Suara.com - Calvin Verdonk menunjukkan kepeduliannya ke pemain lokal di Timnas Indonesia dengan tetap menggunakan bahasa Inggris meski tim kepelatihan saat ini beraromakan Belanda.
Hal ini diungkapkan oleh Calvin Verdonk saat diwawancarai oleh media Belanda, AD.nl, bersama dengan sang kakak, Darryl Verdonk.
Dalam wawancara itu, bek berusia 27 tahun itu mengaku dirinya tak sabar bekerja sama dengan tim kepelatihan anyar Timnas Indonesia yang dipimpin oleh Patrick Kluivert.
Bukan tanpa alasan bek milik NEC Nijmegen itu tak sabar dilatih oleh Patrick Kluivert dkk. Pasalnya, ia mengenal betul tim kepelatihan anyar skuad Garuda itu.
Selain sama-sama berasal dari Belanda, tim kepelatihan Timnas Indonesia itu juga punya nama besar di sepak bola.
“Saya tahu Denny (Landzaat) dari Feyenoord, di mana dia dulunya asisten pelatih di bawah Giovanni van Bronckhorst. (Patrick) Kluivert adalah legenda dan (Alex) Pastoor secara taktik sangat kuat,” katanya.
“Jadi saya tak sabar untuk jeda internasional (Maret),” lanjut pemain keturunan Aceh tersebut kepada media Belanda, AD.nl.
Karena sama-sama dari Belanda, tentunya Calvin Verdonk tak akan kesulitan saat berkomunikasi dengan tim kepelatihan Patrick Kluivert di Timnas Indonesia.
Meski begitu, eks bek Feyenoord ini justru tak akan memanfaatkan hal tersebut. Malahan, dirinya ingin tim kepelatihan Timnas Indonesia menggunakan bahasa Inggris untuk berkomunikasi.
Baca Juga: Joel Veltman: Saya Baca tulisan Ayo Bela Timnas Indonesia Tiap Hari
Menurut Calvin Verdonk, komunikasi dengan bahasa Inggris ini juga bisa membuat para pemain lokal di Timnas Indonesia bisa berkomunikasi di kamar ganti.
“Kami hanya akan tetap menggunakan bahasa Inggris di kamar ganti, karena separuh pemain Timnas adalah orang Indonesia. kombinasi itu sangat bagus,” tambahnya.
Masalah komunikasi ini sendiri bukanlah barang baru di Timnas Indonesia, terlebih sejak banyaknya pemain keturunan yang dinaturalisasi.
Sebelumnya, masalah komunikasi ini sempat menerpa Shin Tae-yong yang harus menggunakan dua penerjemah untuk menerjemahkan arahannya dengan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.
Banyak anggapan, keputusan menggunakan penerjemah ini membatasi instruksi Shin Tae-yong kepada pemain, sehingga mengganggu komunikasi di kubu Timnas Indonesia.
Hal ini pun sempat disinggung oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, yang menyebut masalah komunikasi menjadi salah satu alasan di balik pemecatan Shin Tae-yong.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Hadapi Laos, Timnas Malaysia Panggil Striker Naturalisasi Baru dari Ghana
-
Emil Audero Absen, Patrick Kluivert Tetap Tenang: Maarten Paes Baik-baik Saja
-
Purbaya Yudhi Sadewa Diam-diam Fans Mantan Klub Diego Maradona
-
Bojan Hodak Liburkan Tim Persib Setelah Taklukkan Bangkok United
-
Dipanggil Timnas Indonesia U-23, Kakang Rudianto Siap Maksimalkan Kesempatan
-
Indra Sjafri: Marselino Ferdinan Belum Dipanggil, Bukan Tidak..
-
Meski Peluang Lolos Diprediksi 7 Persen, Patrick Kluivert: Insyaallah Siap Membuat Negara Bangga
-
Detik-detik Menegangkan Absennya Emil Audero, Bermula dari Sambungan Telepon
-
Media Vietnam Soroti 6 Pemain Era Shin Tae-yong yang Dicoret Patrick Kluivert
-
Pemain Keturunan di Eropa Kini ke Klub Lokal Prediksi Timnas Indonesia di Piala Dunia 2026: Gak Tahu