Bola / Bola Indonesia
Selasa, 23 Desember 2025 | 18:58 WIB
Pelatih asal Inggris John Herdman resmi menutup pintu untuk Timnas Honduras. (Instagram/John Herdman)
Baca 10 detik
  • Pelatih John Herdman memilih melatih Timnas Indonesia dengan kontrak jangka panjang 2026–2030, menolak Honduras.
  • PSSI berhasil mendapatkan Herdman karena menawarkan rencana jelas, target jangka panjang, dan komitmen finansial kuat.
  • Herdman sukses mengubah Kanada menjadi tim kuat CONCACAF dengan taktik adaptif dan membawa mereka ke Piala Dunia.

Pola ini membuat Kanada tampil cair, disiplin, dan mampu mengendalikan ritme pertandingan. Hasilnya, mereka sering menang duel taktik di kualifikasi.

Bangun Serangan dari Belakang

Kanada memulai permainan dengan pola build-up terstruktur.

Dalam formasi 3-4-3, Eustáquio turun mendekati bek untuk menciptakan sirkulasi bola yang rapi.

Ketika memakai empat bek, salah satu gelandang juga kerap turun membantu progresi bola dari lini pertama.

Umpan-umpan progresif menjadi ciri khas, terutama diagonal dari Eustáquio atau dorongan maju dari Johnston.

Kanada juga memanfaatkan pergerakan penyerang yang turun ke ruang antar lini untuk menciptakan keunggulan jumlah pemain.

Variasi Serangan yang Sulit Dibaca Lawan

Kecepatan dan fluiditas menjadi senjata utama Kanada.

Baca Juga: Jadi Pelatih Timnas, John Herdman Harus Targetkan 2 Hal Ini untuk Curi Hati Pendukung Garuda

Alphonso Davies menjadi pemain paling berpengaruh, bergerak bebas di berbagai area untuk menciptakan peluang.

Sementara Tajon Buchanan memberi ancaman konsisten dari sisi kanan, membuat pertahanan lawan melebar.

Pola serangan Kanada beragam, dari overlap dan underlap wing-back untuk membuka ruang, serta gelandang membuat late run ke kotak penalti dan membuat penyerang saling bertukar posisi untuk membingungkan bek lawan

Dengan pola ini, Kanada menjadi salah satu tim tersubur di fase akhir kualifikasi Piala Dunia 2018.

Selain agresif dalam menyerang, Kanada menunjukkan pertahanan yang sangat disiplin. Mereka hanya kebobolan empat gol di fase akhir kualifikasi.

Pressing cepat, jebakan pressing di sisi lapangan, serta kejelian membaca transisi menjadi kunci.

Load More