Suara.com - Hinca Panjaitan, mantan orang dalam PSSI, membongkar drama di balik pemecatan Shin Tae-yong, di mana ia menilai ada ledakan yang terjadi di ruang ganti Timnas Indonesia.
Hinca Panjaitan membongkar adanya ledakan di kamar ganti Timnas Indonesia yang berujung pemecatan Shin Tae-yong dalam catatan di laman pribadinya, hincapandjaitan.com.
Pria yang dikenal sebagai Politisi Partai Demokrat itu mengendus ledakan di kamar ganti ini bermula di laga kontra Bahrain pada Oktober lalu.
Saat itu, sejumlah pemain diaspora sempat mengajak Shin Tae-yong berdiskusi. Hanya saja, pelatih asal Korea Selatan itu menolak diajak berdialog karena suatu alasan.
Hinca Panjaitan pun menilai Shin Tae-yong tak nyaman dengan ajakan pemain untuk berdialog, sehingga menjadi pemicu awal adanya ledakan di ruang ganti.
Apalagi Shin Tae-yong seakan menghukum pemain-pemain itu di laga selanjutnya melawan China, di mana Thom Haye dicadangkan dan ban kapten Jay Idzes diberikan ke Asnawi Mangkualam.
“Satu hal yang tercium adalah ketidaknyamanan sang pelatih saat pemain mencoba ‘menggugat’ beberapa keputusan taktiknya,” tulis Hinca Panjaitan di website pribadinya.
“Perbedaan persepsi ini kian membesar dan, konon, merambat hingga pemberian ‘hukuman’ non-teknis pada laga berikutnya melawan China pada 15 Oktober 2024.”
“Tiba-tiba, beberapa pemain diaspora krusial seperti Thom Haye, Jordi Amat, Sandy Walsh, diparkir di bangku cadangan. Yang mengejutkan pula, ban kapten Jay Idzes tiba-tiba dicopot, lalu berpindah ke lengan Asnawi,” tulisnya.
Dari sanalah Hinca merasa PSSI ingin memecat Shin Tae-yong usai laga kontra China. Namun di matanya, Federasi Sepak Bola Indonesia itu memilih momen yang tepat.
Bagi Hinca, adanya drama ini merupakan hal yang biasa di kancah sepak bola. Apalagi hubungan pelatih dan pemain adalah kunci dari kesuksesan suatu tim.
“Namun, di dunia kepelatihan, relasi antarpemain dan pelatih itu ibarat klop kunci dan gembok. Ketika mulai macet, risikonya adalah seretnya kinerja satu tim,” lanjut Hinca.
Sebagai informasi, Hinca Panjaitan sendiri bisa dikatakan cukup familier dengan drama-drama yang terjadi di kancah sepak bola.
Pria berusia 60 tahun itu punya rekam jejak mentereng di sepak bola Tanah Air. Tercatat, ia pernah menjadi pengurus PSSI dan pernah menduduki jabatan Ketua Komite Disiplin (Komdis) PSSI.
Tak cukup sampai di situ saja, Hinca juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Umum (Waketum) PSSI pada Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI 2015 silam.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Keluarga Kenan Yildiz Mendarat di Turin, Juventus Siap Kunci Masa Depan Nomor 10
-
Perusahaan Kripto Siapkan Rp18 T Beli I Bianconeri, Usung Misi Make Juventus Great Again
-
Akses Mudah dan Legal, Link Steaming Chelsea vs Everton Malam Ini
-
Thiago Silva Bongkar Lionel Messi Penyebab Retaknya Hubungan Mbappe dengan Neymar
-
Suporter dan Panitia Soekarno Cup 2025 Bersatu, Donasi Ratusan Juta untuk Korban Bencana Sumatera
-
Sekali Klik, Link Streaming Liverpool vs Brighton & Hove Albion Malam Ini
-
Evan Dimas Meriahkan Festival Sepak Bola Rakyat Coca Cola di Labuan Bajo
-
Arne Slot Melunak? Mohamed Salah Kembali Perkuat Liverpool Jelang Lawan Brighton
-
Jordi Cruyff Akhirnya Buka Suara, Bongkar Soal Masa Tergelap Dalam Hidupnya
-
Pilu, Air Mata Jens Raven Usai Kegagalan Timnas Indonesia U-22