Suara.com - Di tengah pusaran kasus dugaan pemerasan yang menjerat Nikita Mirzani, nama dr. Oki Pratama mencuat sebagai figur kunci yang memberikan nasihat penentu kepada dr Reza Gladys, pelapor dugaan pemerasan yang dilakukan Nikita Mirzani.
Sarannya untuk 'menyumpal' mulut Nikita Mirzani dengan uang menjadi titik balik yang memicu transfer dana miliaran rupiah dan kini menjadi salah satu fokus dalam persidangan.
Akar masalah ini adalah perundungan yang diklaim Reza Gladys dialaminya melalui media sosial.
Sebagai seorang dokter kecantikan, Reza merasa martabatnya diserang ketika Nikita Mirzani diduga mengolok-olok fisiknya sebagai "abu-abu, begeng, hingga beruntusan" dalam sebuah siaran di TikTok.
Dalam situasi tertekan itulah, menurut kesaksian Reza, dr. Oki Pratama menyarankannya untuk mengambil jalan pintas dengan memberikan sejumlah uang kepada Nikita.
Nasihat ini kemudian direalisasikan dengan transfer dana sebesar Rp4 miliar, sebuah langkah yang akhirnya berujung pada laporan polisi atas dugaan pemerasan dan TPPU.
Dampak perundungan tersebut ternyata sangat mendalam bagi Reza Gladys. Ia mengakui kondisi mentalnya terguncang hebat hingga memerlukan bantuan profesional.
"Oh sempat (ke psikiater)," ujar Reza Gladys saat ditemui awak media usai persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Kondisi ini diperkuat oleh kesaksian suaminya, Attaubah Mufid, yang menggambarkan malam-malam sulit yang mereka lalui.
Baca Juga: Dukung Nikita Mirzani, Sunan Kalijaga Sebut Pengacara Reza Gladys Mirip Mafia
"Jadi kalau saya tidur pulas ya sebenarnya. Cuma kalau saya tidur misalnya jam 1, jam 2, dia (Reza) lagi nangis-nangis," terang Attaubah Mufid. "Jadi saya otomatis bangun, tenangin dia sampai pagi. Jadi dia sudah salat Subuh, tidur sejam, sudah enggak tidur lagi. Cuma sejam."
Kini, kasus yang bermula dari saran finansial itu telah berkembang menjadi perkara hukum serius.
Nikita Mirzani dijerat dengan pasal berlapis, mulai dari UU ITE, pemerasan menurut KUHP, hingga Undang-Undang TPPU yang membawa ancaman hukuman puluhan tahun penjara.
Meski demikian, Attaubah memastikan bahwa dukungan dari lingkungan sekitar telah membantu memulihkan kondisi istrinya.
"Enggak, sampai sekarang enggak (seburuk itu lagi). Kebetulan di sekitar kita banyak yang support, banyak orang yang menenangkan dan menguatkan kita, terutama dalam segala cobaan ini. Balikin lagi ke Tuhan, karena kan manusia ini cuma bisa berikhtiar," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
15 Film Indonesia Tayang November 2025 di Bioskop, Ada Pangku hingga Agak Laen 2
-
Kelakar Jonathan Latumahina Usai Lihat Chicco Jerikho Jadi Dirinya di Film 'Ozora'
-
Gara-Gara Lapor Pak! Andhika Pratama Terbebani dengan Citra Lucu
-
Sinopsis Because There Is No Next Life, Drama Korea Terbaru Kim Hee Sun
-
Profil Sophie Turner, Mantan Istri Joe Jonas yang Kini Dikabarkan Dekat dengan Chris Martin
-
Di Balik Jeruji Besi, Eks Karyawan Ashanty Akhirnya Akui Gelapkan Uang Perusahaan
-
Sinopsis Sampai Titik Terakhirmu: Perjuangan Cinta Sehidup Semati Albi dan Shella
-
Getaran Batin Acha Septriasa Saat Ucap Syahadat di Film 'Air Mata Mualaf'
-
Pertentangan Batin Acha Septriasa, Antara Karier di Indonesia atau Kebahagiaan Anak di Australia
-
Sinopsis Film Penerbangan Terakhir: Cinta, Godaan, dan Gairah di Balik Kokpit