Suara.com - Sejumlah dampak negatif bisa timbul apabila gelandang Timnas Indonesia, Thom Haye, benar-benar memutuskan untuk bergabung bersama Persija Jakarta pada kompetisi Liga 1 musim 2025/2026.
Sebelumnya, kabar soal bergabungnya Thom Haye itu disampaikan oleh Direktur Persija Jakarta, Mohamad Prapanca. Dia menyebut, ada banyak pemain naturalisasi Timnas Indonesia yang berminat gabung Persija.
"Terkait isu Thom Haye, tahu saja. Tapi balik lagi, banyak sekali pemain naturalisasi yang ingin di Persija," kata Mohamad Prapanca dalam acara Ngopi Bareng Persija di Jakarta, Kamis (12/6/2025).
“Nah apakah nanti (Thom Haye) masuk dalam draft tim skuad dia untuk jadi juara yang mana saya juga belum tahu, maka itu dia bilang ada dua pemain lokal yang dia langsung negosiasi," tambah Prapanca.
Bergabungnya Thom Haye menuju Persija Jakarta tentu bisa saja menimbulkan sejumlah dampak negatif. Sebab, ini bisa mempengaruhi skuad Timnas Indonesia. Berikut Suara.com menyajikan ulasannya.
1. Ekspektasi Tinggi
Thom Haye tentu bakal menghadapi ekspektasi yang amat tinggi apabila memutuskan berkarier bersama klub sebesar Persija Jakarta. Dengan basis suporter yang besar, Macan Kemayoran memang kerap jadi magnet.
Hadirnya Thom tentu akan menimbulkan ekspektasi yang amat besar di kalangan suporter. Mereka berharap kualitas pemain Timnas Indonesia ini bisa mendongkrak performa Persija.
Akan tetapi, jika gagal melakukannya, Thom tentu bisa menghadapi tekanan yang tinggi dari suporter, terutama bila Persija justru gagal bersaing di papan atas.
Baca Juga: Petenis Aldila Sutjiadi Sindir Pemberian Jam Rolex ke Timnas: Bisa Buat Tur Hingga 6 Bulan
2. Perbedaan Level
Keputusan Thom Haye untuk bergabung bersama Persija Jakarta tentu berdampak pada performa pemain berusia 30 tahun ini bersama Timnas Indonesia karena perbedaan level kompetisi.
Thom Haye yang terbiasa berkarier di Liga Belanda bersama sejumlah klub yang berkompetisi di kasta tertinggi bakal menghadapi jomplangnya level kualitas dengan kompetisi di tanah air yang masih berkembang.
Dengan level kompetisi yang menurun, ini bisa berdampak pada performa Thom Haye yang menjadi salah satu andalan Timnas Indonesia. Performanya bisa ikut terkikis dengan level kompetisi yang lebih rendah.
3. Picu Pemain Lain
Bergabungnya Thom Haye ke Persija Jakarta juga bisa menjadi alarm tersendiri bagi Timnas Indonesia. Sebab, ini bisa memicu eksodus para pemain naturalisasi di Eropa yang bakal pindah ke Indonesia.
Sebetulnya, itu merupakan hal yang wajar, terutama jika mereka sudah berusia senja. Namun, di saat masih usia produktif, ini bisa menimbulkan efek negatif karena eksodus tersebut.
Pemain-pemain yang kesulitan bertahan di Eropa semacam Rafael Struick, Justin Hubner, Shayne Pattynama, Sandy Walsh, hingga Ragnar Oratmangoen bisa tergoda untuk mengikuti jejak yang sama.
4. Menurunkan Daya Saing Pemain di Luar Negeri
Salah satu alasan Timnas Indonesia mampu bersaing di level Asia adalah karena adanya pemain-pemain yang berkompetisi di liga-liga Eropa.
Mereka terbiasa menghadapi lawan-lawan tangguh dan sistem permainan yang lebih modern.
5. Risiko Cedera Lebih Tinggi
Bermain di BRI Liga 1 juga memiliki risiko tersendiri dari segi fisik dan kualitas infrastruktur. Beberapa pemain asing dan lokal pernah mengeluhkan kualitas lapangan yang tidak merata dan gaya permainan yang terlalu keras.
Jika Thom Haye tidak bisa beradaptasi dengan kondisi ini, risiko cedera bisa meningkat. Cedera tentu akan merugikan baik bagi Persija maupun Timnas Indonesia yang membutuhkan jasanya di laga-laga penting.
Meskipun kehadiran Thom Haye di Persija Jakarta bisa memberi dampak positif dalam hal branding klub dan kualitas kompetisi domestik, tetap ada sejumlah potensi dampak negatif yang perlu diantisipasi oleh klub, federasi, dan pelatih Timnas.
Langkah strategis jangka panjang harus diambil agar keputusan ini tidak justru menghambat kemajuan sepak bola nasional secara keseluruhan.
Kontributor: Muh Faiz Alfarizie
Berita Terkait
-
Petenis Aldila Sutjiadi Sindir Pemberian Jam Rolex ke Timnas: Bisa Buat Tur Hingga 6 Bulan
-
Erick Thohir Pastikan PSSI Dukung Penuh Persiapan Timnas Indonesia U-17
-
Jam Rolex untuk Pemain Timnas Indonesia Jadi Polemik, Menpora Pasang Badan
-
Luntang Lantung Nganggur Gegara Timnas Indonesia, Roberto Mancini Ingin Latih Italia
-
Mengenal Kiper Timnas Indonesia Keturunan Lumajang, Iris de Rouw Resmi Jadi WNI
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
-
Dari LPS ke Kursi Menkeu: Akankah Purbaya Tetap Berani Lawan Budaya ABS?
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
Terkini
-
Pemain Abroad Timnas Indonesia Pulang Kampung Gabung Klub Championship Persikad Depok
-
Pesta Ulang Tahun Bikin Geger, Lamine Yamal Akhirnya Buka Suara
-
Ancaman Serius! Pelatih Set Piece Arsenal Gabung Arab Saudi Jelang Lawan Timnas Indonesia
-
Ruben Amorim Enggan Ubah Filosofi Bermain usai Dibantai Manchester City
-
Satu Gol Lawan Burnley Bikin Mohamed Salah Jadi Top Skor ke-4 Sepanjang Masa Premier League
-
Pelatih Bali United Sayangkan Serangan Balik Terbuang di Laga Imbang Lawan Persija
-
Jay Idzes Kokoh di Lini Belakang, Sassuolo Gulung Lazio 1-0
-
FC Twente Wajibkan Satu Syarat ke Mees Hilgers Jika Ingin Bermain Lagi
-
Thom Haye Ceritakan Kondisi Ruang Ganti Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Akui Kekalahan, Pelatih PSIM Yogyakarta Puji Kualitas Borneo FC