Suara.com - Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert kedapatan menggelar pertemuan dengan semua pembantunya saat menukangi tim nasional di Belanda. Kenapa hal itu terjadi?
Dilansir dari Instagram Stories Patrick Kluivert, rapat dilakukan demi mencapai mimpi Timnas Indonesia bisa berlaga di Piala Dunia 2026.
Akan tetapi tidak dijelaskan lebih jelasnya lagi rencana apa yang bakal dilakukan juru formasi asal Belanda tersebut.
Hadir dalam pertemuan itu Alex Pastoor, Denny Landzaat, Regi Blinker, Quentin Jacoba, Bram Verbruggen, Jordy Kluitenberg, serta fisioterapi Leo Echteld.
"Kerja sama tim demi mewujudkan mimpi menuju Piala Dunia 2026," tulis Kluivert.
Seperti diketahui Timnas Indonesia memang punya peluang bisa berlaga di Piala Dunia 2026, namun tantangan sebelum itu berat.
Timnas Indonesia harus berjuang di ronde keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia berebut dua tiket dengan lima negara lainnya.
Mereka adalah Arab Saudi, Qatar, Irak, Uni Emirat Arab, dan Oman. Sekadar informasi, Timnas Indonesia sama sekali tidak diunggulkan bisa memenangi babak ini.
Adapun putaran keempat ini berlangsung di Qatar dan Arab Saudi. Belum diketahui siapa lawan Timnas Indonesia karena drawing baru akan dilakukan pada 17 Juli mendatang di Malaysia.
Baca Juga: Pemain Keturunan Rp31 Miliar Ungkap Ingin Bela Timnas Indonesia di Stadion GBK
Di ronde keempat nanti hanya juara grup yang mendapat tiket langsung ke Piala Dunia 2026, sementara runner up harus kembali berjuang di ronde kelima, di mana pastinya perjuangan lebih berat lagi.
Sebelum berlaga di ronde keempat, Timnas Indonesia dijadwalkan menggelar dua laga uji coba saat periode FIFA matchday September 2025.
Kabarnya, lawan yang akan dihadapi tim Merah Putih berasal dari Timur Tengah yaitu Kuwait dan Lebanon.
Tak hanya menjadi ajang pemanasan, laga melawan Kuwait dan Lebanon juga bisa menjadi tolok ukur sejauh mana perkembangan taktik dan mental bertanding para pemain Indonesia sejak ditangani Patrick Kluivert.
Pelatih asal Belanda itu dipercaya membawa pendekatan permainan yang lebih agresif dan modern, dan pertandingan melawan tim-tim berkarakter kuat dari Timur Tengah akan menjadi ujian sesungguhnya bagi implementasi filosofi tersebut di lapangan.
Atmosfer pertandingan di Stadion GBK pun diharapkan bisa memberikan dorongan moral bagi para pemain. Dengan kapasitas besar dan dukungan suporter yang fanatik, stadion ini memang selalu menjadi tempat yang menakutkan bagi tim tamu.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Timnas Indonesia U-23 Tertinggal 1-2 dari India: Dony Tri Pamungkas Cetak Gol Indah
-
Pengamat: Transisi Bermain Timnas Indonesia Harus Diperbaiki saat Lawan Irak
-
Manchester United Adopsi Model Bisnis Ala Amerika Demi Raup Untung
-
Puji Thomas Muller, Julian Nagelsmann: Belum Saatnya Ia Jadi Asisten Pelatih
-
Infantino Wacanakan Piala Dunia 2034 Berlangsung Saat Bulan Puasa
-
Nafsu Kylian Mbappe Dekati Rekor Gol Milik Rekan Calvin Verdonk
-
Statistik Tim Terlemah di Dunia San Marino Usai Dibantai 10-0: Kebobolan 613 Gol
-
Soal Strategi Timnas Indonesia Lawan Irak, Kluivert: Saya Akan Gila...
-
Akui Irak Lebih Kuat, Patrick Kluivert Bongkar Modal Menang Jay Idzes Cs
-
Barcelona Tinggalkan Superliga! Laporta Balikan dengan UEFA, Real Madrid Kecewa?