Pelatih Pemain Keturunan Indonesia Kasih Peringatan untuk Arsenal dan Chelsea, Ada Apa?

Suara.com - Pelatih Leeds United, Daniel Farke, mengirim peringatan keras kepada Arsenal dan Chelsea setelah Manchester City memastikan kemenangan dramatis 3-2 atas timnya di Etihad Stadium, Sabtu malam waktu setempat.

Meski tampil inkonsisten musim ini, Farke menegaskan bahwa City tetap menjadi ancaman terbesar dalam perebutan gelar Premier League.

City sempat unggul dua gol melalui Phil Foden, dan Josko Gvardiol. Namun Leeds bangkit dan menyamakan kedudukan lewat Dominic Calvert-Lewin serta Lukas Nmecha, membuat City berada di ujung tanduk untuk kedua pekan beruntun.

Baru di masa injury time, Foden kembali muncul sebagai pahlawan lewat sepakan keras yang memastikan tiga poin bagi tim asuhan Pep Guardiola.

Dalam konferensi pers usai laga, Farke menegaskan bahwa para pesaing, terutama Arsenal dan Chelsea harus berjuang ekstra keras jika ingin menggeser City dari jalur juara.

“Hari ini kami menghadapi salah satu tim terbaik, bukan hanya di Inggris tapi di seluruh dunia. Mereka telah menjadi tim paling sukses selama satu dekade terakhir, dan mereka punya manajer terbaik di dunia.” ujar pelatih pemain keturunan Indonesia itu, Pascal Struijk.

Pelatih asal Jerman itu memuji kualitas individu City yang menurutnya tetap berada pada level tertinggi.

“Satu momen magis dari Foden menjadi pembeda. Pemain saya pantas mendapatkan sesuatu, khususnya dari performa babak kedua. Ini pahit, tetapi kami pulang dengan kepala tegak.”

Leeds, yang diprediksi terlibat dalam pertarungan zona degradasi musim ini, tampil jauh lebih agresif setelah tertinggal dua gol. Farke mengatakan timnya tak datang ke Etihad hanya untuk “menerima pujian”.

Baca Juga: Prediksi Line-up Leeds United vs Man City: Pemain Keturunan Indonesia Jadi Andalan Farke?

“Kami datang untuk poin. Start kami buruk, tetapi respons tim luar biasa. Biasanya, jika ingin mencuri poin dari City, Anda harus unggul dalam situasi bola mati dan kami hampir melakukannya,” ungkapnya.

Sementara itu, Phil Foden mengakui bahwa musim ini berjalan tidak mulus bagi timnya.

“Ini salah satu pertandingan paling liar. Babak pertama kami dominan, tapi mereka ubah sistem dan kami kesulitan,” kata Foden dilansir dari Metro.uk

“Kami harus beradaptasi. Untungnya ada celah kecil dan saya bisa memanfaatkannya.”

Kontributor: Azka Putra