Suara.com - Penyanyi dangdut Ucie Sucita kembali membuat gebrakan di industri musik tanah air dengan merilis single terbarunya, "Candu dan Luka".
Lebih dari sekadar lagu baru, single ini merupakan sebuah pernyataan artistik yang berani, di mana Ucie menumpahkan kisah personalnya ke dalam balutan genre yang ia sebut sebagai Dangdut Koplo Gen Z, sebuah langkah evolusi yang signifikan dalam kariernya.
Tema yang diusung dalam "Candu dan Luka" sangat relevan dengan pengalaman banyak orang: kisah seorang wanita yang terjerat dalam pesona cinta toksik.
Dia terlena oleh rayuan manis hingga kecanduan, namun pada akhirnya cinta itu justru meninggalkan luka mendalam yang tak kasat mata.
Ditulis berdasarkan pengalaman pribadi Ucie Sucita dengan bantuan Agi Purnama, lagu ini memiliki lapisan otentisitas dan kerentanan yang kuat, menjadikannya sebuah karya yang jujur dan mudah terhubung dengan pendengar.
Namun, yang paling mencuri perhatian adalah eksplorasi musikalnya. Ucie dengan sadar meninggalkan zona nyaman dan terjun ke dalam komposisi yang ramai, modern, dan berenergi tinggi.
Ini bukan lagi dangdut konvensional, melainkan sebuah hibrida yang menggabungkan ketukan koplo yang adiktif dengan sentuhan remix modern yang kental nuansa elektronik.
Langkah ini sejalan dengan bagaimana dangdut secara keseluruhan terus berevolusi untuk tetap relevan.
Sejak era Rhoma Irama yang memasukkan elemen rock dengan gitar elektrik, dangdut selalu menunjukkan kemampuannya untuk beradaptasi.
Baca Juga: Terinspirasi Lesti Kejora dan Raih Penghargaan, Sara Rahayu Hadirkan Dangdut Klasik di Album Barunya
Kini, subgenre seperti dangdut koplo mengambil alih dengan tempo yang lebih cepat dan tema yang menarik bagi generasi muda.
Lahirnya istilah "Dangdut Koplo Gen Z" dari Ucie bisa dilihat sebagai bagian dari fenomena global di mana musik lokal bertransformasi untuk audiens yang lebih modern.
Dangdut, yang sering dianggap sebagai "musik rakyat" Indonesia, memiliki daya tahan luar biasa karena kemampuannya menyerap berbagai pengaruh, mulai dari musik Melayu, India, Arab, hingga rock dan pop Barat.
Seperti yang dicatat dalam sebuah riset, "sementara banyak genre musik lama berfokus pada pelestarian, dangdut beradaptasi dengan setiap era, tidak hanya bertahan tetapi berkembang, tetap dinamis, dan terus-menerus memperbarui dirinya". Langkah Ucie ini adalah bukti nyata dari dinamisme tersebut.
Keberanian Ucie untuk mengemas ulang dangdut dengan estetika Gen Z, yang mungkin terinspirasi dari K-Pop hingga musik EDM, menunjukkan ambisi yang lebih besar.
Ini bukan hanya tentang pasar Indonesia, tetapi juga tentang potensi dangdut untuk menjangkau panggung dunia.
Berita Terkait
-
Terinspirasi Lesti Kejora dan Raih Penghargaan, Sara Rahayu Hadirkan Dangdut Klasik di Album Barunya
-
"Anak 7" dari Rahma Diva: Gebrakan Dangdut Koplo yang Merajai Medsos dan Hati Penonton
-
Ebel Cobra Sakit Hati Dihina Penyanyi Dangdut Terkenal, Sosok Sang Biduan Bikin Penasaran
-
Caca Veronica Sajikan Romansa Pop Modern Lewat Video Musik Lama-Lama Terpesona
-
Kalah Balungan: Skaustik Lepaskan Energi Ska-Rock Mentah dengan Lirik Perlawanan yang Jujur
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Kenapa The Great Flood Disebut Mirip Film Sore: Istri dari Masa Depan?
-
Mau Poligami, Insanul Fahmi Ogah Ceraikan Inara Rusli dan Istri Sah: Laki-Laki Harus Tanggung Jawab
-
Sinopsis Film The SpongeBob Movie: Search for SquarePants, Siap Tayang di Bioskop 24 Desember 2025
-
Diserang Avatar, Sanggupkah Agak Laen: Menyala Pantiku! Capai 9 Juta Penonton?
-
Siapa Sosok Inisial R Diduga Kekasih Baru Aura Kasih?
-
Nekat atau Strategi? Film Timur Hadapi Gempuran Avatar: Fire and Ash di Bioskop Akhir Pekan Ini
-
Review The Great Flood: Film Bencana atau Sci-Fi? Cerita Ambisius yang Kehilangan Arah
-
Im Si Wan dan Seol In Ah Bakal Beradu Akting di My Guilty Person, Intip Sinopsisnya!
-
Avatar: Fire and Ash Menggila di Bioskop Indonesia, The Conjuring Tinggal Tunggu Waktu Tergeser
-
Aura Kasih Ikut Terseret Isu Ridwan Kamil, Lisa Mariana Diduga Sindir Lewat Lagu