Suara.com - Penyerang timnas Singapura berdarah keturunan Indonesia, Ikhsan Fandi, resmi dipinjamkan oleh klub raksasa Thailand, BG Pathum United, ke klub sesama Liga Thailand, Ratchaburi FC, untuk musim 2025/26.
Kabar ini diumumkan oleh akun resmi ASEAN Football melalui platform X (sebelumnya Twitter) pada Minggu (8/6/2025).
“Ikhsan Fandi (26) akan bergabung dengan Ratchaburi FC dengan status pinjaman untuk musim 2025/26,” tulis akun @theaseanball.
Langkah ini diambil setelah Ikhsan Fandi, yang memiliki valuasi pasar sekitar Rp4,35 miliar menurut situs Transfermarkt, kesulitan mendapatkan menit bermain reguler bersama BG Pathum United musim ini.
Padahal, penyerang kelahiran 9 April 1999 tersebut memiliki catatan performa yang cukup mengesankan dalam empat musim terakhir bersama klub asal Pathum Thani itu.
Sejak bergabung dengan BG Pathum pada paruh kedua musim 2021/22, Ikhsan Fandi telah tampil sebanyak 88 kali di semua kompetisi.
Ia mencetak 40 gol dan menyumbangkan 3 assist—sebuah rasio gol yang cukup produktif untuk ukuran penyerang di Liga Thailand.
Namun, musim ini peruntungan pemain yang juga merupakan putra legenda sepak bola Singapura, Fandi Ahmad, tersebut tidak berjalan mulus.
Ia hanya tampil sebanyak 12 kali sepanjang musim dan mencatatkan 2 gol.
Baca Juga: Tijjani Reijnders ke Man City, AC Milan Rekrut Bos Nathan Tjoe-A-On
Beberapa kali, Ikhsan bahkan tidak masuk dalam daftar susunan pemain (starting list) maupun pemain cadangan. Cedera yang sempat menderanya turut memperburuk situasinya.
Jejak Keturunan Indonesia
Tak banyak yang tahu, Ikhsan Fandi ternyata memiliki darah keturunan Indonesia dari garis keluarga sang ayah.
Fandi Ahmad, ayah Ikhsan, memang dikenal sebagai legenda sepak bola Singapura, namun darah Indonesia mengalir dalam dirinya lewat sang kakek, Ahmad Wartam, yang berasal dari Pacitan, Jawa Timur.
“Indonesia berjasa melegendakan nama saya. Kakek dan nenek saya berasal dari Pacitan. Dulu, saat bermain di Niac Mitra, saya sempat berkunjung ke sana,” ujar Fandi Ahmad dalam sebuah wawancara beberapa waktu lalu.
Pada era keemasannya sebagai pemain, Fandi Ahmad sempat berkiprah di Indonesia, memperkuat Niac Mitra pada 1982-1983 di kompetisi Galatama (liga profesional Indonesia sebelum era Liga Indonesia).
Saat itu, ia berhasil membantu tim mempertahankan gelar juara, bahkan mencetak 13 gol dalam satu musim.
Ikhsan Fandi sendiri sempat menunjukkan kebolehannya menghadapi Timnas Indonesia.
Pada leg pertama semifinal Piala AFF 2020, penyerang yang saat itu berusia 22 tahun sukses mencetak gol penyama kedudukan ke gawang Indonesia.
Ia memanfaatkan umpan terobosan dari Faris Ramli untuk menjebol gawang Nadeo Argawinata di menit ke-71.
Gol tersebut menjadi bukti bahwa pemain yang satu ini punya naluri gol tinggi, kualitas yang kini diharapkan bisa kembali ia tunjukkan bersama Ratchaburi FC di musim mendatang.
Peminjaman Ikhsan ke Ratchaburi FC dinilai sebagai langkah positif bagi kedua belah pihak.
Bagi sang pemain, ini menjadi kesempatan untuk mendapatkan menit bermain lebih banyak dan membuktikan kualitasnya setelah musim yang kurang bersinar di BG Pathum.
Bagi Ratchaburi FC, kehadiran penyerang berpostur 1,83 meter ini tentu memperkuat opsi lini depan mereka.
Klub yang bermarkas di Dragon Solar Park Stadium itu tengah membangun skuad kompetitif untuk menghadapi persaingan Liga Thailand musim depan.
Jika mampu menjaga kebugaran dan konsistensinya, bukan tidak mungkin Ikhsan Fandi bakal menjadi andalan baru di lini serang Ratchaburi FC.
Dengan usia yang masih cukup produktif di angka 26 tahun, karier internasional Ikhsan pun masih panjang, termasuk potensi tampil di ajang-ajang bergengsi bersama Timnas Singapura.
Berita Terkait
-
3 Pemain Keturunan Cekcok dengan Suporter Jelang Laga Timnas Indonesia
-
Breakingnews! Pemain Keturunan Brasil Positif COVID-19
-
Terpopuler Sepak Bola: Bek Kiri Keturunan Rp 3,4 Miliar Tiba, Patrick Kluivert Kasih Peringatan
-
Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
-
Keanehan Naturalisasi Facundo Garces ke Malaysia, Keturunan Malaysia dari Mana?
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
Terkini
-
Kabar Sial untuk Jay Idzes Jelang Lawan Arab Saudi dan Irak, Sabar Yah Bang...
-
Alasan Andre Onana Ditendang Manchester United, Masuk Akal Sih
-
Perbandingan Nilai Miliano Jonathans vs Mauro Zijlstra Debut Timnas Indonesia, Layak Dipakai Lagi?
-
Pantas Dipecat? Evaluasi Gerald Vanenburg vs Shin Tae-yong dan Indra Sjafri Urus Timnas U-23
-
Kata-kata Nasihat Teman Shin Tae-yong untuk Gerald Vanenburg: Saya Yakin...
-
Peta Kekuatan Irak Berubah Jelang Lawan Timnas Indonesia, Apa Saja yang Lebih Baik?
-
Luis de la Fuente Semringah dengan Kemenangan Telak Spanyol atas Turki
-
Pemain Keturunan Rp86,91 Miliar Bikin Persaingan Bek Tengah Timnas Indonesia Semakin Ketat
-
Gareth Bale 'Comeback', Siap Kembali Merumput di Korea Selatan
-
Market Value Timnas Indonesia Tembus Rp519 Miliar, Lewati Arab Saudi hingga Qatar Jelang Putaran 4