Tim tuan rumah kemudian berhasil berbalik unggul di menit ke-37 melalui gol yang diciptakan oleh Marcelo Cirino. Gol ini sekaligus menjadi penutup di babak pertama.
Sementara untuk babak kedua hanya ada satu gol tambahan dari PSS Sleman di menit ke-60 melalui Gustavo Tocatins.
Gol ini sekaligus menjadi penutup dan membuat PSS Sleman berhasil meraih kemenangan atas PSM Makassar.
Sementara kritik tajam juga dilontarkan pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares.
Saat konferensi pers, Bernardo Tavares membawa sebuah laptop dan menunjukkan cuplikan video beberapa keputusan wasit yang merugikan timnya.
Dia mengklaim melihat tiga tim di lapangan dan wasit memberikan pengaruh yang besar di pertandingan tersebut, seperti dalam video yang diputar Bernardo Tavares.
"Pada saat nomor 29 (PSS) mendorong pemain kita nomor 20 dinilai tidak pelanggaran tapi kenapa gol pemain nomor 4 kita dianulir sebagai pelanggaran," ujar dia.
"Juga momen terakhir di klip nomor 11 (PSS) melanggar pemain PSM nomor 13 sebelum terjadi gol, namun gol tetap disahkan oleh wasit," tambahnya.
Secara statistik, PSS Sleman dan PSM Makassar seimbang dalam hal penguasaan bola. Tim berjuluk Super Elang Jawa menguasai 50 persen, sama halnya 50 persen di kubu skuad Juku Eja.
Baca Juga: Insiden Aneh di Leicester vs Southampton: Wasit Cedera, Jamie Vardy yang Tiup Pluit
Dalam hal agresivitas serangan, PSM mendominasi dengan melepas 14 tembakan, namun cuma 3 diantaranya yang tepat sasaran. Sedangkan PSS Sleman lebih sedikit dengan melepaskan 9 tembakan, tetapi ada 6 yang on target.
Hasil negatif ini membuat skuad PSM Makassar harus turun ke peringkat kesembilan klasemen sementara. PSM mengemas 44 poin dari 31 pertandingan yang dijalani.
Kekalahan dari PSS membuat Juku Eja melewati tiga laga beruntun di dua kompetisi berbeda dengan kekalahan. Sebelumnya, mereka takluk dari CAHN FC 0-2 dan ditekuk Bali United 0-1 di kandang sendiri.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Bau Busuk Ma Ning Wasit Timnas Indonesia vs Irak: Daftar Hitam PSSI-nya China
-
Rapor Pemain Indonesia di Liga Thailand 2025, Siapa yang Paling Bersinar Musim Ini?
-
Beda Gaji Bak Langit dan Bumi, Emil Audero Lebih Jago Dibanding Kiper Juventus
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Stadion San Siro Akan Rata dengan Tanah, AC Milan-Inter Banjir Cuan
-
Conte Murka! Kartu Merah Di Lorenzo Hancurkan Rencana, Kevin De Bruyne Jadi Korban
-
Tiga Kontroversi Wasit Sivakorn Pu-udom Bikin Suporter Timnas Indonesia Cemas Hadapi Irak
-
Hasil Super League: Bungkam Persik, Bhayangkara FC Mulai Ancam Papan Atas Klasemen
-
Respon Berkelas Rizky Ridho Soal Persija Digusur Borneo FC
-
Blak-blakan Soal Nasib Tragis Mees Hilgers, Pelatih FC Twente: Tidak Akan Berubah