Suara.com - Menjelang bergulirnya musim baru Super League 2025/2026, persoalan sanksi FIFA masih membayangi sejumlah klub Indonesia.
Tercatat, lima tim asal Tanah Air masih masuk dalam daftar larangan transfer FIFA karena sengketa yang belum tuntas. Dua di antaranya adalah klub peserta kasta tertinggi Semen Padang dan PSM Makassar.
Namun, nasib kedua tim tersebut berbanding terbalik. Semen Padang sudah merampungkan persoalan finansial mereka dan tinggal menunggu proses administrasi dari otoritas tertinggi sepak bola dunia.
"Semen Padang sudah menyelesaikan dan telah menyampaikan kepada FIFA. Situsnya FIFA membutuhkan waktu beberapa hari," kata Direktur Utama I.League, Ferry Paulus, saat ditemui di Jakarta, Rabu (6/8/2025).
"Ada ketentuan yang baru di FIFA, maksimal empat hari kerja mereka ada yang namanya automatic clearance."
"Jadi, harusnya automatic clearance itu akan beres dalam beberapa hari ke depan. Seperti yang saya sampaikan pada hari minggu," jelasnya.
Berbeda halnya dengan PSM Makassar. Klub berjuluk Juku Eja masih tersandung konflik lama dengan mantan pemain asing mereka, Wiljan Pluim. Sengketa tersebut belum menemui titik terang meski telah berlangsung sejak tahun 2023.
"Kalau PSM memang masih belum sepakat terkait sengketa kepada Pluim. Ada perpindahan transfer yang masih belum jelas," ucap Ferry Paulus.
"Hari ini, mereka juga melakukan asistensi dan mudah-mudahan dalam beberapa hari ke depan juga akan selesai," tambah mantan Direktur Persija Jakarta itu.
Baca Juga: Plot Twist Transfer Jay Idzes, Sassuolo Bisa Salip Genoa-Torino
Menurut regulasi FIFA, klub yang belum menyelesaikan sengketa tidak diperkenankan mendaftarkan pemain baru untuk musim yang akan datang. Artinya, pemain-pemain rekrutan anyar tak akan bisa tampil sampai status larangan dicabut.
"Jadi pemain yang sudah ada itu masih bisa dimainkan, tapi kalau pemainnya tidak cukup, ya tentunya sanksinya akan semakin berat. Orang pemainnya tidak cukup, mau bermain seperti apa. Sampai mendapatkan clearance dari FIFA," pungkas Ferry Paulus.
Dengan kondisi ini, PSM Makassar harus bergerak cepat menuntaskan kasus yang tersisa. Jika tidak, mereka berisiko menjalani musim baru dengan skuad terbatas.
Berita Terkait
-
Plot Twist Transfer Jay Idzes, Sassuolo Bisa Salip Genoa-Torino
-
Bobotoh Tak Bisa Away Lagi Musim Ini, Manajemen Persib Buka Suara
-
Tanpa Drama Adaptasi, Eks Anak Asuh STY Langsung Nyetel dengan Tim Promosi Super League
-
Beda Nasib PSM Makassar dan Semen Padang Soal Sanksi FIFA
-
FIFA Jadi Saksi Suporter Persib Rusak Rumput, Alasan Penonton Tandang Masih Dilarang
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Mikel Arteta Ajak Arsenal Nikmati Setiap Kemenangan usai Kembali ke Puncak Liga Inggris
-
AFC Nations League Resmi Diluncurkan, Timnas Indonesia Siap Hadapi Kompetisi Baru Asia
-
Drawing Piala AFF 2026 di Jakarta, Misi Timnas Indonesia Raih Juara
-
AFC Rancang Nations League, Jadwal Timnas Indonesia Bakal Super Padat
-
Gelandang Man City Keturunan Indonesia Semringah Bisa Cetak Gol di Kandang
-
Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
-
Kata-kata Emil Audero Usai Tampil Heroik di Laga Lazio vs Cremonese
-
Fabio Lefundes Sebut Laga Borneo FC vs Persebaya Berkualitas Tinggi Meski Tak Full Team
-
Media Belanda Sebut Penasihat Teknis PSSI Gabung Ajax Amsterdam Februari 2026
-
Sukses di SEA Games 2025, Pengamat Ingatkan Segera Fokus Hadapi Asian Games dan Olimpiade