Suara.com - Timnas Indonesia saat ini tengah naik daun. Sejak ditangani oleh Shin Tae-yong hingga saat ini dinakhodai Patrick Kluivert, tim Garuda tidak bisa lagi dipandang sebelah mata oleh tim lawan.
Keberhasilan tim senior untuk bangit juga menular ke prestasi tim kelompok umur. Terbaru tentu saja prestasi yang ditorehkan Timnas Indonesia U-17 yang lolos ke Piala Dunia U-17 2025.
Banyak faktor yang membuat Timnas Indonesia tidak seperti dulu lagi. Salah satu faktor utamanya ialah kebijakan naturalisasi pemain keturunan Indonesia yang gencar dilakukan PSSI.
Meski membawa dampak positif untuk Timnas Indonesia, kebijakan soal naturalisasi ini wajib dipertimbangkan dengan matang oleh PSSI.
Menurut jurnalis Belanda, Sam Van Raalte, Timnas Indonesia tidak bisa terus menerus tergantung kepada pemain keturunan Indonesia.
Sam van Raalte lebih lanjut mengatakan bahwa pemain yang saat ini sudah dinaturalisasi atau sedang ditargetkan bisa jadi generasi terakhir garis keturunan Indonesia-Belanda.
"Ini mungkin generasi terakhir di mana Indonesia dapat menggunakan pemain dengan ikatan keluarga jauh. Karean aturan baru, pemain yang memiliki ikatan dari kakek dan nenek buyut tak bisa lagi dinaturalisasi," kata Van Raalte seperti dilansir dari FHM, Selaa (22/4).
"Jadi Indonesia benar-benar harus berdiri sendiri pada suatu saat nanti. Jadi jalannya panjang dan persaingan begitu ketat di kawasan regional," tambahnya.
Selain soal ketergantungan kepada pemain keturunan Indonesia disetop perlahan, van Raalte juga menyoroti letak geografis Indonesia.
Baca Juga: Dirumorkan Dinaturalisasi, Dean Zandbergen Bisa Geser 3 Nama Ini di Timnas Indonesia
Menurutnya, letak geografis bisa jadi salah satu kelemahan sepak bola Indonesia. Ia menyebut di Belanda, pertandingan di Eredivisie bisa berlangsung dalam hitungan jam tapi tidak di Indonesia.
Van Raalte mengatakan dengan kondisi geografi dan jumlah penduduk yang begitu banyak, otoritas liga dan sepak bola Indonesia harus bisa menemukan solusi konkrit untuk kemajuan sepak bola negeri ini dalam jangka panjang.
"Indonesia ingin melihat bagaimana kami melatih pemain di Belanda dan menemukan bakat pemain muda. Namun hal itu jauh lebih sulit di Indonesia karena penyebaran geografisnya yang sangat luas," jelasnya.
"Di Belanda, Anda bisa berada di mana saja dalam beberapa jam. Di Indonesia, Anda terkadang harus berpergian selama berhari-hari, itu tentu melelahkan," jelasnya.
Meski jarak jauh, namun faktanya kompetisi Liga 1 tetap menjadi magnet bagi pendukung sepak bola Indonesia.
Menurut media Belanda, klub seperti Persija, Arema, Persib, PSM atau Persebaya bisa menarik puluhan ribu suporter setiap pertandingan.
Timnas Indonesia Dapat Amunis Pemain Keturunan?
Ketua Umum PSSI Erick Thohir blak-blakan kans menambah pemain keturunan jelang Timnas Indonesia menghadapi China dan Jepang. Menurutnya, sampai dengan saat ini rencana tersebut belum ada.
Timnas Indonesia akan melakoni duek penting kontra China dalam laga lanjutan Grup Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Laga ini tersaji di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta pada 5 Juni mendatang.
Timnas Indonesia wajib menang di laga ini buat menjaga kans bisa tampil di Piala Dunia 2026. Baik itu lolos langsung atau melanjutkan melalui kualifikasi ronde keempat.
Laga melawan Jepang lima berikutnya sama pentingnya. Oleh sebab itu, penambahan pemain keturunan dirasa bisa meningkatkan kemampuan bermain anak asuh Patrick Kluivert.
Akan tetapi, Erick Thohir memastikan belum ada rencana penambahan pemain keturunan untuk laga kontra China dan Jepang. PSSI minta fokus pada pemain-pemain yang sudah ada terlebih dahulu.
“Belum. Belum ada rencana," kata Erick Thohir kepada awak media.
"Kita fokus pemain naturalisasi yang sudah ada saat ini, kita fokus ke bulan Juni dengan pemain yang sudah ada,” sambung lelaki yang juga menteri BUMN tersebut.
PSSI kepemimpinan Erick Thohir memang sudah banyak merekrut pemain naturalisasi buat dongkrak prestasi Timnas Indonesia.
Berita Terkait
-
Dirumorkan Dinaturalisasi, Dean Zandbergen Bisa Geser 3 Nama Ini di Timnas Indonesia
-
Rusia Tantang Indonesia dalam Laga Persahabatan, Apakah Dapat Poin FIFA?
-
Jay Idzes Tegaskan Tekad Hindarkan Venezia dari Degradasi
-
Bagi Penggemar Timnas Indonesia, Manchester United Mungkin Sudah Tak Seistimewa Dulu Lagi
-
Rafael Struick Tenggelam, 3 Pemain Keturunan Indonesia Bisa Jadi Pengganti
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Luis de la Fuente Semringah dengan Kemenangan Telak Spanyol atas Turki
-
Pemain Keturunan Rp86,91 Miliar Bikin Persaingan Bek Tengah Timnas Indonesia Semakin Ketat
-
Gareth Bale 'Comeback', Siap Kembali Merumput di Korea Selatan
-
Market Value Timnas Indonesia Tembus Rp519 Miliar, Lewati Arab Saudi hingga Qatar Jelang Putaran 4
-
Timnas Indonesia Diuntungkan Imbas Qatar Diserang Israel?
-
Sebanyak 2.000 Personel akan Amankan Laga Persib Bandung vs Persebaya
-
Media Vietnam Sebut Peluang Timnas Indonesia ke Piala Dunia Tergantung pada Ole Romeny
-
Profil Women Torres Calcio, Klub Baru Estella Loupatty di Italia
-
Persiapan Bagus, Julio Cesar Siap Hadapi Persebaya
-
PSSI Akan Gelar Piala Presiden Diikuti 64 Peserta Tahun Depan