-
PSIM Yogyakarta mengincar kemenangan lawan PSBS Biak untuk memperbaiki posisi di klasemen liga.
-
Lini pertahanan PSBS Biak menjadi titik lemah karena sudah kebobolan 30 gol musim ini.
-
Duel tunda pekan ke-8 Super League ini berlangsung di Stadion Sultan Agung pada Senin.
Suara.com - Stadion Sultan Agung di Bantul bersiap menjadi saksi duel krusial antara PSIM Yogyakarta menghadapi PSBS Biak.
Pertemuan kedua tim ini merupakan laga tunda pekan kedelapan kompetisi kasta tertinggi Super League 2025-2026.
Laskar Mataram mengusung misi bangkit setelah melewati dua pertandingan terakhir tanpa mengantongi poin penuh sama sekali.
Publik Yogyakarta berharap tim kesayangan mereka mampu memutus rantai performa buruk yang sedang melanda skuat saat ini.
Laga ini dijadwalkan berlangsung pada Senin sore tanggal 29 Desember 2025 dengan tensi yang diprediksi tinggi.
Tuan rumah saat ini sedang berada dalam bayang-bayang hasil minor pada beberapa pekan belakangan di liga.
Kekalahan menyakitkan dua gol tanpa balas dari Persija Jakarta menjadi pukulan telak bagi anak asuh Van Gastel.
Kondisi tersebut diperparah dengan hasil imbang satu sama lain saat mereka menjamu Persijap Jepara sebelumnya.
Ketajaman barisan penyerang PSIM menjadi persoalan utama yang harus segera diselesaikan oleh jajaran tim pelatih tersebut.
Baca Juga: Persib Bandung Bungkam PSM, Beckham Putra Senggol Persija Jakarta
Penurunan jumlah gol yang dilesakkan ke gawang lawan membuat suporter mulai mengkhawatirkan daya gedor lini depan.
Akibat kegagalan meraih poin maksimal tersebut posisi PSIM di tabel klasemen sementara kini harus melorot.
Saat ini tim kebanggaan warga Yogyakarta tersebut harus puas menempati peringkat kelima dengan raihan 23 angka.
Selisih jarak poin dengan pemuncak klasemen kini melebar menjadi sebelas angka dari total empat belas pertandingan.
Kemenangan atas tim tamu menjadi harga mati jika PSIM tetap ingin berada dalam persaingan gelar juara.
Tiga poin di kandang sendiri akan menjadi modal berharga untuk mengembalikan kepercayaan diri seluruh anggota tim.
Beralih ke sisi lawan, PSBS Biak datang dengan kondisi yang tidak kalah memprihatinkan setelah kekalahan telak.
Skuat berjuluk Badai Pasifik tersebut baru saja dihancurkan oleh Bali United dengan skor mencolok tiga gol.
Ketidakkonsistenan performa menjadi musuh utama bagi tim asal Papua ini sepanjang mengarungi musim kompetisi berjalan sekarang.
Dalam lima pertandingan terakhirnya PSBS hanya mampu mengamankan dua kemenangan sementara sisanya berakhir dengan kekalahan pahit.
Lini pertahanan mereka menjadi titik lemah yang sangat mencolok dan mudah ditembus oleh barisan striker lawan.
Statistik mencatat bahwa PSBS merupakan salah satu tim dengan rekor pertahanan terburuk di kasta tertinggi musim ini.
Gawang mereka selalu kebobolan dalam lima laga terakhir dengan jumlah kemasukan mencapai empat belas gol secara total.
Jika dikalkulasi secara keseluruhan PSBS sudah memungut bola dari jaringnya sebanyak tiga puluh kali musim ini.
Catatan buruk ini hanya lebih baik daripada Persis Solo yang menempati dasar klasemen dalam urusan jumlah kebobolan.
Situasi ini menempatkan mereka tepat satu strip di atas zona degradasi dengan koleksi dua belas poin saja.
Hasil negatif di Yogyakarta nanti berpotensi melempar PSBS kembali masuk ke dalam lubang zona merah degradasi.
Melihat sejarah pertemuan kedua tim bentrokan terakhir mereka terjadi pada musim 2019 di kompetisi kasta kedua.
Catatan sejarah menunjukkan bahwa pada pertemuan lima tahun silam tersebut PSBS Biak berhasil unggul tipis satu gol.
