Bola / Bola Indonesia
Minggu, 09 November 2025 | 13:09 WIB
Timur Kapadze (AFC)
Baca 10 detik
  • Timur Kapadze tolak Timnas Indonesia, memilih kerja sama Manchester City.

  • Kapadze jalin hubungan erat di City, berkat impresi pemain muda Uzbekistan.

  • Statistik Kapadze menunjukkan rekam jejak kepelatihan yang kuat dan meyakinkan.

“Direktur klub berkata, ‘Jika ada pemain seperti dia (Khusanov), beri tahu kami. Kami memang punya tim pencari bakat, tapi Anda sebagai pelatih tentu lebih tahu tentang potensi mereka,’” tutur Kapadze.

Permintaan tersebut menunjukkan besarnya kepercayaan Manchester City terhadap Kapadze sebagai seorang pelatih yang memiliki mata tajam dalam melihat bakat muda dari Asia.

Kepercayaan ini tidak mengherankan, mengingat rekam jejak Kapadze yang sangat solid dan teruji dalam dunia kepelatihan, membuatnya sulit diabaikan oleh tim sekelas Manchester City.

Dari total 158 pertandingan yang telah Kapadze jalani sebagai pelatih kepala, dia mencatatkan 66 kemenangan, 44 hasil imbang, dan 48 kekalahan di berbagai ajang kompetisi.

Statistik tersebut menunjukkan rasio kemenangan yang impresif, membuktikan Kapadze merupakan sosok yang paham betul bagaimana membangun sebuah tim yang kuat dan kompetitif.

Berdasarkan data yang diungkap oleh Transfermarkt, tim-tim yang berada di bawah arahan Kapadze berhasil menorehkan 250 gol dari 158 pertandingan yang dimainkan.

Angka produktivitas serangan yang tinggi ini menunjukkan gaya kepelatihan yang cenderung ofensif dan berani.

Di sisi lain, dari jumlah pertandingan yang sama, tim asuhan Kapadze harus kebobolan sebanyak 166 kali.

Meskipun harus kebobolan 166 kali, ini masih jauh lebih rendah dibandingkan jumlah gol yang mereka cetak, menandakan selisih gol yang positif dan efisiensi dalam serangan.

Baca Juga: Timnas U-17 Merana, Alberto Hengga Akui Pressing Brasil Jadi Ujian Berat

Data ini semakin memperjelas alasan mengapa Kapadze menjadi kandidat pelatih Timnas Indonesia yang diperhitungkan, sebelum akhirnya memutuskan mengambil langkah profesional yang lebih besar di Inggris.

Kini, fokus Kapadze sepenuhnya beralih untuk menjalin kerja sama yang erat dengan Manchester City, berkontribusi dalam pencarian dan pengembangan talenta-talenta muda Asia.

Keputusan Kapadze ini merupakan sebuah tamparan keras bagi PSSI, yang harus kembali mengencangkan ikat pinggang dalam perburuan arsitek baru bagi Skuad Garuda.

Load More