Terjawab Sudah Garis Keturunan Rae Lil Black Eks Bintang Film Dewasa, Banyak yang Keliru

Suara.com - Sosok Rae Lil Black, yang kini dikenal dengan nama muslimnya, Nurai Istiqbal, kembali menjadi sorotan publik.

Setelah keputusannya untuk menjadi mualaf dan mengenakan hijab mencuri perhatian, kini latar belakang sesungguhnya terungkap.

Dalam sebuah perbincangan mendalam di kanal YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo, Rae mematahkan semua asumsi yang selama ini beredar mengenai asal-usulnya.

Banyak yang mengira bahwa parasnya yang unik merupakan hasil dari keturunan campuran atau blasteran.

Namun, dengan tegas ia mengonfirmasi identitas aslinya. Kepada Denny Sumargo, ia menyatakan bahwa dirinya adalah orang Jepang tulen.

"Bukan. Saya itu 100 persen orang Jepang. Saya juga bangga jadi orang asli Jepang," kata Rae.

Pengakuan ini sontak menjawab rasa penasaran publik. Ia menambahkan bahwa kedua orangtuanya hingga saat ini masih menetap di kampung halamannya di Jepang.

"Osaka," kata Rae, menyebutkan kota kelahirannya.

Perjalanan hidup Rae terbilang sangat dinamis dan penuh warna.

Baca Juga: Debut Jepang, TWS Hiasi Banyak Festival hingga Sukses Rajai Oricon Chart

Lahir dan besar di Osaka, ia menempuh pendidikan hingga jenjang universitas di kota tersebut.

Namun, jiwanya yang haus akan pengalaman baru membawanya berkelana jauh dari rumah.

Ia menceritakan bagaimana dirinya sempat menghabiskan waktu di Eropa untuk studi, sebuah bukti bahwa ia telah terbiasa hidup mandiri sejak lama.

"Waktu kuliah empat tahun, saya pergi ke Jerman selama satu tahun. Jadi dua tahun di Jepang, satu tahun di Jerman, lalu kembali lagi ke Jepang," tuturnya, menggambarkan rute perjalanannya.

Ketika Denny Sumargo bertanya lebih dalam mengenai alasannya begitu berani menjelajahi dunia seorang diri, dari Eropa hingga kini menetap di Thailand, Rae membagikan sebuah prinsip hidup yang begitu kuat dan menginspirasi.

Baginya, tidak ada yang bisa menghentikannya untuk melakukan apa yang ia yakini benar.

"Nggak tahu ya nggak yang bisa menahan aku. Aku melakukan apa yang aku percaya, apapun yang aku mau," katanya.

Prinsip inilah yang tampaknya menjadi kompas dalam setiap keputusan besar di hidupnya, termasuk saat ia mulai tertarik dan mendalami Islam.

Perjalanan spiritualnya bukanlah sesuatu yang terjadi secara tiba-tiba.

Setelah malang melintang di berbagai negara dan industri, ia menemukan ketenangan dalam ajaran Islam, sebuah proses yang ia jalani dengan kesadaran penuh.

Kisah hidupnya yang penuh lika-liku, dari seorang gadis Jepang yang merantau ke Eropa, terjun ke industri yang kontroversial, hingga akhirnya menemukan hidayah dan mantap berhijrah, menjadi bukti dari prinsipnya yang tak tergoyahkan.

Ia menunjukkan bahwa perubahan besar dalam hidup sering kali berawal dari keberanian untuk mengikuti apa yang diyakini oleh hati, tanpa membiarkan apa pun menghalanginya.