Suara.com - Federasi sepak bola Indonesia, PSSI resmi mengumumkan mempekerjakan legenda Ajax keturunan Maluku Simon Tahamata.
Simon Tahamata dipekerjakan PSSI sebagai Kepala Pemandu Bakat (Head of Scouting) sepak bola nasional.
Penunjukkan Simon Tahamata sebagai head of scouting ini merupakan komitmen PSSI untuk pengembangan sepak bola nasional ke panggung dunia.
Simon Tahamata nantinya akan bertanggung jawab untuk mengidentifikasi dan merekrut talenta potensial baik dari dalam negeri maupun diaspora Indonesia di luar negeri, khususnya di Belanda.
“Kami sangat antusias menyambut Simon Tahamata dalam keluarga besar PSSI. Pengalaman dan keahliannya dalam pengembangan pemain muda akan menjadi aset berharga dalam perjalanan kami menuju panggung dunia,” kata ketum PSSI Erick Thohir.
Simon Tahamata pun mengucapkan terima kasih atas tanggung jawab yang diberikan PSSI kepada dirinya.
Pelatih kelahiran Vught, Belanda pada 26 Mei 1956 ini pun mengaku sudah tak sabar untuk bekerja bersama Patrick Kluivert.
"Pertama, terima kasih atas semua pesan yang baik yang saya terima. Saya menantikan bekerja bersama coach Patrick Kluivert dan staf teknis lainnya di Indonesia,” kata Simon Tahamata.
Penunjukkan Simon Tahamata sebagai kepala pemandu bakat mendapat respon positif dari publik sepak bola nasional.
Baca Juga: Simon Tahamata ke Media Belanda: Ini Halaman Gelap yang Lebih Baik Ditinggalkan
Akun resmi PSSI yang umumkan penunjukkan Simon Tahamata pun dibanjiri komentar netizen.
Penunjukkan Simon Tahamata juga mendapatkan respon dari adik legenda Inter Milan, Wesley Sneijder, Rodney Sneijder.
Rodney Sneijder di akun PSSI mengomentari penunjukkan Simon Tahamata sebagai kepala pemandu bakat.
"Topper!" tulis Rodney yang langsung direspon oleh Simon Tahamata dengan emot love.
Rodney ialah adik paling bungsu Wesley Sneijder, ia juga mantan anak didik Simon Tahamata di Ajax.
Sebelum ditunjuk jadi kepala pemandu bakat, Simon Tahamata sudah dirumorkan media Belanda akan gabung ke Timnas Indonesia.
Voetbalprimeur.nl menyebut bahwa Simon Tahamata saat ini sedang mempertimbangkan tiga tawaran yang masuk kepadanya.
Apakah salah satunya jadi Dirtek Timnas Indonesia? Sayangnya media Belanda itu tidak menjelaskan detail tiga tawaran yang masuk ke Simon Tahamata.
"Saat ini, Tahamata tengah mempertimbangkan tiga tawaran konkret. Tetapi kerjasama dengan Ajax menjadi pilihan utamanya,"
"Tahamata terbuka untuk kembali, tetapi masih belum ada pendekatan resmi dari Ajax," sebut media Belanda itu.
Ya, Simon Tahamata sampai saat ini masih berharap bisa kembali ke Ajax Amsterdam.
"Ajax belum menghubungi Simon Tahamata tentang kemungkinan ia kembali ke klub. Manajemen Tahamata mengonfirmasi hal ini kepada VoetbalPrimeur ketika ditanya," ulas laporan media Belanda itu.
Simon Tahamata lahir di barak Vught, salah satu kamp yang dibuka oleh pemerintah Belanda untuk menampung orang-orang Maluku yang hijrah pasca aksi Republik Maluku Selatan atau RMS.
"Saya lahir di barak Vught. Ketika saya 5 tahun, keluargaku pindah ke kawasan Tiel, Diderik Vijghstraat, yang waktu itu merupakan pinggiran desa," kata Simon kepada salah satu media Belanda, AD.nl pada 11 Juni 2017.
Ia melakukan debutnya untuk Belanda pada 22 Mei 1979 di Bern, Swiss dalam pertandingan ulang tahun FIFA ke-75 melawan Argentina.
Dari 22 penampilan bersama Belanda, dia mampu mencetak dua gol.
Sebagai pemain sayap atau winger, Simon Tahamata memulai karir sepak bolanya di klub TSV Theole pada 1967-1971, kemudian bergabung dengan tim junior Ajax, Belanda hingga 1975.
Pada musim 1975-1976, Simon masuk ke tim utama Ajax dan bermain hingga 1980.
Debutnya bersama klub saat Ajax-FC menang 7-0 dari Utrecht pada 24 Oktober 1976.
Ia tercatat memainkan total 149 pertandingan dengan mencetak 17 gol dan 33 assist.
Bersama klub Ajax, Simon bisa dikatakan sebagai puncak kariernya karena memenangkan 3 kali Liga Belanda, yakni pada 1976/1977, 1978/1979 dan 1979/1980.
Ia juga menyumbangkan satu kali Piala KNVB pada 1978/1979 dan berhasil mencapai semifinal turnamen Piala Eropa I pada 1979–1980.
Pada 14 Juli 1980 Simon Tahamata bergabung dengan Standard Liege dan memenangkan dua kali Liga Belgia (1981/1982, 1982/1983) dan 1 kali Piala Belgia (1981), kemudian mencapai final Piala Eropa II pada 1981-1982.
Simon juga mencetak 40 gol dalam 129 pertandingan di salah satu periode tersukses dalam sejarah klub. Saat di Belgia, Simon Tahamata pernah meraih Man of the Season (Belgian First Division) dan Belgian Fair Play Award.
Berita Terkait
-
Simon Tahamata ke Media Belanda: Ini Halaman Gelap yang Lebih Baik Ditinggalkan
-
2 Kelemahan China yang Wajib Dimanfaatkan Timnas Indonesia
-
Kata Pertama Simon Tahamata Usai Resmi Jadi Kepala Pemandu Bakat
-
Breaking News! Simon Tahamata Resmi Diperkenalkan PSSI, Ini Tugasnya
-
Resmi! Simon Tahamata Kepala Pemandu Bakat Timnas Indonesia
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
Hasil Timnas Indonesia vs Lebanon: Skuad Garuda Dominan, Tapi Ditahan Imbang
-
Tukang Jagal Nomor 10 dari Irak: Timnas Indonesia Diminta Waspada, Lawan Sepadan Justin Hubner
-
Empat Pemain Persib di Timnas dapat Pujian dari Pelatih Asal Kroasia
-
Akui Menyakitkan, Presiden Fenerbahce Ungkap Alasan Pemecatan Jose Mourinho
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Kylian Mbappe Ramalkan Arsenal Juara Premier League Musim Ini
-
Siapa Saja? Deretan Pemain Keturunan Indonesia yang Masuk Timnas Era Dito Ariotedjo
-
Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Lebanon: Miliano Jonathans dan Mauro Zijlstra Starter
-
Bek Persib Bandung Jebolan Akademi AS Roma Fokus Hadapi Persebaya
-
Dilema Ruben Amorim Jelang Derby Manchester: Sesko Masih Mandul, Lammens atau Bayindir?