- David Coote menghadapi dakwaan serius terkait video asusila anak
- Karier dan reputasi Coote sudah hancur sebelum kasus ini mencuat, karena ia dipecat PGMOL pada 2024
- Kasus ini menimbulkan keprihatinan publik dan sorotan serius dari aktivis perlindungan anak
Suara.com - Mantan wasit Premier League, David Coote didakwa atas kasus serius terkait dugaan pembuatan dan kepemilikan video asusila anak.
Pria berusia 43 tahun asal Newark itu resmi hadir di Pengadilan Magistrat Nottingham, Kamis (11/9), dan menyatakan tidak bersalah atas tuduhan yang dialamatkan kepadanya.
Menurut keterangan jaksa Ben Payne, kasus ini berawal dari investigasi internal FA dan PGMOL (Professional Game Match Officials Limited), induk organisasi wasit di Inggris, yang menemukan percakapan mencurigakan di ponsel Coote.
Dari penyelidikan lebih lanjut, polisi melakukan penggeledahan di rumah Coote dan menyita sebuah laptop kerja berlabel PGMOL.
Hasil forensik menemukan satu video kategori A — tingkat paling serius dalam klasifikasi kasus eksploitasi anak.
Video tersebut disebut menampilkan seorang anak berusia 15 tahun dan diakses pada 2 Januari 2020. Atas dasar itu, Coote pun dijerat dakwaan resmi.
Dalam sidang perdana, Coote hanya berbicara untuk mengonfirmasi identitas dan menyatakan tidak bersalah.
Coote kemudian memilih agar kasusnya dilanjutkan ke Pengadilan Crown dengan sistem juri. Sidang lanjutan dijadwalkan pada 9 Oktober mendatang di Nottingham Crown Court.
Hakim distrik Gillian Young menolak permintaan tim pembela Coote yang berusaha menyembunyikan alamat tempat tinggal kliennya dengan alasan keamanan.
Baca Juga: Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Hakim menegaskan bahwa meski Coote pernah menjadi subjek ancaman saat masih aktif memimpin pertandingan, kini ia bukan lagi wasit aktif sehingga risiko tersebut dianggap rendah.
Coote tetap dibebaskan dengan jaminan, namun dikenakan syarat ketat, ia dilarang melakukan kontak tanpa pengawasan dengan anak di bawah 18 tahun atau tinggal serumah dengan mereka tanpa izin pihak berwenang.
Coote sebelumnya telah lebih dulu kehilangan pekerjaannya sebagai wasit Premier League pada Desember 2024.
PGMOL memecatnya setelah beredar video yang memperlihatkan dirinya menghina mantan pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, dengan sebutan bernuansa rasis.
Kasus tersebut membuat reputasinya hancur di dunia sepak bola Inggris.
PGMOL bahkan menegaskan tidak ada peluang bagi Coote untuk kembali bertugas.
Mantan rekan seprofesinya, termasuk kepala wasit Howard Webb, menyebut keputusan itu sebagai langkah final.
Selain itu, Coote sempat mengaku dalam sebuah wawancara bahwa ia mengalami tekanan psikologis berat selama berkarier sebagai wasit, termasuk karena harus menyembunyikan orientasi seksualnya.
Ia mengakui hal tersebut membuatnya “menjadi pribadi yang terjebak dalam perilaku buruk”.
Jika terbukti bersalah, Coote terancam hukuman penjara hingga satu tahun.
Kasus ini juga menimbulkan keprihatinan publik, termasuk aktivis perlindungan anak di Inggris, yang menyoroti potensi dampak negatif dari perilaku figur publik terhadap masyarakat luas.
Sementara itu, Nottinghamshire Police menegaskan proses hukum akan berjalan transparan dan menolak memberikan komentar lebih lanjut hingga persidangan di Crown Court dimulai.
Kontributor: M.Faqih
Berita Terkait
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Prediksi Arsenal vs Nottingham Forest: Debut Berat Ange Postecoglou
-
Prediksi Manchester City vs Manchester United: Siapa yang Tersungkur di Etihad?
-
4-4-2 Klasik Kembali ke Anfield? Slot Punya Opsi Duet Alexander Isak-Hugo Ekitike
-
Derby Manchester Akhir Pekan Ini: Donnarumma Jadi Senjata Rahasia Guardiola
Terpopuler
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Diminati Calon Presiden Baru Benfica, Jurgen Klop: Saya Tidak Ingin Melatih Lagi
-
Ucap Syukur Usai Debut, Eliano Reijnders Tak Sabar Tampil di Liga Champions
-
Mees Hilgers Resmi Bertahan di FC Twente
-
Kata Bojan Hodak Usai Persib Tumbangkan Persebaya di GBLA
-
Media Prancis Bahas Jay Idzes, Ada Klub yang Tertarik Merekrut?
-
Media Belanda Sorot Persiapan Timnas Indonesia Kurang Maksimal Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Saga Transfer Mees Hilgers Belum Padam, Dirtek FC Twente Cari Jalan Keluar
-
Bos Persija Desak Larangan Suporter Away Dicabut: Jakmania Harus Jadi Contoh
-
Roy Keane Prediksi Hasil Derby Manchester ke-197: Kedua Tim Sama-sama Limbung
-
Panas di Lapangan! Gennaro Gattuso Ternyata Pro Israel, Benarkah?