Suara.com - Pemilihan judul film Merah Putih One For All yang mencampurkan Bahasa Indonesia dan Inggris menjadi sorotan dan menuai pertanyaan.
Banyak yang mempertanyakan mengapa film bertema kebangsaan tidak menggunakan Bahasa Indonesia sepenuhnya pada judulnya.
Menanggapi hal tersebut, sutradara sekaligus produser eksekutif, Endiarto, memberikan penjelasan.
Menurutnya, pilihan tersebut adalah langkah strategis untuk mendekatkan film dengan target audiens utamanya, yaitu anak-anak.
"Jadi kita ini membuat film ini temanya kebangsaan untuk anak-anak. Judulnya Merah Putih One for All, satu untuk semua," ujar Endiarto saat ditemui awak media di kantornya, Pusat Perfilman H. Usmar Ismail, Kuningan, Jakarta Selatan pada Selasa, 12 Agustus 2025.
Endiarto berpendapat bahwa penggunaan Bahasa Inggris di era sekarang bukan lagi sesuatu yang tabu, melainkan sudah menjadi bahasa pergaulan yang umum digunakan, bahkan oleh anak-anak.
Istilah "One for All", menurutnya, dipilih karena sudah sangat akrab di telinga.
"Kita kenapa pakai Bahasa Inggris? Ini kan bahasa yang familiar dan artinya yang yang mudah dan kayaknya ini familiar gitu loh, istilah-istilah gitu," jelasnya.
Dia pun menegaskan bahwa keputusan ini murni untuk membuat judul lebih mudah diterima dan terdengar keren bagi anak-anak, bukan untuk segmen penonton remaja atau dewasa.
Baca Juga: Dituding Edit Film Pakai CapCut, Sutradara Merah Putih One For All Geram: Logika Aja
Baginya, yang terpenting adalah pesan kebangsaan dalam film bisa tersampaikan dengan cara yang paling dekat dengan anak-anak.
"Jadi, supaya familiar aja di telinga bukan kita, anak-anak, gitu loh. Kan ini konsumsi untuk anak-anak, bukan untuk orang dewasa, apalagi kita orang tua," imbuh Endiarto.
Film "Merah Putih One For All" diproduksi oleh Perfiki Kreasindo dan akan tayang di bioskop mulai 14 Agustus 2025.
Film animasi ini mengisahkan perjuangan delapan anak bangsa dalam menyambut kemerdekaan dan ditujukan untuk memeriahkan HUT ke-80 RI.
"Merah Putih One For All" menjadi sorotan di kalangan publik dan ramai menuai kritikan lantaran visualnya yang tidak begitu apik, hingga rumor budget Rp6,7 miliar.
Tag
Berita Terkait
-
Terus Dihujat, Film Merah Putih: One for All Hanya Dapat 16 Layar di Bioskop
-
Ifan Seventeen Tegaskan Film Merah Putih Bukan Produksi PFN, Tak Pakai Uang Negara!
-
Produser Janjikan Film Merah Putih: One for All Lebih Bagus dari Trailer
-
Film Merah Putih: One For All Lolos Sensor, Ketua LSF Cuci Tangan soal Kualitas Film?
-
Animator Luar Negeri Ngaku 6 Karyanya Dicuri oleh Film Merah Putih: One For All
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Sinopsis Film Chainsaw Man The Movie: Reze Arc, Tayang Hari Ini di Bioskop
-
Denny Sumargo Umumkan Kasus Rudapaksa Gadis Disabilitas Masuk Pengadilan
-
6 Potret Asri Welas Setelah 6 Bulan Oplas: Ini Keputusan Terbaikku!
-
Sinopsis Marvel Zombies, Saat Para Superhero MCU jadi Zombi Mematikan
-
Wanda Hamidah Cerita Haru di Portopalo, Banyak Aktivis Gagal Berangkat ke Gaza
-
Deretan Proyek Akting Lee Byung Hun Tahun 2025, Terbaru No Other Choice
-
Sienna Kini ABG, Marshanda Ungkap Perubahan Drastis sang Putri
-
Pernikahannya Terasa Hambar, Dimas Anggara Akui Karakternya Tergoda Pelakor
-
Aksi Koboi di Siang Bolong, 7 Pelajar SMP Pamer Celurit di Jalanan Berakhir di Kantor Polisi
-
Film 'Pangku' Dapat 4 penghargaan di BIFF 2025, Fedi Nuril: Nggak Sia-sia Pakai Eyeliner