Bola / Bola Indonesia
Kamis, 25 September 2025 | 13:41 WIB
Timnas Indonesia. (pssi.org)
Baca 10 detik
  • Timnas Indonesia harus menghadapi Arab Saudi dan Irak tanpa keuntungan bermain kandang.
  • Kuota suporter Garuda di stadion sangat terbatas, hanya 8 persen.
  • Faktor wasit dan atmosfer stadion lawan bisa memengaruhi mental pemain.

Suara.com - Timnas Indonesia tengah bersiap menatap babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia yang berlangsung pada 8–14 Oktober 2025.

Tahap ini berbeda dari sebelumnya karena digelar dengan sistem sentralisasi tuan rumah.

Di Grup B, Garuda harus berhadapan dengan dua raksasa Asia: Arab Saudi dan Irak.

Kedua negara itu punya pengalaman panjang di pentas internasional serta tradisi kuat dalam sepak bola kawasan. Artinya, tantangan Indonesia jelas tidak mudah.

Keputusan AFC terkait lokasi pertandingan menjadi pukulan pertama bagi Indonesia.

Arab Saudi dan Qatar ditunjuk sebagai tuan rumah resmi babak ini, sehingga Indonesia otomatis tak mendapat kesempatan tampil di kandang sendiri ataupun di lapangan netral.

Kondisi tersebut tentu memberi keuntungan besar bagi Arab Saudi yang bermain di hadapan publiknya.

Dukungan penuh dari puluhan ribu suporter diperkirakan bisa menekan mental pemain Garuda.

Bahkan Irak sempat melayangkan protes resmi bersama Indonesia kepada AFC, namun langkah itu tidak membuahkan hasil.

Baca Juga: Respons Ole Romeny yang Akhirnya Pulih Tepat Waktu untuk Bela Timnas Indonesia

Selain itu, penunjukan wasit juga ikut menimbulkan kekhawatiran.

AFC memilih Ahmad Al Ali asal Kuwait sebagai pengadil di laga kontra Arab Saudi.

PSSI menilai keputusan ini rawan bias karena kedekatan regional, sehingga meminta wasit lebih netral dari Asia Timur atau bahkan Eropa.

Faktor merugikan berikutnya datang dari pembatasan jumlah penonton.

Di King Abdullah Sports City Stadium yang berkapasitas 62.345 kursi, suporter Indonesia hanya diberi jatah delapan persen alias sekitar 4.988 tiket saja.

Artinya, tribun stadion akan didominasi tuan rumah, sementara fans Garuda kalah jumlah jauh.

Load More