Sadar Pernah Dicap Star Syndrome, Marshel Widianto: Gue Enggak Tahu Diri Setiap Hari

Suara.com - Marshel Widianto berusaha memperbaiki diri dari hari ke hari. Sebab ia sadar pernah mendapat cap star syndrome.

Bahkan untuk beberapa saat, Marshel Widianto menepi dari pekerjaan di dunia entertainment.

Suami Yansen Indiani ini mengevaluasi diri dan tidak mau hal serupa terulang kembali.

"Gue bener-bener pengin maksimalkan waktu untuk mengubah semuanya. Siapa sih artis di Indonesia, gitu. Apalagi stand-up komedian, ya gue doang yang dicap seperti itu," kata Marshel Widianto ditemui di kawasan Mampang, Jakarta Selatan pada Jumat (21/3/2025).

Salah satu bentuk evaluasi diri Marshel Widianto adalah merenung. Menyadari kesalahan dan pelan-pelan mengubah sikap.

"Gue duduk terus setiap hari, enggak tahu diri tuh setiap hari. Jadi, itu yang gue lakuin kemarin," ujar Marshel Widianto.

Marshel Widianto juga sadar, apa yang dilakukan kemarin berimbas kepada keluarga. Inilah yang mau dihindari komika 28 tahun tersebut di masa mendatang.

Marshel Widianto tidak mau keluarganya menjadi sasaran atas perbuatan yang tidak mereka lakukan.

Terlebih jika anak-anaknya dewasa, mereka juga bisa melihat jejak digital sang ayah. Walaupun pernah melakukan hal yang tidak baik setidaknya ia berusaha memperbaiki diri.

Baca Juga: Pandji Pragiwaksono Ngamuk ke Marshel Widianto Saat Pertama Kali Bertemu Usai Huru-Hara Pilkada 2024

"Kalau misalkan anak-anak gue udah tahu internet, gitu. Ngeliat bapaknya yang beli video, star syndrome, dan sebagainya. Ketika dia nanya, gue akan jawab apa?" imbuh Marshel Widianto.

Marshel Widianto bersyukur keluarga bisa menjadi lampu kuning alias peringatan. 

Sebab selain tidak mau mereka mendapatkan efek tidak baik, keluarga pula yang membuat Marshel Widianto bangkit.

"Yang bikin sadar diri, apalagi kalau bukan keluarga?  Istri juga selalu ngingetin," ucap bintang film Laundry Show ini.

Salah satu hal yang diingatkan istri Marshel Widianto, Cesen adalah agar suaminya tak lagi telat dalam hal pekerjaan.

Sebab seiring dengan cap star syndrome, Marshel Widianto juga dikenal artis yang suka telat datang ke lokasi.

"Bahkan ada punishment juga kalau misalkan gue enggak (melanggar), iya, maksudnya ketika guenya capek, gitu. Datang telat, gitu. Jangan sampai datang telat lagi, gitu. Intinya gitu sih," jelas Marshel Widianto.

Marshel Widianto mengaku, bukan hal mudah melalui proses ini. Namun ia yang juga pernah mengalami cobaan, optimis, nasib baik pasti akan hadir untuk dirinya.

"Gue bisa di titik ini dari yang miskin banget, Sampai akhirnya dapet kerjaan, lupa diri, Jatuh lagi, sekarang momen gue buat bangkit lagi. Jadi kayak, gue juga bisa kalau gue bisa, gitu," tutur Marshel Widianto.

Salah satu sosok yang sempat menyentil Marshel Widianto adalah Dicky Difie. Secara blak-blakan ia menyebut sang komika adalah sosok menyebalkan.

"Makin tengil lu ya Shel gue perhatiin. Ya, di mata abang-abang stand up comedian elu juga udah kayak (sensor)," kata Dicky Difie di kanal YouTube Nexera Entertainment, Senin (11/12/2023).

Marshel Widianto juga sempat bikin heboh setelah dirinya menyatakan bersedia maju sebagai wakil wali kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Masyarakat menilai Marshel Widianto belum pantas terjun ke politik karena masih minim pengalaman. Namun yang bikin masyarakat muak, Marshel seolah memanfaatkan peluang tersebut.

Di tengah gencarnya penolakan terhadap Marshel Widianto sebagai calon wakil wali kota Tangsel, komika berambut kribo itu rajin terjun ke sejumlah pelosok.

Bukan mendapat pujian, Marshel Widianto malah panen hujatan dari masyarakat. Bak bermuka tembok, Marshel acuh dengan segala hujatan yang diterimanya.

Mengejutkannya, Gerindra kemudian membatalkan usulan mengusung Marshel Widianto sebagai wakil wali kota Tangsel.

Riza Patria yang sebelumnya disandingkan dengan Marshel Widianto menyatakan mundur dari pencalonan.

"Saya akan mendapat tugas lain, jadi saya mundur dari Pilwakot Tangerang Selatan. Terkait (Marshel) juga mundur sama saya," ujar Riza Patria di Kantor KPU Jakarta pada 28 Agustus 2024.