Suara.com - Komika Pandji Pragiwaksono menanggapi pernyataan kontroversial Deddy Corbuzier tentang rapat panitia kerja (panja) Komisi I DPR RI pada Jumat dan Sabtu (14-15/3/2025) di hotel Fairmont, Senayan, Jakarta Selatan, yang membahas RUU TNI.
Menurut Pandji, kemarahan masyarakat salah sasaran. Seharusnya, publik lebih mengkritisi Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dibanding staf khususnya, Deddy Corbuzier.
Pasalnya, Deddy Corbuzier hanya menjalankan tugasnya sebagai staf Kementerian Pertahanan yang diberikan langsung oleh sang menteri.
"Dia kan stafsus, man. Lu pikir dia ngomong begini atas inisiatif sendiri? Dia disuruh sama atasannya, Menhan kita Sjafrie Sjamsoeddin," tegur Pandji, dikutip dari cuitannya pada Selasa (18/3/2025).
Pelawak yang juga aktor itu menambahkan, "Kalau mau protes, protes ke pak menteri."
Pandji pun mencontohkan beberapa bentuk protes yang bisa dilontarkan untuk Sjafrie Sjamsoeddin. Mulai dari inti pernyataan Deddy Corbuzier hingga rapat yang tidak transparan ke rakyat.
"Misalnya, kenapa stafsus bapak di videonya fokus permasalahannya pada menerobos rapatnya? Kenapa itu yang menjadi fokus? Kenapa cuma itu yang cuma dibahas stafsus bapak?" ucap Pandji.
Teman Deddy Corbuzier itu menjelaskan bahwa hal yang dipermasalahkan oleh masyarakat adalah waktu dan lokasi penyelenggaraan rapat.
"Padahal permasalahannya adalah kenapa DPR rapatnya diam-diam? Di hotel Fairmont, kenapa? Kalo pembahasannya tiga pasal, apa tuh pasal 3, 27, sama 34, atau berapapun itu, ya lakukannya di gedung DPR, dong! Supaya semua bisa lihat, wartawan bisa masuk, ada rekamannya, kita bisa tahu," tegur Pandji.
Baca Juga: Fedi Nuril Pertanyakan Hasan Nasbi Hapus Cuitan Tuding Pengkritik RUU TNI Sebar Provokasi: Menyesal?
Padahal, gedung DPR sudah diperbagus. Bahkan, tiap ruangan menteri memiliki fasilitas khusus untuk beristirahat di kala lelah bekerja.
Selain itu, hal penting lain yang perlu dijelaskan oleh Deddy Corbuzier adalah tentang pasal-pasal yang dibahas dalam revisi UU TNI. Salah satunya menyoal TNI yang diberi hak untuk berbisnis.
"Daripada fokus pada penerobosannya, minta stafsus bapak menjelaskan hal-hal yang penting, yang ada di dalam revisi Undang-Undang TNI, seperti kenapa direvisi tersebut TNI bisa kembali berbisnis? Di saat kita tahu pas Orba (Orde Baru) itu membuat korupsi terjadi," lanjutnya.
Perlu dijelaskan pula alasan sidang TNI yang melanggar hukum dilakukan secara tertutup, tidak digelar dalam persidangan hukum pidana umum.
"Kenapa anggota TNI yang melanggar hukum itu cukup disidang di sidang militer, tidak di persidangan hukum pidana umum? Kenapa cuma internal aja yang mengadili anggota TNI bermasalah tersebut?" tanya Pandji lagi.
Para TNI juga bisa mengisi 16 lembaga atau kementerian sesuai kebijakan Presiden. Sementara ada TNI yang tidak masuk ke dalam 16 lembaga tersebut tetapi sekarang sudah menjabat di kementerian.
"Kenapa dari 10 lembaga dan kementerian jadi 16 lembaga dan kementerian yang boleh diisi oleh TNI? Dan minta sekalian sama stafsus bapak untuk menjelaskan apa nasibnya dengan TNI yang tidak masuk dalam 16 lembaga tersebut, yang saat ini lagi menjabat," sambungnya.
Pandji pun menyebut nama-nama anggota TNI menjabat, yakni Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan Mayjen Maryono, Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian Mayjen Irham Wariohan.
Lalu Badan Penyelenggara Haji Laksamana Pertama Ian Heriyawan, Direktur Utama Perum Bulog Mayjen Novi Helmy Prasetya dan Sekretaris Kabinet Letkol TNI Teddy Indra Wijaya.
"Enggak ada tuh di 16, terus jadi gimana? Berhenti kah? Itu yang dijelaskan, Deddy Corbuzier jangan cuma penerobosan, itu mah gampang, ya nggak Ded?" pungkas Pandji sambil bercanda mencium foto Deddy Corbuzier.
Berita Terkait
-
Fedi Nuril Pertanyakan Hasan Nasbi Hapus Cuitan Tuding Pengkritik RUU TNI Sebar Provokasi: Menyesal?
-
Fedi Nuril Nilai Komunikasi Pejabat Era Prabowo Memalukan: Setelah "Ndasmu", Sekarang "Kena Prank"
-
Fedi Nuril Dianggap Sebarkan Draf RUU TNI Palsu, Padahal Diambil dari Website Resmi DPR RI
-
Pandji Pragiwaksono 'Ceramahi' Menhan Suruh Deddy Corbuzier Jawab Kritik Publik Terkait RUU TNI
-
Tolak RUU TNI, Fedi Nuril Bagikan Naskah Akademik Berisi TNI Dapat Mengisi Kementerian
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
Terkini
-
30 Tahun Jadi Baladewa, Laki-Laki Ini Sukses "Racuni" Putrinya dengan Lagu-Lagu Dewa 19
-
Ella JKT48 Kena Skandal Apa? Dinonaktifkan Karena Langgar Golden Rules
-
Deep Blue Sea: Hiu Cerdas Pemburu Ilmuwan, Tayang Malam Ini di Trans TV
-
Kondisi Terkini Area GBK, Lokasi Konser Dewa 19 All Stars
-
Aksi Syahrini Lap Tangan ke Jas Reino Barack Usai Pegang Mikrofon Bikin Gaduh
-
Rumah Dijarah, Sahroni Janji Tak Bawa Hukum ke Orang yang Kembalikan Barang Mewahnya!
-
Mundur karena Freeport, The Panturas Sumbangkan Hasil Jual Merchandise di Pestapora 2025 ke Papua
-
Setlist Sheila On 7 di Pestapora 2025 Bakal Beda dari Biasanya
-
.Feast dan Hindia Mundur dari Pestapora 2025 karena Freeport: Kami Patah Hati dan Marah
-
Sinopsis dan Fakta Menarik Confidence Queen, Drakor Anyar Park Min Young, Tayang di Prime Video