Suara.com - Gelandang muda Timnas Indonesia, Ivar Jenner, mencetak tonggak penting dalam karier profesionalnya dengan resmi naik ke skuad utama FC Utrecht untuk musim kompetisi 2025/2026.
Pencapaian ini bukan sekadar promosi biasa, melainkan langkah besar yang bisa mengantarkannya tampil di panggung bergengsi Eropa, yakni UEFA Europa League atai Liga Europa.
FC Utrecht, sebagai salah satu klub elit di Eredivisie dan langganan kompetisi Eropa, mengumumkan nama Ivar dalam daftar resmi skuad senior musim ini.
Ini berarti, Ivar kini berstatus sebagai bagian inti dari proyek besar pelatih Ron Jans yang akan membawa Utrecht bertarung di tiga ajang sekaligus: Eredivisie, KNVB Cup, dan Liga Europa.
“Ivar Jenner ada di daftar pemain tim utama FC Utrecht musim depan dan juga mengikuti sesi foto bersama skuad senior,” tulis laman resmi klub, Kamis (17/7/2025).
Langkah ini sekaligus menandai akhir kiprah Ivar bersama Jong Utrecht (U-21), di mana ia tampil impresif sepanjang musim lalu.
Gelandang kelahiran 10 Januari 2004 itu mencatatkan 26 penampilan dengan total 2.141 menit bermain.
Menariknya, hanya satu laga yang ia mulai dari bangku cadangan—fakta yang memperkuat statusnya sebagai pemain andalan di lini tengah Jong Utrecht.
Naiknya Ivar ke tim utama FC Utrecht menunjukkan bahwa ia tak lagi dianggap sebagai pemain pengembangan semata.
Baca Juga: Pemain Keturunan Rp 312,8 Miliar dan 4 Bintang Eropa Masuk Radar Timnas Indonesia, 1 Sudah OTW
Ia kini menjadi satu dari sembilan gelandang pilihan Ron Jans untuk menghadapi padatnya jadwal musim ini, termasuk potensi debut di kualifikasi Liga Europa.
Di babak kedua kualifikasi, FC Utrecht dijadwalkan menghadapi pemenang antara Sheriff Tiraspol dan Prishtina—dua tim tangguh dari Eropa Timur yang bisa menjadi ajang pembuktian internasional pertama bagi Ivar.
“Tercantumnya sosok gelandang kelahiran 10 Januari 2004 itu membuat Ivar Jenner memiliki kesempatan untuk tampil pada kompetisi tertinggi sepak bola Belanda seperti Eredivisie dan Piala KNVB,” lanjut keterangan resmi klub.
Perjalanan panjang Ivar menuju titik ini tidaklah instan. Ia mengawali karier akademi di Ajax Amsterdam sebelum pindah ke FC Utrecht pada 2016.
Bertahun-tahun berkembang di kelompok umur, Ivar akhirnya membuktikan kapasitasnya sebagai gelandang modern yang bisa diandalkan dalam berbagai situasi permainan.
Kedalaman skuad menjadi alasan utama mengapa pelatih Ron Jans memberikan ruang bagi talenta muda seperti Ivar di level senior.
Kepercayaan ini bukan sekadar hadiah, melainkan bagian dari strategi klub untuk mengarungi kompetisi domestik dan Eropa dengan komposisi pemain yang fleksibel.
Secara taktis, Ivar memiliki kemampuan membaca permainan, distribusi bola akurat, dan mobilitas tinggi—atribut penting yang dibutuhkan untuk bersaing di level top.
Hal ini pula yang membuat Utrecht melihatnya sebagai prospek jangka panjang yang bisa berkontribusi secara langsung musim ini.
Tak hanya membawa nama Indonesia ke kancah Belanda, Ivar juga menjadi representasi Asia di skuad Utrecht. Kehadirannya memberi warna tersendiri di lini tengah, sekaligus menjadi motivasi bagi para pemain keturunan Indonesia lainnya yang ingin meniti karier di Eropa.
“Selain itu, Ivar Jenner juga memiliki kesempatan untuk berlaga di kompetisi Eropa, karena FC Utrecht akan tampil pada putaran kedua kualifikasi Liga Europa musim 2025-2026,” ungkap laman klub.
Meski sudah resmi masuk tim utama, Ivar masih memiliki opsi untuk sesekali diturunkan di level U-21 guna menjaga kebugaran dan menit bermain, sesuai kebutuhan rotasi skuad.
Namun target utamanya jelas: tampil konsisten dan merebut tempat utama di skuad senior.
Dari sudut pandang Timnas Indonesia dan PSSI, kabar ini tentu disambut penuh kebanggaan.
Ivar yang sudah mencatatkan 18 caps bersama skuad Garuda, kini memasuki fase karier yang lebih kompetitif.
Jika ia mampu membuktikan diri di Liga Belanda dan Liga Europa, bukan tidak mungkin nilainya akan melonjak, baik dari sisi prestasi maupun pasar transfer.
Kesempatan ini harus dimanfaatkan maksimal oleh Ivar Jenner. Bila ia mampu tampil meyakinkan di laga-laga awal musim, bukan hanya tempat reguler yang menantinya—tapi juga sorotan Eropa yang bisa membawanya ke jenjang yang lebih tinggi lagi di masa depan.
Dengan usia baru 21 tahun, masa depan Ivar masih sangat panjang. Namun musim 2025/2026 ini bisa menjadi momen krusial yang menentukan arah kariernya: apakah ia akan bertahan sebagai pemain pelapis, atau menjelma menjadi bintang baru FC Utrecht—dan Indonesia—di panggung Eropa.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
Terkini
-
AS Trencin, Klub Anyar Marselino Ferdinan Dari Slovakia Rasa Indonesia
-
Gabung ke AS Trencin, Marselino Ferdinan Dilatih 'Musuh' Nathan Tjoe-A-On
-
Viral! Wasit Wanita FIFA Dihantam Pemain Kolombia, Lapangan Jadi Ricuh
-
Bek MU: Christian Eriksen Cabut Biasa Aja, Rasmus Hojlund Hengkang Bikin Kaget
-
Luis Suarez Kambuh Lagi! Dihukum Berat Gara-Gara Ludahi Pelatih Lawan
-
Susunan Pemain Timnas Indonesia U-23 vs Macau: Buffon Starter, Struick di Bench
-
Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
-
Timnas Indonesia U-17 Gelar TC di Bulgaria, Panggil 5 Pemain Diaspora
-
Pintu Timnas Inggris Masih Ditutup Thomas Tuchel, Mason Greenwood Membelot ke Jamaika?
-
Armenia vs Portugal: Laga Emosional Perdana Selecao Pasca Kepergian Diogo Jota