Suara.com - Sejumlah negara yang pernah menjadi asosiasi anggota Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) ternyata berani mengambil langkah tegas untuk meninggalkan status keanggotaannya di konfederasi tersebut.
Setidaknya, ada tiga negara yang pernah menjadi member AFC pada masa silam, tetapi akhirnya memutuskan untuk mundur dan bergabung dengan konfederasi lainnya. Ada pula yang memilih membangun konfederasi sendiri ketimbang jadi anggota AFC.
Lalu, siapa saja negara-negara yang dimaksud? Berikut Suara.com menyajikan tiga negara yang berani memutuskan untuk meninggalkan keanggotaannya di AFC.
1. Kazakhstan
Negara terbaru yang memutuskan untuk meninggalkan statusnya sebagai anggota AFC ialah Kazakhstan. Cerita perpindahan ini tak terlepas dari status mereka yang merdeka dari Uni Soviet pada 1991.
Setelah menjadi anggota AFC, Kazakhstan justru berusaha untuk berjuang mendapatkan status keanggotaan UEFA sejak 1996. Hingga akhirnya, mereka berhasil memperolehnya pada tahun 2002.
Dengan demikian, status keanggotaan Kazakhstan di AFC hanya berdurasi tak sampai 10 tahun, yakni dari 1993 hingga 2002.
Selandia Baru ternyata juga pernah menjadi anggota AFC pada masa-masa awal. Namun, status ini ternyata tak bertahan lama. Federasi Sepak Bola Selandia Baru alias New Zealand Football memutuskan untuk mundur pada 1964.
Pasalnya, mereka memutuskan untuk menginisiasi pendirian Konfederasi Sepak Bola Oseania alias OFC pada 1966. Langkah ini diambil bersama sejumlah negara seperti salah satunya Australia.
Akhirnya, pembentukan konfederasi ini berhasil dilakukan pada 1966 dan kini mereka telah memiliki 13 asosiasi anggota.
3. Israel
Federasi Sepak Bola Israel (IFA) sebetulnya pernah tercatat sebagai anggota AFC. Selama 20 tahun, IFA pernah berada di bawah naungan Konfederasi Sepak Bola Asia, tepatnya pada 1954 hingga 1974.
Akan tetap, IFA kemudian memutuskan untuk bergabung dengan Konfederasi Sepak Bola Eropa (UEFA) setelah mereka diboikot oleh negara-negara Arab yang tergabung di Federasi Sepak Bola Asia Barat (WAFF).
Akhirnya, IFA memutuskan untuk pindah konfederasi dan kemudian mendapatkan keanggotaan secara penuh di UEFA pada 1994.
Berita Terkait
-
Bukan Mauro Zijlstra, Yussa Nugraha Feeling Pemain Keturunan Manado Ini Akan Dinaturalisasi Setelah Kevin Diks
-
Jika Dinaturalisasi, Pacal Struijk Gusur Mees Hilgers Sebagai Pemain Termahal Timnas Indonesia
-
Korban Shin Tae-yong Bertambah? Media Italia Sebut Roberto Mancini Segera Dipecat
-
3 Keuntungan Timnas Indonesia Diperkuat Kevin Diks Lawan Jepang, Samurai Biru Dijamin Tumpul?
-
Harga Pasar Kevin Diks dari Masa ke Masa: Kini Setara Gaji Cristiano Ronaldo
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- 7 Fakta Pembunuhan Sadis Dina Oktaviani: Pelaku Rekan Kerja, Terancam Hukuman Mati
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Sosok Dejan Antonic, Pelatih Baru Semen Padang FC, Harapan Baru Kebangkitan Kabau Sirah
-
Kondisi Patrick Kluivert Jelang Lawan Irak, Frustasi!
-
Kevin Diks Cetak Brace Penalti ke Gawang Arab, Media Jerman Bilang Begini
-
Ekonom Bongkar Badai Finansial Barcelona: Kerugian Bisa Tembus Rp1,85 T
-
Eks Real Madrid Damprat Pemain Keturunan Indonesia: Dia Cuma Main Aman
-
Dejan Antonic Jadi Pelatih Baru Semen Padang
-
Tanpa Libur Panjang, Bali United Tetap Genjot Latihan Menyambut Laga Panas Kontra Persijap Jepara
-
Enzo Maresca Dirumorkan Bakal Dipecat, Legenda Chelsea Pasang Badan
-
Minim Menit di Era Kluivert, Sandy Walsh Pilih Fokus daripada Frustrasi
-
Persebaya Surabaya Maksimalkan Jeda Kompetisi untuk Siapkan Strategi Matang Hadapi Persija Jakarta