Suara.com - Komisi Banding (Komding) PSSI memberikan pengurangan hukuman kepada bek PSM Makassar, Yuran Fernandes.
Pemain asal Tanjung Verde itu sebelumnya mendapatkan sanksi 12 bulan larangan beraktivitas di sepak bola Indonesia dan denda Rp25 juta.
Sanksi itu akibat unggahan di media sosialnya yang mengritik kondisi sepak bola Indonesia.
Namun, sanksi itu akhirnya mendapatkan pengurangan dari Komding PSSI menjadi tiga bulan saja.
Yuran pun akhirnya buka suara setelah sanksi beratnya mendapat pengurangan.
"Saya merasa lebih baik dari pada sebelumnya," ujar Yuran, dikutip dari akun Instagram Federasi Internasional Asosiasi Pesepak Bola Profesional (FIFPro) di Jakarta, Jumat (23/5/2025).
Sebelumnya, Komisi Disiplin (Komdis) PSSI memberikan sanksi larangan beraktivitas di sepak bola nasional kepada Yuran Fernandez selama satu tahun setelah bek itu melontarkan komentar yang dianggap menyindir kualitas sepak bola di Indonesia melalui media sosial.
Dia kemudian menghapus unggahan tersebut dan meminta maaf kepada publik atas pernyataannya. Akan tetapi, Komdis PSSI tetap mengganjar Fernandes hukuman larangan beraktivitas di sepak bola Indonesia selama 12 bulan dan juga denda Rp25 juta.
Hukuman tersebut banyak mendapat kritik dari para pengamat, pemangku kepentingan dan penggemar sepak bola.
Baca Juga: Tugas Simon Tahamata di PSSI, Ternyata Tak Hanya Tangani Timnas Indonesia Putra
Namun, setelah PSM Makassar mengajukan banding, Komdis PSSI menyetujui untuk merevisi hukuman tersebut menjadi hanya tiga bulan.
Hukuman itu akan berakhir pada Agustus 2025 atau saat Liga 1 musim 2025-2026 dimulai.
"Banyak orang di Indonesia merasa larangan 12 bulan untuk berkomentar di sebuah laga tidak adil dan tidak masuk akal," tutur Yuran.
Yuran sendiri mendapatkan dukungan dari Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) dan FIFPro dalam upayanya melakukan banding terhadap hukuman 12 bulan tersebut.
Oleh sebab itu, dia mengucapkan terima kasih kepada para pemain Liga 1 Indonesia yang telah memberikan dukungan kepadanya.
"Banyak pemain lokal dan asing di Indonesia mengirim pesan 'kami bersamamu'. Jika Anda membutuhkan bantuan, mereka ada di sana. Pemain-pemain di Indonesia akan melakukan sesuatu di Instagram untuk menunjukkan bahwa hukuman 12 bulan tidak adil," tutur Yuran.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
-
Cuaca Semarang Hari Ini: Waspada Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Makin Dekat
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
Terkini
-
Bukan Sekadar 3 Poin, Eksel Runtukahu Sadar Persija Jakarta Wajib Hancurkan PSIM di GBK
-
Adrian Wibowo Lebih Lama bersama Son Heung-min
-
Hendra Setiawan Tunggu Keputusan PBSI soal Sabar/Reza untuk SEA Games 2025
-
Pelatih Brasil Akui Posisi Persija Jakarta di Papan Atas Klasemen Super League Belum Aman
-
Pelatih Timnas Futsal Putri Indonesia Optimis Tembus Semifinal SEA Games 2025
-
Alex Pastoor Dukung Jordi Cruyff Tinggalkan Timnas Indonesia
-
8 Pemain yang Dicoret dari Skuad Timnas Indonesia U-22 untuk SEA Games 2025
-
Kalah dari Lion City Sailors, Marc Klok Soroti Kinerja Wasit dan Singgung VAR
-
Eks Feyenoord Tidak Kaget Giovanni van Bronckhorst Bakal Melatih Timnas Indonesia
-
6 Nama Paling Mencolok dalam Skuad Timnas Indonesia U-22, Siapa Saja?