Ada yang Kapok Diminta Rp10 Juta, Beda Pengalaman Atta Halilintar dan Ria Ricis Polisikan Haters

Suara.com - Ria Ricis berbagi nasib yang sama dengan YouTuber senior lain, Atta Halilintar. Mereka sama-sama menelan pil pahit anaknya diterpa komentar miring dari haters.

Akan tetapi, Ria Ricis dan Atta Halilintar tampaknya memiliki perbedaan sikap menghadapi hujatan haters yang menyasar anak mereka.

Ditilik pada Sabtu (22/2/2025), berikut adalah perbandingan pengalaman Ria Ricis dan Atta Halilintar saat mempolisikan haters.

Atta Halilintar

Ketika berusia setahun, Ameena diterpa komentar tidak sedap dari haters. Menanggapi hal itu, Atta Halilintar mengambil tindakan tegas yakni menyeret haters ke kepolisian.

"Enggak ada orangtua yang terima anaknya dibilang begini. Bukan karena kita kerja di entertainment jadi halal kalau dihina anak bayi perempuan kita," ujar Atta Halilintar.

Menurut Atta Halilintar, tindakan tegas yang diambilnya diharapkan dapat menjadi pelajaran bagi haters lain agar tidak berkomentar miring soal anak.

"Semoga jadi pelajaran bersama. Karena nyari identitas photo dan lain-lain enggak susah sekarang Bu," ucap Atta Halilintar.

Ria Ricis

Baca Juga: Moana Dihina Fisiknya, Ria Ricis Buru Haters: Tak Akan Kumaafkan!

Berbeda dari Atta Halilintar, Ria Ricis enggan menempuh jalur hukum ketika anaknya, Moana, mendapat komentar tak mengenakan dari haters. Pasalnya, dia memiliki pengalaman tidak menyenangkan.

"Enggah ah ribet kalau urusan sama polisi. Yang kemarin aja belum kelar. Udah mau puasa, jadi kita harus saling maafin," tutur Ria Ricis.

Ria Ricis mengaku pernah diminta uang sebesar Rp10 juta untuk prosedurnya. Oleh karena itu, eks istri Teuku Ryan itu tampaknya kapok berurusan dengan polisi.

"Aku pernah laporkan akun haters di Polres Depok. Sama Kanitnya langsung, dimintain duit. Alasannya untuk alat-alat atau apa gitu, mungkin memang itu aturannya kali ya. Jadi aku kasih lah, totalnya Rp10 juta," ucap Ria Ricis.

Demikian adalah perbandingan pengalaman Ria Ricis dan Atta Halilintar saat mempolisikan haters.