Suara.com - Proses penunjukan lokasi pertandingan ronde 4 kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia kembali menuai sorotan. Salah satu negara peserta, Irak, menyampaikan protes keras terkait transparansi mekanisme penunjukan tuan rumah.
Kritik ini bukan sekadar keluhan, namun mencerminkan keresahan yang lebih luas akan pentingnya netralitas dalam laga yang menjadi penentu nasib negara-negara peserta menuju panggung tertinggi sepak bola dunia.
Ronde 4 kualifikasi Piala Dunia 2024 ini mempertemukan tim-tim peringkat ketiga dan keempat dari putaran sebelumnya dalam dua grup yang berkompetisi sengit demi satu tempat ke Piala Dunia.
Dalam konteks ini, pemilihan lokasi laga menjadi isu strategis, terlebih dengan pertimbangan geopolitik di kawasan Asia yang tak bisa dianggap sepele.
Urgensi Penunjukan Lokasi Netral untuk Menghindari Konflik Kepentingan
Isu netralitas bukanlah perkara remeh. Lokasi pertandingan dapat memberi keuntungan terselubung bagi negara tertentu, baik dari sisi iklim, dukungan penonton, hingga tekanan non-teknis lainnya.
Oleh karena itu, sejumlah negara yang tidak terlibat langsung dalam putaran keempat namun memiliki kapabilitas memadai mulai dilirik sebagai kandidat tuan rumah netral.
Setidaknya ada tiga negara yang dianggap mampu menjawab tantangan ini, yakni China, Australia, dan Uzbekistan.
Ketiganya menawarkan kombinasi kesiapan infrastruktur, stabilitas politik, serta posisi geografis yang strategis.
Baca Juga: Resmi Timnas Indonesia di Pot 3, Daftar Calon Lawan Kuat di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
China: Siap Fasilitas, Netral Secara Kompetisi
China dinilai sebagai kandidat utama untuk menjadi lokasi netral. Meski tim nasionalnya sudah tidak berlaga di fase ini, hal itu justru memperkuat posisi netral mereka.
Negara ini memiliki fasilitas olahraga berstandar FIFA, mulai dari stadion, akomodasi, sistem transportasi canggih, hingga konektivitas udara lewat bandara internasional.
Selain itu, China telah berkali-kali menjadi tuan rumah berbagai ajang olahraga skala dunia, yang membuktikan kematangan teknis dan manajerial dalam menyelenggarakan kompetisi besar.
Australia: Infrastruktur Kuat dan Dukungan Internasional Tinggi
Sebagai negara yang berada di bawah payung AFC (Konfederasi Sepak Bola Asia), Australia memiliki reputasi yang positif dalam menggelar turnamen internasional.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- STY Siap Kembali, PSSI: Tak Mudah Cari Pelatih yang Cocok untuk Timnas Indonesia
Pilihan
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
-
Hore! Purbaya Resmi Bebaskan Pajak Bagi Pekerja Sektor Ini
-
Heboh di Palembang! Fenomena Fotografer Jalanan Viral Usai Cerita Istri Difoto Tanpa Izin
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
Terkini
-
Hampir Pasti Latih Juventus, Luciano Spalletti Dapat Gaji Berapa?
-
Arsenal Kandidat Kuat Juara Premier League, Siapa Rival Terberat?
-
Kiper Inter Milan yang Tewaskan Lansia 81 Tahun Terancam Hukuman7Tahun
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Saddil Ramdani: Saya Marah Pada diri Sendiri, Bukan ke...
-
Eks Bomber MU Desak Benjamin Sesko Lebih Arogan: Jangan Terlalu Sopan
-
Bangga Jadi WNI! Jay Idzes Beberkan Makna Sakral Garuda di Dada
-
Rekap Hasil Pertandingan Pemain Keturunan di Eropa, Banyak Aksi Gila
-
Andre Onana Bongkar Penyebab Gagal di MU: Bukan Saya yang Lemah, Tapi
-
Legenda Edgar Davids: Si Pitbull dari Negeri Orang Jawa yang Taklukan Eropa