Namun peta kekuatan kedua kesebelasan saat ini telah mengalami perubahan yang sangat signifikan di berbagai sektor.
Materi pemain yang dimiliki kedua kubu sekarang tentu sangat berbeda jauh jika dibandingkan dengan pertemuan masa lalu.
Pelatih Jean-Paul van Gastel diprediksi akan menerapkan skema menyerang demi mengamankan kemenangan penting di hadapan pendukung.
Cahya Supriadi diprediksi tetap berdiri di bawah mistar dengan pengawalan dari bek tangguh seperti Yusaku Yamadera.
Lini tengah akan dipercayakan kepada kreativitas Ze Valente untuk mengatur ritme permainan dan menyuplai bola ke depan.
Ezequiel Vidal dan Nermin Haljeta diharapkan mampu kembali menemukan ketajamannya untuk membobol gawang lawan sore nanti.
Komposisi pemain PSIM ini terlihat sangat solid untuk menekan pertahanan lawan sejak menit awal pertandingan dimulai.
Di sisi lain Agus Sugeng sebagai juru taktik PSBS akan mengandalkan kolektivitas tim untuk mencuri poin tandang.
Penjaga gawang Kadu Monteiro akan bekerja keras menghalau serangan bertubi-tubi yang mungkin dilancarkan oleh pemain depan PSIM.
Sandro Embalo diharapkan menjadi tembok kokoh di lini belakang guna meredam pergerakan cepat para penyerang sayap lawan.
Untuk urusan mencetak gol PSBS masih akan menggantungkan harapan pada sosok Ruyery Blanco di ujung tombak tim.
Dukungan dari Luquinhas di sektor sayap diharapkan mampu menciptakan peluang berbahaya lewat umpan-umpan silang yang akurat tersebut.
Berdasarkan data head to head lama PSIM dan PSBS tercatat pernah bermain imbang satu sama lain.
Kemenangan terakhir PSIM atas PSBS terjadi pada bulan Juli tahun 2019 dengan skor tipis satu gol saja.
Secara kualitas individu dan motivasi bertanding tuan rumah lebih diunggulkan untuk memenangkan laga krusial sore nanti.
Kondisi psikologis pemain PSIM yang ingin segera bangkit menjadi faktor pembeda utama dalam pertandingan yang akan digelar.
Dukungan penuh dari ribuan suporter di Stadion Sultan Agung akan memberikan energi tambahan bagi skuat Laskar Mataram.
Pertandingan ini akan menjadi ujian konsistensi bagi Van Gastel dalam meracik strategi terbaik di tengah jadwal padat.
Bagi PSBS Biak laga ini adalah pertaruhan harga diri untuk membuktikan bahwa mereka layak bertahan di liga.
Siapapun yang mampu meminimalkan kesalahan di area pertahanan berpeluang besar keluar sebagai pemenang dalam duel sengit ini.
Seluruh mata pencinta sepak bola nasional akan tertuju pada hasil akhir laga tunda yang sangat menentukan ini.
Poin penuh akan menjadi kado akhir tahun yang manis bagi tim yang berhasil memenangkan pertempuran di Bantul.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Strategi Khusus Ricky Nelson Bawa Persija Jakarta Raih Poin Penuh Kontra Bhayangkara FC
-
Francesco Pio Esposito Menggila! Chivu Sebut Bintang Muda Inter Milan Tak Tergantikan
-
PSSI Mode Hemat, Gaji John Herdman Jauh di Bawah Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert
-
Rasmus Hojlund Berkembang Pesat, Antonio Conte: Dia Masih Sangat Muda
-
Tampil Tanpa Kekuatan Terbaik Hadapi Bhayangkara FC, Persija Jakarta Mau Kembali ke Jalur Kemenangan
-
Beda Nasib Bintang Garuda di Serie A: Jay Idzes Curi Poin, Emil Audero Dibombardir Napoli
-
Dua Kali Jebol Gawang Emil Audero dengan Kaki Terlemah, Rasmus Hojlund Merendah
-
Bedah Gaji 3 Pelatih Timnas Indonesia: John Herdman Lebih Murah dari STY dan Kluivert
-
Prediksi Persija Jakarta vs Bhayangkara FC di BRI Super League, Senin 29 Desember 2025
-
Terpisah 11 Ribu Kilometer, Tijjani dan Eliano Reijnders Punya Kesamaan Jelang Pergantian Tahun