Bola / Liga Inggris
Jum'at, 12 September 2025 | 23:00 WIB
Skandal Liga Inggris: Eks Wasit Premier League Terjerat Kasus Video Asusila Anak [Tangkap layar X]
Baca 10 detik
  • David Coote menghadapi dakwaan serius terkait video asusila anak
  • Karier dan reputasi Coote sudah hancur sebelum kasus ini mencuat, karena ia dipecat PGMOL pada 2024
  • Kasus ini menimbulkan keprihatinan publik dan sorotan serius dari aktivis perlindungan anak
[batas-kesimpulan]

Suara.com - Mantan wasit Premier League, David Coote didakwa atas kasus serius terkait dugaan pembuatan dan kepemilikan video asusila anak.

Pria berusia 43 tahun asal Newark itu resmi hadir di Pengadilan Magistrat Nottingham, Kamis (11/9), dan menyatakan tidak bersalah atas tuduhan yang dialamatkan kepadanya.

Menurut keterangan jaksa Ben Payne, kasus ini berawal dari investigasi internal FA dan PGMOL (Professional Game Match Officials Limited), induk organisasi wasit di Inggris, yang menemukan percakapan mencurigakan di ponsel Coote.

Dari penyelidikan lebih lanjut, polisi melakukan penggeledahan di rumah Coote dan menyita sebuah laptop kerja berlabel PGMOL.

Hasil forensik menemukan satu video kategori A — tingkat paling serius dalam klasifikasi kasus eksploitasi anak.

Video tersebut disebut menampilkan seorang anak berusia 15 tahun dan diakses pada 2 Januari 2020. Atas dasar itu, Coote pun dijerat dakwaan resmi.

Dalam sidang perdana, Coote hanya berbicara untuk mengonfirmasi identitas dan menyatakan tidak bersalah.

Coote kemudian memilih agar kasusnya dilanjutkan ke Pengadilan Crown dengan sistem juri. Sidang lanjutan dijadwalkan pada 9 Oktober mendatang di Nottingham Crown Court.

Hakim distrik Gillian Young menolak permintaan tim pembela Coote yang berusaha menyembunyikan alamat tempat tinggal kliennya dengan alasan keamanan.

Baca Juga: Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League

Hakim menegaskan bahwa meski Coote pernah menjadi subjek ancaman saat masih aktif memimpin pertandingan, kini ia bukan lagi wasit aktif sehingga risiko tersebut dianggap rendah.

Coote tetap dibebaskan dengan jaminan, namun dikenakan syarat ketat, ia dilarang melakukan kontak tanpa pengawasan dengan anak di bawah 18 tahun atau tinggal serumah dengan mereka tanpa izin pihak berwenang.

Coote sebelumnya telah lebih dulu kehilangan pekerjaannya sebagai wasit Premier League pada Desember 2024.

PGMOL memecatnya setelah beredar video yang memperlihatkan dirinya menghina mantan pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, dengan sebutan bernuansa rasis.

Kasus tersebut membuat reputasinya hancur di dunia sepak bola Inggris.

PGMOL bahkan menegaskan tidak ada peluang bagi Coote untuk kembali bertugas.

Mantan rekan seprofesinya, termasuk kepala wasit Howard Webb, menyebut keputusan itu sebagai langkah final.

Selain itu, Coote sempat mengaku dalam sebuah wawancara bahwa ia mengalami tekanan psikologis berat selama berkarier sebagai wasit, termasuk karena harus menyembunyikan orientasi seksualnya.

Ia mengakui hal tersebut membuatnya “menjadi pribadi yang terjebak dalam perilaku buruk”.

Jika terbukti bersalah, Coote terancam hukuman penjara hingga satu tahun.

Kasus ini juga menimbulkan keprihatinan publik, termasuk aktivis perlindungan anak di Inggris, yang menyoroti potensi dampak negatif dari perilaku figur publik terhadap masyarakat luas.

Sementara itu, Nottinghamshire Police menegaskan proses hukum akan berjalan transparan dan menolak memberikan komentar lebih lanjut hingga persidangan di Crown Court dimulai.

Kontributor: M.Faqih

Load More