Suara.com - Tudingan melecehkan fans di 2021 ternyata tidak sepenuhnya berdampak buruk bagi Gofar Hilman. Gofar mengaku mengalami proses pendewasaan diri selama fase tersebut.
"Dari situ, gue dapet pelajaran bahwa semesta memang punya cara untuk membungkam seseorang," kata Gofar Hilman di kanal YouTube Kasisolusi yang diunggah baru-baru ini.
Banyak perubahan yang dirasakan Gofar Hilman setelah tersandung kasus pelecehan seksual. Salah satunya seperti bagaimana Gofar jadi lebih bisa menghargai setiap rupiah yang ia dapat.
"Dulu gue sombong. Ketika gue dapet rezeki, gue habisin," kata Gofar Hilman.
Gofar Hilman masih ingat betul bagaimana di masa itu kariernya sedang menanjak. Banyak tawaran kerja yang datang sehingga lelaki 40 tahun ini jadi kurang menghargai uang dan suka foya-foya.
"Dulu gue mikirnya, 'Ah, besok juga pasti ada rezeki lagi. Ah, besok juga tanda tangan kontrak yang nilainya segini'," imbuh Gofar Hilman.
Meroketnya popularitas juga sempat mempengaruhi ego Gofar Hilman. Ia pernah ada di satu fase cuma bisa menyalahkan orang lain atas berbagai masalah yang datang, termasuk soal tudingan melecehkan fans.
"Gue pernah marah, menyalahkan orang lain karena merasa diri gue enggak salah," ucap Gofar Hilman.
Sampai akhirnya, Gofar Hilman sampai di satu titik untuk bisa mengikhlaskan semua yang terjadi di luar kuasanya. Termasuk soal bagaimana orang-orang memperlakukannya dengan buruk meski tuduhan melecehkan fans belum terbukti.
"Gue sadar, bahwa kemarahan dan itu semua cuma membuang energi. Cuma ya proses menerima kan panjang, harus acceptance dulu," kata Gofar Hilman.
Kini, Gofar Hilman mulai bangkit dari keterpurukan. Kejelian membaca pasar di akun media sosial jadi kunci utama kebangkitan sang presenter.
"Gue pelajari aja data dari analitik semua akun media sosial gue. Mereka nyari apa aja sih? Akhirnya ketemu tuh, konten otomotif," tutur Gofar Hilman.
Tag
Berita Terkait
-
Gofar Hilman Kenang Masa Sulit saat Dituding Lakukan Pelecehan Seksual, Jual Mobil untuk Gaji Pegawai
-
Suami Selingkuh, Tante Ernie Akui Sempat Alami Depresi Hingga Mau Bunuh Diri
-
Mantan Suami Selingkuh dengan Perempuan Lebih Tua Darinya, Tante Ernie: Mungkin Cari yang Beda
-
Pergoki Transfer Selingkuhan Rp72 Juta, Tante Ernie Gugat Cerai Suami!
-
Pernah Dekat, Anastasya Khosasih Tertegun Lihat Kepunyaan Gofar Hilman
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
Terkini
-
Skandal Kentaro Sakaguchi, Cinta Segitiga Pelik dengan Penata Rias dan Nagano Mei
-
Sempat Diungkap Doktif, dr Richard Lee Ungkap Alasan Sebenarnya Dikeluarkan dari Universitas Udayana
-
Rekam Jejak Karier Rahayu Saraswati, Keponakan Presiden Prabowo Subianto yang Mundur dari DPR RI
-
Vino G. Bastian Sindir Siapa? Posting Video Almarhum Kasino soal Anak Orang Kaya Suka Tengil
-
Mikha Tambayong Tak Pernah Batasi Deva Mahenra Pilih Proyek Film
-
Video Lama Nino Fernandez Beli Nasi Lemak ke Malaysia, Kode Kehamilan Steffi Zamora?
-
Lepas Rindu Setelah 29 Tahun, Elvy Sukaesih Siap Goyang Bareng Band Jepang di Synchronize Fest 2025
-
Aura Kasih hingga Sinta Jojo bakal Manggung di Panggung 'Centil Era' Synchronize Festival
-
Bukan UU Anti-Flexing, Andovi da Lopez Sodorkan RUU Perampasan Aset untuk Sikat Pejabat Pamer Harta
-
Andovi da Lopez: Empati Pejabat Harusnya Tak Perlu 'Dipaksa' UU Anti Flexing