Suara.com - Komedian dan presenter ternama, Nina Carolina, yang lebih akrab disapa Mpok Alpa, mengembuskan napas terakhirnya pada hari ini, Jumat, 15 Agustus 2025.
Kepergiannya yang mendadak meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, sahabat, dan para penggemarnya.
Di tengah suasana duka, linimasa media sosial dibanjiri ucapan belasungkawa. Banyak warganet dan rekan sesama artis yang tidak hanya mendoakan almarhumah, tetapi juga menyoroti hari wafatnya.
Mpok Alpa berpulang di hari Jumat, hari yang dianggap paling mulia bagi umat Islam atau Sayyidul Ayyam (pemimpin para hari).
Banyak yang meyakini dan bersyukur bahwa wafat di hari Jumat adalah sebuah pertanda baik dan kemuliaan dari Allah SWT.
Fenomena ini memunculkan kembali pertanyaan yang sering dibahas, yaitu benarkah wafat di hari Jumat adalah pertanda husnul khatimah atau akhir yang baik?
Dalil Hadits tentang Keistimewaan Wafat di Hari Jumat
Dilansir dari NUOnline, Pandangan mengenai keistimewaan wafat di hari Jumat bukanlah tanpa dasar. Keyakinan ini bersandar pada sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam al-Tirmidzi.
Hadits tersebut menjadi pegangan utama bagi sebagian besar umat Islam yang meyakini adanya keutamaan ini.
Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr bin al-‘Ash, Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada seorang muslim pun yang meninggal pada hari Jumat atau malam Jumat, kecuali Allah akan melindunginya dari fitnah kubur."
Secara tekstual, hadits ini memberikan kabar gembira yang luar biasa. "Fitnah kubur" atau yang sering dipahami sebagai siksa kubur adalah salah satu fase alam barzakh yang paling ditakuti.
Hadits ini seolah menjanjikan bahwa siapa pun orang Islam yang jadwal wafatnya bertepatan dengan hari Jumat atau malam Jumat (dimulai dari terbenamnya matahari pada hari Kamis hingga terbenamnya matahari pada hari Jumat) akan mendapatkan 'imunitas' khusus dari siksaan tersebut.
Inilah yang menjadi sumber optimisme dan rasa syukur ketika seorang Muslim berpulang di hari mulia tersebut.
Perdebatan Ulama
Kendati hadits di atas sangat populer dan sering dikutip, statusnya tidak lepas dari perdebatan di kalangan para ulama ahli hadits.
Perbedaan pandangan ini penting untuk dipahami agar tidak salah dalam meyakininya.
Pandangan yang Melemahkan (Kontra)
Sebagian ulama, termasuk di antaranya adalah Imam Ahmad bin Hanbal sebagaimana dikutip oleh beberapa ulama lain, menilai bahwa sanad (rantai perawi) hadits ini memiliki kelemahan.
Salah satu titik kritiknya adalah adanya perawi yang dianggap tidak bertemu langsung dengan perawi sebelumnya, sehingga rantai sanadnya terputus (munqathi').
Dalam ilmu hadits, sanad yang terputus membuat validitas sebuah hadits diragukan, sehingga hadits tersebut bisa jatuh ke kategori dha'if (lemah).
Bagi ulama yang memegang pendapat ini, janji perlindungan dari siksa kubur yang disebutkan dalam hadits tidak bisa dijadikan pegangan yang kuat secara akidah, karena landasannya dianggap tidak cukup kokoh.
Pandangan yang Menguatkan (Pro)
Di sisi lain, mayoritas ulama, termasuk ulama-ulama besar seperti Imam al-Suyuthi dan Syaikh al-Albani (dalam beberapa karyanya), berpandangan berbeda.
Mereka mengakui bahwa jika ditinjau satu per satu, beberapa jalur periwayatan hadits ini memang ada yang lemah.
Namun, hadits mengenai keistimewaan wafat di hari Jumat ini diriwayatkan melalui banyak jalur yang berbeda (syawahid).
Dalam metodologi ilmu hadits, ketika sebuah hadits dengan tema yang sama diriwayatkan melalui banyak jalur, jalur-jalur tersebut akan saling menguatkan.
Kelemahan pada satu jalur bisa ditutupi oleh kekuatan jalur lainnya. Berkat banyaknya jalur periwayatan ini, status hadits tersebut terangkat dari dha'if menjadi hasan (baik) atau bahkan sahih li ghairihi (shahih karena dikuatkan oleh riwayat lain).
Hadits dengan level hasan sudah cukup untuk dijadikan landasan, terutama dalam hal fadhailul a'mal (keutamaan amal).
Para ulama yang menguatkan hadits ini berpendapat bahwa wafat di hari Jumat adalah sebuah anugerah dan pertanda baik dari Allah.
Namun, mereka juga menekankan bahwa ini bukan satu-satunya penentu. Kualitas hidup seseorang, tingkat keimanan, amal ibadah, dan taubatnya sebelum wafat tetap menjadi faktor utama penentu nasibnya di akhirat.
Wafat di hari Jumat adalah bonus atau kemuliaan tambahan yang Allah berikan kepada hamba-Nya yang dikehendaki-Nya.
Oleh karena itu, terlepas dari perdebatan status haditsnya, doa dan harapan baik bagi mereka yang wafat di hari Jumat terus mengalir.
Bagi keluarga Mpok Alpa dan para penggemarnya, wafatnya sang komedian di hari yang mulia ini menjadi secercah harapan di tengah duka, semoga menjadi isyarat akhir yang baik bagi almarhumah.
Tag
Berita Terkait
-
Selain Fahmi Bo, Ini Deretan Artis yang Biaya Pengobatannya Dibantu Raffi Ahmad
-
Suami Bakal Bikin 'Museum Mini' Buat Kenang Mpok Alpa, Sang Anak Sumbang Konsep
-
Anak Ulang Tahun, Suami Mpok Alpa Siap Penuhi Wasiat Almarhumah
-
40 Hari Kepergian Mpok Alpa, Keluarga Mulai Tentukan Nasib Baju-Baju Almarhumah
-
Tak Akan Dibuang, Suami Mpok Alpa Simpan Daster Bolong hingga Mas Kawin Buat Kenang-kenangan
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Jadi Ibu, Erika Carlina Ketakutan Pola Asuhnya Selalu Salah di Mata Netizen
-
Nikita Mirzani Live bareng dr Oky Pratama Tak Langgar UU, Benarkah?
-
Ada Kritik Tersembunyi di Balik Tema JILF 2025 'Homeland in Our Bodies'
-
Pratama Arhan Pulang, Andre Rosiade Pamer Kiriman dari Mantan Menantu
-
Terinspirasi Puisi Penyair Palestina, JILF 2025 Angkat Tema Homeland in Our Bodies
-
Elma Theana Blak-blakan: Artis Muda Sekarang Kebanyakan Cuek, Ogah Menyapa Senior
-
Puncak Karier di Paris Fashion Week, Cinta Laura Justru Menangis Sendirian: Aku Ngerasa Nggak Cukup
-
Kunci Harmonis 16 Tahun Kebersamaan Dimas Seto dan Dhini Aminarti: Ketawa Terus
-
Adu Akting Lagi, Dimas Seto dan Dhini Aminarti Hadapi Konflik Pelik di Film Mengejar Restu
-
Bongkar Dapur AMI Awards: Viral di TikTok Tak Jamin Menang, Kualitas Tetap Jadi Raja