- Timnas Indonesia harus menghadapi Arab Saudi dan Irak tanpa keuntungan bermain kandang.
- Kuota suporter Garuda di stadion sangat terbatas, hanya 8 persen.
- Faktor wasit dan atmosfer stadion lawan bisa memengaruhi mental pemain.
Suara.com - Timnas Indonesia tengah bersiap menatap babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia yang berlangsung pada 8–14 Oktober 2025.
Tahap ini berbeda dari sebelumnya karena digelar dengan sistem sentralisasi tuan rumah.
Di Grup B, Garuda harus berhadapan dengan dua raksasa Asia: Arab Saudi dan Irak.
Kedua negara itu punya pengalaman panjang di pentas internasional serta tradisi kuat dalam sepak bola kawasan. Artinya, tantangan Indonesia jelas tidak mudah.
Keputusan AFC terkait lokasi pertandingan menjadi pukulan pertama bagi Indonesia.
Arab Saudi dan Qatar ditunjuk sebagai tuan rumah resmi babak ini, sehingga Indonesia otomatis tak mendapat kesempatan tampil di kandang sendiri ataupun di lapangan netral.
Kondisi tersebut tentu memberi keuntungan besar bagi Arab Saudi yang bermain di hadapan publiknya.
Dukungan penuh dari puluhan ribu suporter diperkirakan bisa menekan mental pemain Garuda.
Bahkan Irak sempat melayangkan protes resmi bersama Indonesia kepada AFC, namun langkah itu tidak membuahkan hasil.
Baca Juga: Respons Ole Romeny yang Akhirnya Pulih Tepat Waktu untuk Bela Timnas Indonesia
Selain itu, penunjukan wasit juga ikut menimbulkan kekhawatiran.
AFC memilih Ahmad Al Ali asal Kuwait sebagai pengadil di laga kontra Arab Saudi.
PSSI menilai keputusan ini rawan bias karena kedekatan regional, sehingga meminta wasit lebih netral dari Asia Timur atau bahkan Eropa.
Faktor merugikan berikutnya datang dari pembatasan jumlah penonton.
Di King Abdullah Sports City Stadium yang berkapasitas 62.345 kursi, suporter Indonesia hanya diberi jatah delapan persen alias sekitar 4.988 tiket saja.
Artinya, tribun stadion akan didominasi tuan rumah, sementara fans Garuda kalah jumlah jauh.
Berita Terkait
-
Revolusi Skuad Garuda: 8 Anak Emas STY Ditinggal Patrick Kluivert di Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Kata-kata Ivar Jenner yang Kembali Menghilang dari Skuad Timnas Indonesia
-
Kenapa Marselino Ferdinan Tak Dipanggil Patrick Kluivert?
-
Nasib Miris Marselino di Timnas Indonesia: PSSI Ogah Ikut Campur
-
Kluivert Cueki Mees Hilgers, 'Orang Dalam' PSSI: Kita Tahu karena Apa
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- 5 Fakta SUV Baru Mitsubishi: Xforce Versi Futuristik, Tenaga di Atas Pajero Sport
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
Pilihan
-
Kapan Timnas Indonesia OTW ke Arab Saudi? Catat Jadwalnya
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
Terkini
-
Adu Jumlah Pemain Abroad Eropa Timnas Indonesia vs Arab Saudi dan Irak, Siapa Lebih Banyak?
-
Terus Berbenah, Persija Jakarta Bertekad Kembali ke Jalur Positif
-
Adu Hebat Kapten Timnas Indonesia, Arab dan Irak: Jay Idzes, Jalal Hassan, atau Salem Al-Dawsari?
-
Kapan Timnas Indonesia OTW ke Arab Saudi? Catat Jadwalnya
-
Sederet Big Match Pekan Ketujuh Super League: Laga Berat Persija Jakarta!
-
Revolusi Skuad Garuda: 8 Anak Emas STY Ditinggal Patrick Kluivert di Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Waspadai Kecepatan Lawan, Madura United Bidik 3 Poin saat Hadapi PSBS Biak
-
Kata-kata Ivar Jenner yang Kembali Menghilang dari Skuad Timnas Indonesia
-
Kenapa Marselino Ferdinan Tak Dipanggil Patrick Kluivert?
-
MU Waspadai Permainan Cepat PSBS Biak: Harus Fokus di Belakang