesi melatih bukan di Italia atau Argentina. Klub Liga Meksiko, Coras de Tepic jadi yang pertama dilatih oleh El Cholo pada 2015.
Setahun kemudian ia melatih Tigre, namun hanya bertahan sebentar. Pada 2016-2017, ia kembali ke Liga Meksiko dan melatih Tapachula.
Karier kepelatihan Camoranesi terbilang tidak cukup bersinar. Klub-klub yang ia latih pun termasuk tim gurem.
Terakhir, Camoranesi tercatat melatih di Liga Malta bersama Floriana. Sebelumnya ia sempat melatih klub kecil Maribor. Dari catatan Transfermarkt, Mauro Camoranesi saat ini berstatus penganguran alias tanpa klub.
Tag
Berita Terkait
-
Perbandingan Harga Pasar Timnas Indonesia vs Bahrain, Fans Garuda Jangan Kaget
-
PSSI Pastikan Striker Keturunan FC Utrecht Akhirnya Mau Bela Timnas Indonesia
-
Maarten Paes Dapat Julukan Baru 'Mr. Luku-Luku', Apa Artinya?
-
Detik-detik Penyelamatan Gemilang Maarten Paes vs LAFC, FC Dallas: Oh My Maarten!
-
FC Dallas Didesak Datangkan Bek Timnas Indonesia Rizky Ridho
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Luis de la Fuente Semringah dengan Kemenangan Telak Spanyol atas Turki
-
Pemain Keturunan Rp86,91 Miliar Bikin Persaingan Bek Tengah Timnas Indonesia Semakin Ketat
-
Gareth Bale 'Comeback', Siap Kembali Merumput di Korea Selatan
-
Market Value Timnas Indonesia Tembus Rp519 Miliar, Lewati Arab Saudi hingga Qatar Jelang Putaran 4
-
Timnas Indonesia Diuntungkan Imbas Qatar Diserang Israel?
-
Sebanyak 2.000 Personel akan Amankan Laga Persib Bandung vs Persebaya
-
Media Vietnam Sebut Peluang Timnas Indonesia ke Piala Dunia Tergantung pada Ole Romeny
-
Profil Women Torres Calcio, Klub Baru Estella Loupatty di Italia
-
Persiapan Bagus, Julio Cesar Siap Hadapi Persebaya
-
PSSI Akan Gelar Piala Presiden Diikuti 64 Peserta Tahun Depan