- Tren permainan di Premier League berubah menuju gaya fisik dan bola mati.
- Pep Guardiola tetap mempertahankan filosofi permainan terbuka Manchester City.
- Guardiola menyoroti pentingnya kontrol permainan untuk menghindari ancaman bola mati lawan.
Suara.com - Manajer Manchester City, Pep Guardiola, menilai gaya bermain di Premier League musim ini seperti kembali ke era Tony Pulis, mantan pelatih Stoke City yang terkenal dengan taktik bola mati dan lemparan jauh.
Menurut Guardiola, hampir setiap pertandingan kini terasa seperti menghadapi Stoke City pada masa jayanya di bawah asuhan Pulis.
“Sekarang hampir semua tim bermain seperti Stoke dulu. Setiap lemparan ke dalam terasa seperti tendangan sudut, dan sepuluh pemain langsung masuk ke kotak penalti,” ujar Guardiola, dikutip dari Daily Mail.
Musim ini, sekitar 19 persen gol Premier League berasal dari situasi sepak pojok, meningkat hampir lima persen dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Fenomena itu menunjukkan tren baru di liga, di mana banyak klub lebih menitikberatkan pada kekuatan fisik dan bola mati ketimbang permainan terbuka.
Meski begitu, Guardiola menegaskan bahwa ia tidak akan mengubah filosofi permainan menyerang Manchester City.
“Saya tidak naif. Saya tahu pentingnya bola mati, tapi fokus saya tetap pada bagaimana kami bisa bermain lebih baik, menciptakan peluang, dan mencetak gol dari permainan terbuka,” tegasnya.
City sendiri menjadi satu-satunya tim Premier League musim ini yang seluruh golnya berasal dari open play, tanpa kontribusi dari bola mati.
Namun, mereka baru saja tumbang 1-2 dari Aston Villa, di mana gol kemenangan Matty Cash lahir dari situasi sepak pojok.
Baca Juga: Pep Guardiola Berencana Istirahatkan Erling Haaland Lawan Swansea City
Pelatih asal Spanyol itu menyebut bahwa gaya permainan berbasis bola mati bukanlah hal baru.
“Sean Dyche di Burnley dulu luar biasa dalam mengandalkan bola panjang dan duel udara. Sam Allardyce juga sama. Bedanya, kalau dulu Stoke adalah pengecualian, sekarang hampir semua tim melakukannya,” kata Guardiola.
Ia bahkan mengenang masa ketika masih melatih Barcelona dan Bayern Munich.
“Dulu Arsène Wenger sering berbicara tentang sulitnya bermain di markas Stoke City. Sekarang rasanya seperti itu setiap pekan di Premier League,” ujarnya.
Guardiola menegaskan bahwa cara terbaik menghadapi tren ini adalah dengan menguasai permainan sepenuhnya.
“Saat kami kalah dari Aston Villa, kami memberikan terlalu banyak bola mati. Di Brentford kami bisa mengatasinya dengan baik berkat kerja luar biasa dari pelatih bola mati kami, James French,"
Berita Terkait
-
Pep Guardiola Berencana Istirahatkan Erling Haaland Lawan Swansea City
-
Prediksi Wolverhampton Wanderers vs Chelsea: The Blues Waspadai Kebangkitan Wolves
-
Prediksi Swansea City vs Manchester City: The Citizens Ogah Kalah Lagi
-
Manchester United dan Newcastle Berebut Gelandang 22 Tahun, Harga Tembus Rp2 Triliun
-
Pemain Keturunan Indonesia Rp 1,2 Triliun Kasih Kabar Buruk, Lagi Bapuk di Klub
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Klasemen BRI Super League Pekan ke-13 Usai Persib Bandung Disikat Malut United
-
SEA Games 2025 Gagal Total, Akmal Marhali Soroti Peran Zainuddin Amali
-
Jelang AC Milan vs Sassuolo, Allegri Puji Sekaligus Peringatkan Jay Idzes Cs
-
Prediksi Michael Owen Soal Masa Depan Mohamed Salah Usai Cetak Assist Lawan Brighton
-
Arsenal Menang Beruntung, Kemampuan Viktor Gyokeres Makin Diragukan, Bakal Dibuang?
-
Inter Milan Disebut Gagal? Chivu Angkat Suara Jelang Duel Panas Kontra Genoa
-
Penyelamatan Gemilang Emil Audero Tak Mampu Selamatkan Cremonese, Begini Kata Davide Nicola
-
Kalah 1-3 dari Wolfsburg, Kevin Diks Blunder Lagi, Pelatih Gladbach Murka
-
Kata-kata Hugo Ekitike Usai Borong Dua Gol Liverpool ke Gawang Brighton
-
Sorakan di Anfield Jawab Semua Spekulasi Masa Depan Mohamed Salah, Pilih Kesampingkan Ego?